Author pov.
Kini ji won dan myungsoo duduk di kursi sebuah bus, yaa hari ini mereka akan jalan bersama ke lottle word ‘’jalan-jalan seperti ini saat 2 hari lagi akan ulangan, tidak apa-apakan..ckckc’’ ujar myungsoo memulai percakapan ‘’ckckc, kalau untung seorang kim myungsoo yang mempunyai otak cerdas tidak akan masalah..’’ ujar ji won menanggapi, ‘’benarkah?, wah kalau begitu kau tidak boleh menyotek padaku ji won!’’ ucap myungsoo sedikit bergurau ‘’tidak akan pernah..’’ sanggah ji won dengan nada yang lebih serius ‘’cih, kau yakin sekali... kau kan bodoh!’’ ujar myungsoo kembali bergurau, ‘’cih..tentu saja tidak akan pernah, karena besok aku akan kembali ke kelas tinngkat sedang, kata woo bin oppa kelas itu sudah selesai di renovasi, jadi mustahil aku menyontek jawabanmu, tenang saja..’’ jelas ji won yang mampu membuat myungsoo tak bergeming, ‘’kalau begitu, mari kita anggap sebagai perpihasan teman sekelas.. meski begitu kita tetap teman kan kim ji won?’’ ucap myungsoo ‘’hhmm, tentu saja..’’ kata ji won sembari tersenyum dan menangguk, meski dalam hatinya sedikit kecewa harus pisah kelas dengan myungsoo, beberapa menit berlalu... kini dua insan itu telah sampai ketujuan mereka.. ‘’waahh’’ gumam ji won kagum melihat wahana baru lotlle world yang tidak pernah ia perhatikan saat terakhir kali ia kesini, ‘’ayo kita coba!’’ ucap ji won berlari menuju wahana yang cukup ekstrim itu, ‘’kau yakin??’’ tanya myungsoo saat melihat wahana rollers closter yang meliuk-liuk dan naik turun, ‘’tentu saja..ini akan menyenangkan!’’ ujar ji won bersemangat, akhirnya kedua orang tersebut menaiki rollers closter dengan nekad nya, singkat cerita... rollers closter merah itu kini berhenti, semua orang yang mencoba wahana itu tersenyum riang karena barusan merasakan sensai ketegangan luar biasa, kecuali ji won, yeoaj yang tadi bersemangat mencoba wahana ekstreme itu malah kini pucat pasih ‘’yak, kau baik-baik saja?’’ tanya myungsoo yang khawatir melihat keadaan sang teman, ji won tidak menjawab pertanyaan myungsoo, ia berusaha mengatur nafasnya, jantungnya seakan ingin melompat, dengan gemetaran ia melangkahkan kaki keluar area wahana itu dan ‘’huekk, hueekk..’’ ji won memuntahkan semua makanan dalam perutnya, ia merasa pusing ‘’cih..rasakan sendiri, makanya kau jangan terlalu mengganggap remeh wahana di sini, lihatkan hasilnya malah kau yang muntah..’’ ujar myungsoo menggeleng kepala melihat tingkah temannya itu ‘’sudalah, diam kau... lebih baik traktir aku ice cream, karena sekarang aku lapar!’’ ujar ji won berjalan mendahului myungsoo dan mencari toko ice cream terdekat yang ada di lottle word itu ‘’cih... yeoja aneh..’’ ujar myungsoo tersenyum sambil menggelengkan kepalanya lalu berari menyusul ji won.
Ji won pov.
Aku kini sedang menikmati ice cream chocolate ku sambil duduk di bangku taman dengan myungsoo, kulirik dia.. wajahnya tampak menatap sendu sebuah bunga... dia kenapa? ‘’kau kenapa?’’ tanyaku padanya ‘’bunga itu..’’ ucapnya menunjukkan ku sebuah bunga lily putih yang indah, sepertinya tidak asing bagiku, yaa aku pernah melihat bunga jenis ini dalam genggaman seorang yeoja yang selalu myung soo kagumi ‘’itu bunga kesukaan suzy, aku pernah memberinya bunga itu, bahkan di taman bunga lily ini aku pernah menyatakan perasaanku padanya...’’ ujarnya menatap sendu bunga lily itu, sakit.. mendengar kalimat itu keluar dari mulut myungsoo, ‘’siapa yeoja itu?’’ tanyaku penasaran, ya memang sejak berteman ini pertama kalinya myungsoo membahas soal yeoja itu, dan itu membuatku makin penasaran dengan sosok yeoja yang membuat seorang kim myung soo tergila-gila, bahkan aku saja sudah tidak memiliki harapan memasuki hatinya ‘’namanya bae suzy, dia sekelas dengan yeoja yang selalu bersama mu itu.. sshh..aku lupa namanya...’’’ ujarnya mulai bercerita ‘’choi sulli’’ ujarku mengerti siapa orang yang dimakssud selalu bersama ku iyu ‘’yaa... suzy sekelas dengan sulli, kelas 1... dia yeoja yang pintar, ceria, manis, baik, sopan, dan cantik..semua yang dilakukannya mampu membuat seluruh tubuhku menegang, aliran darahku berdesir dengan kencang dan jantungku berpacu dengan cepat, sayangnya dia tidak merasakan hal yang sama denganku, jadi kuputuskan untuk menjadi teman saja dengannya meski aku masih menyukainya, status teman bagiku tidak apa-apa.. asal aku masih bisa ada di sisinya..’’jelas myungsoo, kata-katanya... sama persis dengan apa yang kurasaakan, segitu cintanya kah dia dengan yeoja bernama suzy itu?, sepertinya aku sudah tidak ada harapan lagi, sakit tak kusadari aku menitikkan air mata ‘’kau menangis ji won-ah??’’ tanyanya padaku, dengan segera ku seka air mata ku ‘’tidak, angin membuat mataku perih..’’ ujarku mencari alasan, kulihat dia menatapku bingung dan tampak kurang percaya dengan perkataanku, lalu mataku menangkap sebuah game tembak-menembak dengan berbagai hadiah yang di gantung di ujung pistol mainan itu, sebuah ide muncul dalam kepalaku ‘’sudalah, kita mai kesana saja..’’ ujar ku mengajak myungsoo untuk mengalihkan pikirannya.. mumpung ice cream milikku juga sudah habis, ‘’silahkan di mainkan, semoga berhasil..’’ ujar ahjussi si pemilik game itu setelah myungsoo memberinya beberapa won uang, ‘’biar aku yang memainkan ini, kau mau hadiah apa??’’ tanya myungsoo padaku.. ‘’terserah saja, aku tidak yakin kau bisa mengenai salah satu dari hadiah disana..’’ ujarku meremehkannya sambil menunjuk beberapa gantunghadiah yang berada beberapa meter dari seberang tempat kami berada, ‘’oke, kau harus liat betapa hebatnya aku!’’ ujar myungsoo, dengan secepat kilat peluru mainan yang telah myungsoo tembakan menganai tepat di sebuah buku berukuran sedang, ‘’waw..’’ gumamku kagum, ternyata dia memang hebat.. pikirku, ‘’wah selamat anda memenangkan buku diary manis ini..’’ ujar ahjussi pemilik game itu sambil memberikan hadiah itu pada myungsoo, dengan senyum puas myungsoo mengambil hadiah itu lalu menyodorkannya padamu ‘’ini untukmu..’’ ujarnya sambil tersenyum padaku, dengan perasaan senang akupun mengambil hadiah darinya itu, hadiah pertama dari myungsoo... akan kusimpan selamanya!
Myungsoo pov.
Hari mulai gelap, kini aku sedang duduk dalam sebuah bus dengan ji won di sampingku, ‘’hmm, sepertinya ini cukup tebal..’’ gumamku menatap buku gambar yang cukup tebal yang kini ku genggam, yaa tadi aku sempat membelinya sebelum kami pulang, lalu aku menatap buku diary hadiah yang kuberikan pada ji won tadi, dia terlihat memeluk erat buku diary itu,bahkan dia melarangku menyentuhnya, kurasa itu karena sebelum pulang tadi aku melihat ji won menulis sesuatu dalam buku itu, mataku beralih melihat wajah polosnya, oh, dia sedang tidur ini kesempatan untuk membaca isi dari buku itu, dengan sigap aku rebut buku yang berada dalam pelukannya itu, tapi karena dia terlalu menggenggam buku itu terlalu erat hingga tubuh ji won juga ikut tertarik dan mendarat tepat di depan wajah ku, bukan...bukan itu saja, apa ini? Tidak..tidak, sejenak kulirik kebawah, bibirku... bibirku menyentuh sesuatu yang terasa halus, aku membelalakkan mataku, menyadari posisi kami yang sekarang sedang kisseu? What the hell?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling
FanfictionSemuanya terjadi, saat pertama kali aku melihatnya, aku menyukainya.. yah.. sangat menyukainya.. Akan kah ada hari esok untuk aku dan kau menjadi kita??