Ji won pov.
Termenung, itu yang kulakukan selama jam istirahat berlangsung, aku harus bagaimana?? Berteman dengan kim myung soo?? Hal itu selalu berputar dalam benakku, ‘’sunbae!’’ teriak seorang yeoja tepat di ambang pintu sontak membuat lamunanku buyar seketika, lalu ku aluhkan pandanganku pada yeoja yang sepertinya memanggilku itu, sepertinya dia tidak asing... aa, dia yeoja yang kemarin mengganggu pengintaianku..untuk apa dia kemari? Pikirku menatap yeoja putih pucat itu berjalan mendekatiku, ‘’ada perlu apa kau?’’ tanyaku padanya ‘’tentu saja untuk memenuhi janjimu padaku sunbae!’’ ujarnya tersenyum manis padaku, apa? Janji? Kapan aku berjanji padanya?? ‘’janji apa?’’ tanyaku lagi bingung, kulihat dia manyun ‘’yak! Sunbae kau kemarin janji memberiku nomor hp min ho sunbae padaku, kau bilang kemarin akan memberiku hari ini jadi aku menemuimu di kelasmu, kau sendiri yang bilang!!’’ kulihat dia berbicara tanpa titik koma, dengan wajah emosi dan menceritakan semua yang terjadi kemarin, aa.. sekarang aku ingat dia..dia choi sulli.. ‘’maaf aku lupa’’ ujarku singkat, memang kenyataannya aku lupakan? ‘’aish! Kenapa kau bisa lupa sunbae! Kau sudah janji kemarin!’’ ujarnya dengan nada kesal, otakku kembali berputar pada kejadian kemarin, janji? Sepertinya ku tidak janji dengan bocah ini ‘’yak! Aku tidak janji apa-apa!’’ ucapku membela diri ‘’yasudah, kalau begitu, aku akan memberitahu semua orang kalau kau menguntit kencan orang!’’ ujarnya dengan tatapan sinis, aapa?? Menguntit Kencan orang? Siapa? Aku? Hah, yang benar saja! ‘’yak! Kau jangan memfitnah orang seenaknya ya!’’ ucapku padanya beranjak dari dudukku menatapnya dengan tatapan seolah ingin memangsa yeoja di hadapanku ini, ‘’siapa yang berbohong! Aku melihat sunbae mengikutin suzy dan myungsoo sunbae kemarin...’’ ujar sulli memperjelas keadaan, benar juga... kalau semua orang tahu aku mengikuti myunsoo kemarin, mungkin myungsoo akan menarik tawarannya untuk berteman denganku, aku harus bagaimana, sial yeoja ini licik juga... ayo berpikir kim ji won!, ‘’baiklah, akan kuberi kau nomor hp min ho saat pulang nanti, tunggu aku di depan gerbang sekolah...’’ ucapku menyetujui permintaanya ‘’tapi kalau aku memberimu nomor min ho aku minta rahasiakan kejadian kemarin!’’ lanjutku lagi, bukankah ini akan saling menguntungkan? ‘’deal, aku tunggu kau sunbae! Awas saja kalau kau bohong!’’ ucapnya lalu meninggalkan kelas, lalu semenit kemudian bel tanda berakhirnya jam istirahat, kulihat semua siswa berhamburan memasuki kelas termasuk myungsoo, dia berjalan melewati bangkuku, dia dia tersenyum padaku, ini kedua kalinya... bisakah aku menjadi temannya??.
Author pov.
Seminggu sudah sejak kejadian menyakitkan itu, dan sejak saat itu ji won memutuskan untuk berteman dengan myungsoo, mereka menjadi akrab, bahkan ji won mulai berani menyarankan myungsoo untuk membaca komik-komik manga kesukaanya, mereka bercanda bersama, bahkan kadang pulang bersama, hal itu membuat ji won sangat senang, meski cintanya tidak di balas myungsoo seperti yang ia inginkan, setidaknya ia bisa melihat myungsoo tersenyum untuknya dan berada di sisi myungsoo sebagai seorang teman, yaa teman... dengan status itu ji won tidak masalah, baginya asalkan ia berada di dekat myungsoo, status apapun itu tidak masalah, bahkan dengan menjadi teman myungsoo ia berharap bisa membantu myungsoo menyelesaikan masalah yang menimpa myungsoo, menenangkan kegelisahan myungsoo dan mendukung myungsoo, baginya ia tak harus memiliki cinta myungsoo, dengan menjadi teman myungsoo ia sudah bersyukur, meski getaran di jantungya masih sangat kencang ketika melihat senyum myungsoo yang ditujukan untuknya.
Ji won pov.
Tidak apa-apa, sebagai teman itu sudah cukup bagiku, kini aku sedang duduk di atap sekolah menanti myungsoo, biasanya kami bertemu di sini setelah ke kantin, aku penasaran bagaimana pendapatnya setelah membaca komik naruto yang kuberikan padanya kemarin, ‘’kau sudah lama menunggu?’’ suara itu, ya dia myung soo kini telah berada di dekatku duduk bersama, bayangan kami berdua tampak dekat ‘’tidak juga..oiya, bagaimana komik yang ku berikan padamu??’’ jawabku dan langsung melempar balik pertanyaan padanya ‘’hmm... bagus aku suka ceritanya, waahh.... ternya membaca komik tidak membosankan seperti yang aku kira.. tingkah naruto sangat lucu, bahkan aku tertawa sendiri saat membacanya...’’ jelas myungsoo panjang lebar dengan penuh senyum ‘’tentu saja, naruto itu manga favoritku, aku bahkan menggambarnya, meski tidak begitu mirip dengan gambar masashi kishimoto(pencipta karakter manga asli naruto)’’ ujar ku padanya ‘’benarkah?’’ tanyanya penasaran ‘’ya.. tentu saja, aku ini pintar menggambar!’’ ujarku membanggakan diri, ‘’kalau begitu gambar untukku!’’ pintanya ‘’apa!?’’ seruku cukup kaget dengan permintaanya ‘’ya, kau bilang kau bisa menggambar naruto kan? Kalau begitu gambarkan untukku! Tenang saja akan kubayar untuk mu!’’ ujarnya terlihat memohon sekaligus menantangku, aku tidak yakin..tapi... ‘’baiklah, akan aku coba gambarkan untuk mu..’’ ujarku menimang nimang keputusanku untuk menggambar untuknya ‘’baiklah akan ku bayar setelah gambarnya jadi, besok akan kuberi buku gambar tebal milikku, kau menggambar di buku itu oke!’’ ujarnya mengusulkan, apa?buku gambar tebal? Dan hanya akan dibayar! Mwoya.. itu tidak sepadan dengan usahaku! Dia pikir menggambar itu mudah? ‘’yak! Itu terlalu banyak, mana cukup kalau hanya membayarku dengan uang saja!’’ ujarku protes, ia tampak berpkir, lalu sesuatu terlintas di benakku ‘’bagaimana dengan meneraktir ku seharian di lottle word?, ice cream, dan mencoba semua wahana??’’ usulku, hmm, ini mungkin cukup setimpal dengan usahaku menggambar, ‘’baiklah.. itu cukup setimpal, kita pergi besok saja!’’ ajaknya padaku.. ‘’baiklah.. tidak masalah!’’ jawabku, senangnya bisa jalan bersama myungsoo.. meski hanya sebatas teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling
FanfictionSemuanya terjadi, saat pertama kali aku melihatnya, aku menyukainya.. yah.. sangat menyukainya.. Akan kah ada hari esok untuk aku dan kau menjadi kita??