part 3

115 14 0
                                    

Myung soo pov.  

             Hari ini sangat cerah, aku bahagia, yaa aku bahagia.. sekarang aku sedang bersama suzy, tertawa bersama, bahkan kami ke taman bunga, di sana ia benar-benar tersenyum lebar,  apa sekarang waktunya aku menyatakan cintaku?, aku tidak yakin... tapi mencintainya secara rahasia membuatku cukup risih, karena suzy banyak di dekati namja sialan itu-,-...jadi kuputuskan untuk menyatakan perasaanku padanya... ‘’suzy-ah, ada yang ingin kukatakan..’’ ucap mendekatinya dan memegang lembut tangannya,dia menatapku, bingung... huuh, astaga..kenapa aku gugup begini?.. ‘’katakan saja, ada apa oppa?’’ tanya suzy padaku ‘’hmm, itu..itu...aku..sebenarnya...menyukaimuu suzy-ah, bagaimana denganmu?’’ aku tak percaya kalimat itu akhirnya terucap, lega rasanya telah jujur sepenuhnya pada suzy, tungggu, kenapa...kenapa raut wajahnya begitu, apa ada yang salah, perlahan kurasa, tangannya melepepaskan diri dari genggamanku, ‘’m..maaf oppa..’’ kata itu, kata itu terucap dari mulutnya, maaf? Apa maksudnya??? ‘’maksudmu?’’ tanyaku mencoba mencerna kembali maksud permintaaan maafnya tadi ‘’aku menyukai lee min ho sunbae, aku menyukainya sejak di SMP, lalu aku mengikutinya masuk di sekolah sinhwa, maaf oppa, aku tidak bisa menerimamu.............................................................................................’’  apa ini??? Aku baru saja di tolak, cuaca yang setadinya cerah mulai terasa muram dan gelap, kurasa saat nya hujan, sakit, sangat sakit, tidak aku tidak boleh hancur didepannya ‘’ahahaha, yasudalah, tidak apa-apa suzy-ah, semoga cinta mu dibalas oleh min ho, aku akan mendukungmu’’ ucapku padanya, dengan senyum yang kupaksakan, dia terdiam, senyumnya pudar, tidak menjawab semua responku, kuharap dia tidak menjauhiku setelah ini ‘’sepertinya mau hujan, akan kuantar kau pulang..’’ ucapku lalu menariknya memasuki taxi karena kurasa rintik hujan mulai turun membahasahi bumi, menghapus jejak luka yang kurasa....

Ji won pov.   

           Mwoya, sebenarnya apa hubungan mereka, tatapan myungsoo, tatapan itu...tatapan itu terlihat seperti bagaimana aku menatapnya, apa dia menyukai yeoja itu?, mereka bahkan bergandengan tangan, berjalan berdampingan, dan tersenyum bersama, sebenarnya apa ini, hari ini benar-benar menyebalkan!!, disaat hatiku tengah panas, kurasa sesuatu bergetar dalam tas ku...drrtt...drrttt...drttt, segera aku mencari handphone ku yang bergetar, dan kini telah tertera nama si pemanggil ‘’woo bin oppa’’, dengan segera ku angkat telfon nya ‘’ada apa oppa?’’ tanyaku to the point, ‘’kau dimana? Ini sudah sore, dan kau tidak pulang..’’ tanyanya, aish, dia benar-benar mengganggu pengintaianku, aku sekarang bahkan tidak mendengar apa yang myungsoo katakan, ‘’aku sedang di lottle world..’’ ucapku singkat sambil memicingkan mata kearah kedua pasangan yang seharian ini ku ikuti, mereka terlihat berbicara serius, ‘’yak! Kau kesasna tidak mengajakku dengan dekbong!’’ ujarnya lagi, huft, sekarang aku benar-benar jengkel dibuat oppa ku yang satu ini ‘’sebenarnya kau ada perlu apa sih oppa? Aku sedang sibuk!’’ ucapku menahan emosi ‘’a, hampir saja aku lupa.. ji won-ah, kau ke sana naik bus kan?’’------ ’’ya kenapa”---- ‘’kalau kau pulang nanti, kau harus kembali ke sekolah, karena kau meninggalkan sepedamu tadi..’’----- ------‘’a... hampir saja aku lupa, gumawo sudah mengingatkan oppa, nanti akan kuambil sepedaku...’’------   ----‘’oiya, kau main disana jangan terlalu lama, ramalan cuaca hari ini akan turun hujan, dan kau tidak bawa payung..’’------ ---‘’arrasso, sudah dulu oppa, ada yang harus kulakukan’’---- Segera kututup sambungan teleponku dengan woo bin oppa, ketika kulihat myungsoo membawa lari suzy menuju taxy, dan sedetik kemudian hujan mengguyur seluruh kota seoul, mwoya, kenapa mesti pakai taxi, gumamku, bagaimana cara mengikuti mereka...pikirku, lalu kulihat taxi lain dari arah yang sama, segera kutumpangi dan mengikuti kemana perginya taxi itu, beberapa menit perjalanan..... apa itu rumah myungsoo? Pikirku bertanya-tanya ketika kulihat taxi kuning itu berhenti tepat disebuah rumah dengan toko bunga yang indah, ‘’dia penjual bunga?, akan lebih baik kalau penjual ice cream, haha..’’ gumamku cekikikan, mungkin memang itu rumah myungsoo simpulku, tunggu, sepertinya bukan.....

Author pov.  

              Ji won tengah sibuk mengamati dua insan yang keluar dari dalam taxi kuning, dengan tertunduk suzy melangkah menuju rumahnya, namun myunsoo malah tetap berdiri di depan taxi, entah mengunggu sesuatu mungkin, beberapa menit kemudian, suzy keluar membawakan payung dan memberinya pada myungsoo yang terlihat basah kuyup, ‘’oppa kau tidak apa-apa?’’ tanya nya pada myungsoo khawatir akan kejadian tadi, ‘’tentu saja tidak..’’ ucap myungsoo jujur, membuat suzy merasa tidak enak, ‘’maaf oppa’’ lagi-lagi kata itu terucap dari bibir mungil suzy ‘’suzy, boleh aku memelukmu?’’ ungkap myungsoo dengan tatapan sendu, suzy hanya diam terpaku dengan pertanyaan myungsoo, lalu sedetik kemudian tubuh suzy berhasil didekap dengan sempurna dalam pelukan kim myung soo, ‘’kau tidak usah minta maaf..’’ gumam myungsoo, lalu kemudian melonggarkan pelukannya dan mendaratkan kecupan ringan pada kening suzy, ‘’masuklah, kau akan sakit jika terkena hujan terlalu lama..’’ pinta myungsoo pada suzy, dan sedetik kemudian suzy pun masuk kedalam rumahnya, masih dalam keadaan...diam, sama seperti ji won yang menyaksikan pemandangan yang mengiris hatinya, air matanya tak dapat ia bendung lagi, sakit, sangat sakit itu yang ia rasakan, air matanya berjatuhan, ‘’dia...dia..mencium yeoja itu..’’ gumam suzy di sela isakannya,  ‘’ahjussi, tolong ke sinhwa high school!’’ ujar ji won memerintahkan si ahjussi supir taxi, dan akhirnya taxi yang ia tumpangi pun sampai pada tujuan.  

Ji won pov.

             Bodoh, mereka terlihat serasi, buang rasamu ini kim ji won, kau tidak pantas untuknya!, air mataku tak berhenti mengalir, ini benar-benar sakit, dadaku terasa sesak, seolah-olah sesuatu menusuknya hingga tempat terdalam, aku berdiri di depan pagar, menangis sekuat tenaga, melampiaskan semua sakit, kekesalan, kecewaku hari ini, di temani oleh derasnya hujan, setidaknya karena hujan tidak akan ada orng yang melihatku menangis, kulangkahkan kakiku menuju area parkir sekolah dan membawa sepedaku dan ku kayuh dengan cepat dengan air mata yang tak mau berhenti, ini sakit.

Mungsoo pov.

             Dengan mengenggam payung yang kini kupakai aku melangkahkan kakiku dengan beratnya, bahkan langit pun sedang bersedih, yaa sekarang aku sedang berjalan kaki, kupuskan untuk jalan sendiri menuju rumah dibanding menggunakan taxi, aku ingin menjernihkan pikiranku, kuulurkan tanganku dan merasakan ritik hujan satu-persatu membasahi telapak tanganku, aku ditolak cinta pertamaku, ya hal itu tak bisa kupungkiri lagi..pandanganku teralih pada sesosok yeoja yang tengah mengayuh sepedanya dengan cepat, anehnya ia terlihat menangis, bahkan ia berteriak, ternyata ada yang sama sakitnya denganku hari ini, dia terlihat sangat sedih, aku iri ia bisa meluapkan emosinya, tidak sepertiku, tunggu...yeoja itu.....kim ji won, yeoja pengganggu itukan? Kuperhatikan gerak-geriknya mengayuh sepeda, dan srek, kulihat sepeda yang ia kayuh terjatuh dan si yang punya pun ikut terjatuh, dengan cepat ia bangun bukannya segera menenteng sepedanya, malah ia menendangnya, ada apa dengannya, kuputuskan untuk mendekati yeoja bodoh itu.

Author pov.

               Karena terlalu cepat mengayuh dan rantai sepeda yang basah terguyur hujan, tiba-tiba sepeda yang jiwon kayuh terjatuh, ‘’aish, sepeda pabo!!’’gumam ji won melampiaskan kekesalannya pada sepeda tak bersalah itu dengan menendang dan memakinya, karena merasa dingin digur hujan, iapun segera memperbaiki sepedanya, namun gagal, kau bodoh bodoh, itu yang terus ada dalam pikirannya, karena terlalu memaksakan diri akhirnya tangan jiwon berdarah karena terjepit antara rantai sepeda dan teralinya, akhirnya iapun menangis sejadi-jadinya ‘’sebenarnya apa maumu hah??’’ teriak ji won frustasi, ‘’butuh bantuan?’’ tiba-tiba suara seorang namja yang ji won kenali itu muncul dari belakangnya, iapun berbalik dan melihat kini myungsoo ada di belakangnya ‘’tidak usah..’’ tolak ji won singkat lalu kembali berkutat dengan pekerjaan awalnya, namun ia lupa kalau tangannya tadi terluka, dan kali ini ia melakukan hal yang sama ‘’aww, appo..’’ ringis ji won mendapati tangannya yang kini berdarah ia pun segera mengangkat tangannya yang terluka itu tinggi-tinggi agar darahnya tidak mengalir keluar, myungsoo terkekeh melihat tingkah ji won yang terlihat lucu ‘’ckck, pabo, biar kubantu..’’ ucap myung soo lalu menarik tangan jiwon mendekatinya dan menyerahkan payung yang sedari tadi ia genggam ke ji won dan melangkah menuju sepeda jiwon, dua menit berlalu, akhirnya sepeda kembali bekerja dengan baik, pendarahan di tangan ji won juga telah berhenti karena cara uniknya itu dan karena terguyur hujan, melihat sepeda miliknya kembali normal, ji won menarik tangan myungsoo lalu menyerahkan payung itu kepada sang pemilik lalu segera berlalu dengan sepeda yang ia kayuh secepat mungkin ‘’cih, dia bahkan tidak tau terimakasih’’ ucap myungsoo memandang sinis kepergian ji won yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Love Is FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang