Ketemu Bidadari(2)

81 16 14
                                    

Mencari seseorang di antara ratusan manusia itu seperti mencari jarum didalam tumpukkan jerami..ya setidaknya itu yang kakek ku katakan...

Melihat kantin yang penuh sesak dan aku berharap bisa menemukan orang yang aku cari-cari sepertinya saat yang cukup menjelaskan apa yang kakekku katakan kepadaku.

'Setidaknya ini tak seramai mall di malam minggu' kataku didalam hati

Smpku memang lumayan sempit karena ini smp negeri dan letak-nya ditengah kota,jadi aku tidak terlalu kaget jika smp ini lumayan kecil.

Tapi entah kenapa mencari seseorang sangatlah sulit walaupun smpku se kecil ini,Jika aku menunggu sampai kantin nya sepi ,mungkin bel masuk akan segera berbunyi setelahnya,dan tidak ada jaminan aku akan bertemu Liza sang malaikat hati yang aku cari cari itu.

Entah kenapa sejak bertemu dengan-nya,aku lupa dengan masalah dunia,hatiku jadi berbunga-bunga,langit tampak indah,malam berbintang nan cerah..padahal mendung jadi ga ada bintang..

Cerah dirinya menerangi malamku yang gelap.Aku terus berhalusinasi

terpikirkan oleh bayang-bayang Liza yang menghantuiku sampai aku tidak sadar bahwa aku sedang berada didepan kantin ,dan disitu pula.. Detak jantung,dunia,nadi,waktu,air dan semua elemen-elemen lain terasa berhenti.

Karena.. Ya.. Disitu,ada Liza yang sedang membeli makanan di kantin, dengan anggun-nya... Aku ingin menyapanya tapi aku takut dia tidak mengenaliku.

'Kenapa dia jalan sendirian..apa aku harus...ahh gak,gasopan' aku mulai memikirkan untuk menemaninya berjalan ke kelasnya sambil mengobrol tapi aku berpikir bahwa itu tidak terlalu mungkin..

Namun aku tak kehilangan harapan untuk mengobrol denganya.Setelah aku memantapkan hatiku,akhirnya aku pun menyapanya.

'Hei Liz!' teriakku kepadanya.

Suasana kemudian menjadi hening sejenak,karena semua mata tertuju kepadaku, ya kepada sang anak yang berteriak di area sekolah untuk memanggil seseorang.

Semua mata tertuju kepadaku, tak terkecuali mata Liza, tapi hanya mata nya lah yang aku butuhkan,aku tak butuh jutaan pasang mata lain,karena sepasang matanya pun sudah cukup.

Dia memandangku dengan penuh tanda tanya,aku tak yakin dia mengenalku..tapi sepertinya aku meninggalkan ingatan yang tak akan pernah dilupakan olehnya.

Terlalu fokus ke 'Bidadari' ku sampai aku lupa untuk membeli jajanan,dan bel pun telah berbunyi,tapi... Tak apalah asal aku bisa melihat sepasang mata indah miliknya pun sudah kenyang,hahaha.

Tapi ada sepasang mata lain yang tertuju kepadaku,walaupun murid yang lain sudah tak perduli kepadaku.

Aku rasa dia adalah perempuan sinis dari kelasku,entah itu pandangan benci atau kagum,sepertinya keduanya.Aku tak terlalu akur dengan nya,karena sudut pandangku lebih luas tentunya,hahaha.

Well..aku rasa namanya 'Rahma' atau sesuatu,yang pasti namanya cukup normal dibanding siswa-siswa yang lain,hahaha.

Seminggu berlalu..

"Renoo...heh bangun,makanya kalo malem jangan main Dota aja! Udah smp kok masi kaya anak sd." Teriak mamaku kepadaku

"Ahh iya iya ,masi jam berapa juga..." jawabku dengan santai

"Kamu gasadar ato gimana? Ini udah jam 5.30,ayo shalat subuh!Katanya kamu ada lomba Fashion show? Itu bajunya yang kemarin nyewa udah mama siapin,sana cepet mandi!" jawab mamaku kepadaku

Ahh iya,tak terasa sudah seminggu berlalu dan aku jadi semakin susah buat ketemu sama Liza.

"Apa dia nganggep aku freak ya gara" aku panggil namanya pas dikantin..jangan" dia udah punya pacar..ato dia benci aku?ahh bodo amat ,ada lomba menanti,semangat!" kataku kepada diriku sendiri

Akhirnya aku mandi kemudian shalat. Jas yang semalam aku sewa terlihat perfect,entah kenapa aku sangat menyukainya,aku harap hal baik terjadi padaku hari ini!

"Para peserta lomba fashion show diharap untuk masuk ke kelas 9A untuk didata dan pemilihan pasangan nya.." Terdengar suara panitia lomba dari speaker sekolah menyuarakan agar para peserta datang untuk di data.

"Shit..is that? Aku tau dia bidadari..tapi kenapa cantik banget hari ini?....."

Bersambung

Just LiveWhere stories live. Discover now