Pertemuan.
Jangan pernah berpikir mereka menikah karna cinta.
Sebastian Pradipta, berprofesi sebagai pengacara ternama di Indonesia dengan bayaran tertinggi, sehingga tak semua orang mampu menyewa jasanya. Ia mampu menyudutkan lawan dengan argumentasi yang cerdas, serta memiliki pengaruh luar biasa untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya.
Kecuali mamanya.
Yah... Sampai saat ini dia pusing dengan permintaan mamanya untuk segera menikah tahun ini, sebelum ia dinikahkan tahun depan dengan wanita yang tertangkap jaring perjodohan, oleh mamanya sendiri.
Frustasi dengan hal itu, ditambah dia baru saja putus dengan pacarnya yang tak direstui, membuatnya 'kabur' sejenak dengan travelling ke kota Jogjakarta. Ditengah perjalanan membelah angkasa dengan pesawat terbang, takdir mempertemukannya dengan salah satu teman sepermainan sekaligus anak dari sahabat mamanya, Annisa Dirgantara!
Dia merasa kejatuhan bulan beserta seluruh bintang indah dilangit!
Sadar mamanya takkan pernah bisa menolak untuk calon yang satu ini, dia langsung tancap gas untuk mendapatkan Nisa!
Tak pernah terlintas dalam khayalan paling konyol sekalipun, dia bertemu dengan kak Tian, seorang pria yang dulu diingatnya paling nakal waktu kecil dan selalu membuatnya menangis kencang – namun sweet disaat bersamaan hingga ia tersipu malu penuh konyol saat itu, disaat dia bekerja sebagai Pramugari di maskapai penerbangan ternama. Atas nama persahabatan orang tuanya, ia rela menjadi tour - guide dadakan oleh pria yang memiliki sepasang mata hijau toska membius itu keliling kota Jogja, tertawa bersama, dan menerima lamaran pernikahannya saat mabuk pada hari terakhir mereka disini!
Saya terima nikahnya Annisa Dirgantara binti Dimas Dirgantara dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai.
Ia pikir mudah saja menikah dengan kontrak diatas kertas sampai waktu tak ditentukan, toh, dia melakukannya karna memiliki alasan yang sama dengan kak Tian.
Tapi, semua itu menjadi sangat sulit ketika mantan pacar yang paling dicintainya, hadir kembali dalam kehidupan mereka, tak sanggup mengatakan bahwa ia sudah menikah.
Serta suaminya, yang diam – diam menaruh hati padanya.
Kalau sudah begini, apa yang harus ia lakukan?
