Episode 19 ✔✅

356 8 0
                                    

Wook tetap ingin merebut tahta dari tangan Raja. Dia merencanakan untuk melemahkan kekuatan Raja. Dia pun ingin menjauhkan Raja dari tangan kanannya, yaitu Baek Ah. Rencana Wook dimulai dengan menyerang sisi terlemah Baek Ah yang tidak lain adalah Woo Hee kekasih Baek Ah. Wook mulai menyebar isu yang menimbulkan konflik di antara keluarga Woo Hee dengan kerajaan.

Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi kestabilan kerajaan. Keluarga Bekjee, keluarga Woo Hee mulai memberontak. Mereka ingin Raja memberikan keadilan kepada mereka. Untuk meredam itu semua, Raja mengirimkan Baek Ah, sesuai dengan saranan dari Wook.

Baek Ah yang sudah mulai bersiap-siap bertempur, harus menghentikan langkahnya. Dia melihat Woo Hee berdiri di atas istana dengan pakaian serba putih. Tidak lama kemudian wanita cantik itu menerjunkan dirinya hingga dia tewas. Woo Hee ingin menghentikan pertempuran dengan mengorbankan dirinya. Dengan demikian baik keluarga Bekjee maupun Baek Ah tidak akan ada yang terluka.

Kematian Woo Hee tentu saja membuat Baek Ah sangat kehilangan dan terpukul. Dia pun berencana untuk meninggalkan Raja karena dia tidak sanggup lagi melihat kenangannya bersama Woo Hee di istana. Untuk sekali lagi Raja kehilangan orangnya.

Raja yang marah karena kehilangan Baek Ah, mulai mencari siapa dalang dari permainan tersebut. Raja pun mulai menjebak Wook yang ternyata dalang dari permainan tersebut. Tak lama kemudian, Wook memberikan hadiah seekor elang untuk Raja. Akan tetapi, ketika dilihat ternyata elang yang dia berikan sudah mati. "Elang yang sudah mati diberikan kepada Raja, itu aritnya kutukan untuk Raja," salah seorang menteri berkata panik.
Wajah Wook terlihat panik, dia sangat terkejut melihat elang yang awalnya baik-baik saja mati secara tiba-tiba. "Apakah kau mengutuk Raja? Ataukah ini penghianatan?," tanya Raja dengan dingin.

Seraya saja seluruh menteri di ruangan mengiyakan pernyataan Raja. Wook yang terjebak pun tak punya cara lain selain memohon ampun kepada Raja.

Hukuman sebagai seorang penghianat adalah hukuman mati. Wook pun terancam menerima hukuman tersebut. Tak ada seorang pun yang datang dan dapat menyelamatkannya. Bahkan sang Ratu, adiknya sendiri tidak mau menyelamatkannya. Hingga akhirnya Hae Soo datang kepada Raja dan memohon agar Raja mengampuninya..

Raja yang selalu luluh dengan permintaan Hae Soo akhirnya memutuskan untuk tidak menghukum mati Wook, hanya saja dia dikurung di rumah dan tidak boleh keluar dari rumahnya sekali pun. "Wook akan kupulangkan ke kampung halamannya. Dia tidak boleh keluar satu langkah pun dari rumahnya.

Dia ingin memiliki Goryeo, tapi yang dia dapatkan hanyalah rumahnya sendiri," jelas Raja kepada Hae Soo dengan penuh emosi.

Sementara hal yang lebih mengejutkan datang dari putera ke-14 Jung. Dia mendatangi Raja untuk memberikan sebuah kabar yang mengejutkan. Dia membawa titah Raja sebelumnya yang berisi bahwa Raja sebelumnya telah memberi restu pernikahannya dengan Hae Soo.

Raja yang tidak percaya dengan pernyataan Jung, segera menemui Hae Soo. Dia meminta Hae Soo untuk jujur kepadanya. "Jika kita terus saja seperti ini, jelas sekali bahwa suatu hari nanti kita akan saling membenci," Hae Soo menjelaskan jika dia ingin pergi dari istana. Raja pun tidak serta merta mengijinkan Hae Soo pergi.

Ratu Yeon Hwa, melihat kegigihan Raja untuk mempertahankan Hae Soo. Dia sangat marah, karena sikap Raja yang menentang titah raja terdahulu akan mengancam tahtanya. Untuk itu, dia meminta Wook untuk membantunya. Wook yang berada dalam masa pengasingan, menemui Raja dan mengungkapkan hubungannya dengan Hae Soo di masa lalu, agar Raja mau melepaskan Hae Soo.

Raja yang mendengar kenyataan tersebut langsung mendatangi Hae Soo dan memutuskan hubungan dengannya. "Mulai hari ini aku tidak akan pernah melihatmu lagi," Raja sangat marah mengetahui kenyataan tersebut. Hae Soo pun akhirnya diijinkan untuk meninggalkan istana dan menikah dengan Jung

Scarlet Heart Ryeo ▪kdrama▪Where stories live. Discover now