Myungso pov.
"KIM JI WON & OH SEHUN"
Tuturku dalam hati saat membawa kalimat yang tertera diundangan itu, ji won/ apakah dia ji won? Ji won? Kim ji won? Yeoja yang menyukaiku dulu? Apa nama yang tertera di undangan itu adalah nama yeoja yang ku rindukan selama 3 tahun ini? Tidak mungkin! Itu pasti bukan ji won! Aku yakin.. saat aku masih ingin memastikan isi undangan itu, dengan segera kulihat sebuah tangan yang ternyata tangan min ho meraih dan mengambil undangan yang tergeletak di tanah itu, aku diam terpaku....ji won-ah..apa itu kau? Apa sudah tidak ada harapan untukku? Ji won-ah? Kim ji won! Tidak bisakah kau..tidak bisakah kau kembali padaku? Menyukaiku lagi?, semua pemikiran itu memenuhi otakku, hingga serasa kepalau ingin pecah, dadaku sesak, seluru tubuhku serasa mati rasa, panas dingin menguasai suhu tubuhku.... entah sekarang apa artiku untuknyaa..FLASHBACK OFF
Author pov.Seorang namja berseragam SMA kini tengah duduk menanti seseorang di dalam sebuah cafe, ia terus memandangi alamat yang terukir di atas secarik kertas yang sedari tadi ia genggam.
Seung ho pov.
Hari ini aku ada janji dengan sae ron di cafe ini, yaa.. setelah sekian lama sae ron dan aku akhirnya berpacaran, aku baru menyadari hal itu ketika eomma menceritakan cinta pertamanya, cinta bukanlah hal apa dia tipemu atau bukan, tapi cinta adalah dimana kau mencintainya atau tidak... sejak tadi ku pandangi kertas yang sedari ku genggam, sebenarnya bukan kertas itu, lebih tepatnya pada sebuah alamat yang tertera di atasnya.. alamat seseorang yang sangat ingin ku temui.. cinta pertama eommaku, tapi aku kurang yakin, karena kata kedua pasangan choi sulli dan choi min ho yang kemarin, alamat ini sudah sekitar 15 tahun yang lalu, aku tidak yakin orang itu masih mendiami alamat ini.. aku ingin menemui orang ini, aku harus bertemu dengannya..ada hal yang harus ku sampaikan, mataku beralih pada sebuah surat yang ku letakkan di atas meja cafe, aku benar-benar bingung saat ini.
Author pov.
''Apa kau menunggu lama chagi-ya?'' ujar seorang yeoja cantik berseragam SMA yang menghampiri seung ho, yaa yeoja itu adalah kim sae ron pacar seung ho, ''tidak juga..''ucap seungho tersenyum pada gadisnya ''ah, hari ini peringatan 2 tahun kematian eomma mu kan?'' ujar gadis yang kini duduk di hadapan seungho, ''yaa, sudah dua tahun, sejak kepergiannya..'' ujar seungho kembali membayangkan kenangan bersama wanita yang amat ia cintai melebihi apapun ''aku akan ke rumahmu nanti, tapi sebelum itu, aku ingin kerjakan ini dulu..'' ujar sae ron lalu mengeluarkan beberapa buku dari tas pink nya ''tidak apa-apakan, kalau aku belajar dulu?'' tanya ji won yang sudah siap belajar, seungho hanya hanya tertawa melihat tingkah yeoja yang ada dihadapannya itu, lalu kembali berkutat pada sebuah alamat di atas kertas ittu sekali lagi, ''kau, masih belum menyerahkannya?'' tanya sae ron ketika melihat sebuah surat tergeketak di atas sebuah buku diari cokelat yang terlihat lusuh, orang yang ditanyai hanya mengangguk ragu ''kau harus menyerahkannya sekarang..'' saran sae ron, ''akan ku temani..'' sambung sae ron lagi, dengan sigap seung ho berdiri dari tempat duduknya ''akan kulakukan sendiri..'' gumamnya dengan yakin, lalu segera meninggalkan sae ron ''yak! Jangan pergi terlalu lama, atau woo bin samchon dan appa mu akan memarahimu, apa lagi hari ini hari penting..'' teriakan sae ron mengntar kepergian seungho yang entah orang yang di teriaki mendengar atau tidak.
Seungho pov.
Kini aku berdiri tepat di depan sebuah rumah sederhana sesuai dengan alamat yang tertera di kertas yang masih ku genggam, tok..tok..tok, dengan sedikit ragu aku mengetuk pintu berwarna putih itu, samar-samar aku mendengar suara derap langkah, dan sedetik kemudian ceklek, pintu yang ada di hadapanku kini terbuka, seorang wanita paruh baya yang terlihat masih cantik muncul di hadapanku, ya..dia orang yang membukakanku pintu ''permisi, apa ini alamat kim myungso?'' tanya ku sedikit ragu melihat si pembuka pintu bukan orang yang ku cari ''ya, benar, nuguseyo?'' tanya wanita paruh baya itu ''nan oh seung ho imnida..anak dari kim ji won, apa anda mengenalnya?'' tanya ku sedikit sopan, ''kim ji won?'' gumamnya yang kulihat sedang berpikir, lalu sedetik kemudian wajahnya terlihat terkejut, ''k...kau..k..kk..kau, anak kim ji won sunbae??'' ucapnya tergagap terlihat tak percaya, aku hanya mengangguk dan tersenyum ''oppa..!,myung soo oppa!'' teriak wanita patuh baya itu pada seseorang di dalam rumah ''wae suzy-ah?'' tanya seorang pria paruh baya yang ketampanannya masih bertahan hingga usia senjanya pada suzy, oh..jadi ahjumma yang ada di depanku ini suzy?, suzy?! Bukannya dia wanita yang di ceritakan eomma padaku wktu itu? Jadi mereka menikah?, aku sedikit kecewa melihat pemandangan yang ada di depanku ''siapa kau?'' tanya ahjussi yang ku dengar di panggil myung soo itu ''annyeong haseyo, nan oh seung ho imnida, aku anak kim ji won..'' ujarku memperkenealkan diri, dapat kulihat mimik wajahnya berubah seketika, kulihat ia sedikit tersenyum, senyum yang sulit kuartikan, ''ada yang harus ku sampaikan..'' ucapku langsung pada inti.
Myung soo pov.
Kim ji won, sudah sekian lama aku tak bertemu dengan sosok yeoja yang selalu kurindukan hingga detik ini, aku menatap seorang bocah yang kini duduk tepat di hadapanku, mata, senyum, bibirnya, mirip dengan ji won, membuatku semakin merindukan yeoja yang kucintai itu, yaa.. aku mencintainya untuk waktu yang lama, aku mencintainya ketika ia telah menghilang entah kemana.. ''kau terlihat mirip ibumu, kau juga sangat tampan..'' pujiku pada bocah yang mengaku bernama seung ho itu ''haha, semua orang bilang begitu.. tapi sebenarnya aku lebih mirip ayahku..'' ujarnya terkekeh, aku tertegun mendengar ucapannya, sulit bagiku menerima kenyataan bahwa ji won kini memiliki sebuah keluarga... ''benarkah? Pasti ayahmu itu tampan sepertimu, aku yakin ji won memiliki selera yang tinggi..'' ujarku memaksakan senyum ''haha... terima kasih ahjussi, oh iya.. istri anda tadi juga terlihat sangat cantik bahkan di usianya yang setua sekarang..'' ucapnya membuatku bingung.. istri? Siapa yang dia maksud? ''maksudmu?'' tanyaku ''ahjumma yang tadi membuka pintu untukku bukannya dia istrimu?'' tanyanya kembali, aku terkekeh mendengar pernyataan bocah ini ''dia adikku, sedang berkunjung kerumah dengan anaknya, karena suaminya sedang keluar negeri karena bisnis..'' jelasku, yaa.. suzy memang sedang menginap di rumah dengan anaknya ''oh, begitu..'' ujarnya yang kulihat sedikit lega, ada apa dengannya ''apa yang ingin kau bicarakan denganku?''tanyaku penasaran ''ini, buku diari dan surat dari eommaku, dia menyuruhku memberikannya padamu..'' ujarnya memberiku sebuah surat yang terbungkus rapih diatas sebuah buku, buku yang tampak tidak asing meski terlihat usang sekarang, ya ini buku diary yang pernah kuberikan pada ji won ''kenapa bukan ibumu langsung yang mmberikannya padaku? Apa dia sibuk? Bagaimana kabar ibumu?'' tanyaku penasaran dengan keadaan ji won sekarang, bagaimana kehidupannya, karena jujur aku melihatnya terakhir kali saat acara pernikahannya, meski aku tak di undang waktu itu, aku ke Amerika diam-diam dan melihat upacara pernikahannya, tanpa ia ketahui, aku merindukannya ''ibu..ibu..dia.. sudah meninggal..'' gumam seung ho dengan suara yang sedikit tercekat, apa? Apa dia bilang? Apa dia sedang bercanda denganku?? ''apa kau bilang???'' ucapku tidak percaya, sama sekali tidak percaya, tidak mungkin... ''tiga tahun lalu dia difonis menderita kanker payudara, eomma hanya bisa bertahan setahun dengan penyakitnya itu sebelum kanker itu menyebar ke paru-paru dan akhirnya merenggut nyawa eomma..'' ujar seungho dengan wajah penuh kesedihan yang bisa kulihat jelas, hatiku hancur, waktuku terasa berhenti, dadaku terasa sesak luarbiasa, tubuhku menegang seketika, semua di sekitarku terasa menghilang, ji won-ah? Anak ini bercandakan? Dia hanya membualkan? Kau..kau..kau masih ada di dunia inikan? Ji won-ah.. ji won-ah..ji won-ah, pikiranku kacau, sulit untukku percaya dengan semua kenyataan ini.... semua terjadi begitu cepat.. kenapa kau pergi begitu cepat ji won-ah? Kenapa kau pergi sebelum aku mengutarakan isi hatiku?
To be continue-
Thanks yg udah mau baca crita ku^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Feeling
FanfictionSemuanya terjadi, saat pertama kali aku melihatnya, aku menyukainya.. yah.. sangat menyukainya.. Akan kah ada hari esok untuk aku dan kau menjadi kita??