part 12 [last]

201 19 2
                                    

Seungho pov.

Kulihat myungsoo ahjussi serasa jadi patung, ada apa dengannya? Apa dia menyesal?, drt..drt..drt.. kurasa iphoneku bergetar, segera kuangkat setelah membaca nama yang tertera sebagai pemanggil ''waeyo woobin samchon?'' ucapku saat menerima telpon dari woo bin samchon, kaka kandung dari ibuku ''yak! Bocah tengik! Kau dimana hah? Hari ini peringatan kematian ibumu, dan kau tidak datang?!'' teriaknya dari seberang telepon ''arraso, aku akan datang samchon, mungkin akan sedikit terlambat..'' ucapku takut-takut ''dalam 15 menit kau harus di sini sekarang atau kau akan ku bereskan, dengan bantuan ayahmu juga tentunya'' ancam woo bin ahjussi, ''baiklah aku segera ke sana..'' dengan sigap ku tutp sambungan telepon dan segera berniat pergi, ''ahjussi, aku harus pergi, hari ini peringatan kematian 2 tahun eommaku, annyeong haseyo..'' pamitku pada myung soo ahjussi yang masih mematung dan segera pergi meninggalkan nya yang mungkin belum bisa menerima kenyataan, tapi sebelum aku benar-benar meninggalkan ahjussi itu, sesuatu terlintas di benakku, aku segera kembali dan menuliskan beberapa huruf di atas kertas lalu meninggalkan nya di depan myungsoo ahjussi, lalu pergi secepat kilat sebelum appa dan woo bin samchon menyerangku jika terlambat.

Myungsoo pov.

Dengan tangan bergetar, perlahan aku membuka sebuah surat yang bocah tadi berikan padaku..

"Myungsoo-ya.. ini aku, kim ji won si pengganggu, maaf aku mengganggumu lagi dengan surat tidak berguna seperti ini..bagaimana kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja, kau lihat orang yang memberimu surat ini? Dia anakku, aku memberikan surat ini padanya karena tidak sempat memberimu langsung, sekarang aku tidak sesehat dulu.. jadi aku menyuruh seungho ketika ia besar nanti memberikanmu surat ini, myungso-ya, aku ingin minta maaf padamu, maaf karena aku menabrakmu dan membuat earphonemu terjatuh, maaf karena aku memasuki kelasmu dan terus menganggumu, maaf membuatmu menunggu lama gambar yang kau minta, maaf karena aku membuatmu merasa tidak nyaman dengan perasaanku padamu.. kau tahu? Bahkan sampai sekarang aku masih menyukaimu, aku menyukai kim myungsoo, cinta pertamaku.. kau akan selalu ada di hatiku, memaori tentang mu akan selalu kusimpan selamanya, di tempat terdalam dihatiku, dimana tak seorangpun yang m=bisa memasukinya, akan selalu ada tempat untukmu myungsoo-ya, bagaimana denganmu?, jujur aku harap kamu menangis untukku, aku berharap kau menangis dan menyesali perbuatanmu padaku dulu, aku harap kau juga menyukaiku, aku harap kau berbohong saat kau menolakku, aku harap kau..kau.. merasakan hal yang sama denganku..haha.. aku anehkan..? aku tidak bisa berlama-lama lagi, aku harus pergi.. dokter memanggilku lagi, aku harap kau hidup dengan baik myungso-ya, saranghae... myungsoo-ya.. "

Tes...tes...tes.. butiran air mata menetes dari mata myungsoo, setelah membaca surat itu...hatinya terasa sakit, menyesal..ya..kini ia menyesali segala perbuatan nya...

20 minute later.........

Seung ho pov.

Kini aku berdiri di depan sebuah foto yeoja yang sangat berharga dalam hidupku, karena yeoja inilah aku mengerti arti cinta... karena yeoja inilah aku mendapatkan pasangan yang sangat kucintai seperti sae ron, karena yeoja ini semua orang berkata mataku indah, seperti mata yeoja yang saat ini hanya tersisa kenangan dalam memoriku, eomma.. terimakasih.. terimakasih karena kau, aku bisa memahami perasaan orang lain, karenamulah.. aku tidak membohongi perasaanku lagi... andai aku masih bisa menghabiskan waktu denganmu, dengan appa, dan sae ron, sayangnya.. kau lebih dulu pergi, aku merindukanmu eomma....

Author pov.

Kedua pasangan kini berdiri di depan sebuah pemakaman yang bertuliskan nama ''KIM JI WON'', ya mereka tak lain adalah sulli dan min ho, kedua pasangan ini mengunjungi makam teman lama ''eomma, siapa orang yang ada di dalam sini?'' tanya seorang bocah yang masih kecil dengan polosnya yang tangannya di genggam oleh sulli, ''dia adalah orang yang mempertemukan eomma dan appa, dan terlahirlah kamu sayang.. dia adalah orang yang berjasa dalam hidup eomma..'' jelas sulli pada anak nya itu.... Kini sulli, min ho dan anaknya berjalan meninggalkan area pemakaman setelah mengunjungi teman lama, dari arah berlawanan, seorang pria paruh baya, membawa buku di tangannya, sebuah buku gambar tebal dan sebuah diary, dan sebucket bunga di tangan satunya yang ia genggam sekuatnya, myungsoo melewati kedua pasangan itu tanpa mengenali mereka berdua, sementara min ho menatap nya tanpa henti ''ada apa?'' tanya sulli melihat suaminya kini berhenti melangkah malah fokus menatap punggung sorang pria paruh baya yang seumuran dengannya ''orang tadi.. dia terlihat tidak asing..'' gumam min ho menerawang ''benarkah? Aku tidak terlalu memperhatikannya..'' ujar sulli yang ikut menatap punggung pria yang terus berjalan kedepan tanpa menengok itu ''appa, eomma, ayo pulang aku lapar..'' kata anak mereka berdua yang membuat kedua pasangan itu kembali melanjutkan perjalananya, tanpa memperhatikan myungsoo yang berjalan menuju pemakaman yang ia datangi tadi.

Myungsoo pov.

Dengan langkah berat kulangkahkan kakiku menuju sebuah makam orang yang benar-benar membuat hidupku terasa berhenti sekrang ini, saat ini aku telah berdiri di depan sebuah makam dimana nama kim ji won tertulis dengan jelas, membuat hatiku tersayat, kupaksakan senyum mengembang di wajahku, aku harus hidup dengan baik di depan ji won '' hay, kim ji won si penggangu..'' ujarku dengan suara parau, ''apa kau hidup dengan baik selama ini?'' tanyaku sekali lagi, hening..tak ada jawaban, aku menatap miris makam yang kini tepet di depanku, lalu kuletakkan buku diary dan buku gambar tebal yang sedari tadi kugenggam, tak lupa sebuah bunga ''kau ingat buku ini? Aku memberimu buku diary ini saat kita di lottle world kan?, di sana sangat menyenangkan... tapi kau malah muntah terus..'' ujar ku tersenyum miris mengingat kenangan manis itu, ''ji won-ah, sekarang lottle word, banyak wahana baru, aku yakin jika kau menaikinya lagi, kau akan banyak muntah, sebaiknya kau jangan kesana..'' ujarku lagi berusaha membendung airmataku ''ji won-ah, mungkin kau tidak tahu.. waktu di bus, saat pulang dari lottle world, tanpa sengaja aku menciummu, saat itu aku merasa jantungku ingin melompat, karena terlalu kaget.. aku tidak pernah memberitahumu hal ini, mau bagaimanapun, kau..kau.. adalah ciuman pertamaku ji won-ah..'' uacpku, dengan air mata yang mulai mengalir.. ''terimakasih, kau sudah mau menggambarkanku manga favoritku, terimakasih kau telah menciumku saat itu, terima kasih untuk mencintaiku ji won-ah.'' Ucapku, yang kini tak mampu berkata apa-apa, ji wo-ah, ji won-ah, beri aku kesempatan lagi.. tidak bisakah waktu terulang kembali? Ji won-ah.. ''jiwon-ah,jiwon-ah..kim ji won, maafkan aku, maaf karena aku terlalu lambat untuk menyadarinya, maafkan aku membuatmu menunggu lama, maafkan aku karena membohongimu tentang perasaanku.. saranghae....'' hanya itu kata-kata yang bisa kuucapkan saat ini, air mataku tumpah sepenuhnya, menyesali segala perbuatanku, yang kini hanya menjadi keslaahn masalalu yang membawaku kepenyesalan terdalam, saranghae kim ji won, bahkan kata ini tak akan pernah ku ucapkan lagi di depanmu... maafkan aku ji won.......

-dont you ever lie to your feeling-

-THE END-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang