Episode 8 ✔✅

332 19 0
                                    


Kerajaan Goryeo mengalami kekeringan. Sudah menjadi tradisi, untuk menghentikan kekeringan kerajaan mengadakan ritual pemanggilan hujan. Ritual ini dipimpin oleh raja. Namun, karena fisik raja yang sudah tidak sekuat dulu, maka dipilihlah pengganti raja untuk memimpin ritual tersebut. Pengganti raja, Putra Mahkota telah terjebak oleh putera ke-3 sehingga tidak dapat kembali ke istana tepat waktu.

Hal ini menyebabkan raja harus memilih salah satu dari putera untuk memimpin ritual pemanggilan hujan. Semua putera mengumpulkan namanya ke sebuah guci yang dipegang oleh Ji MonG

. Hingga hari pemilihan pengganti Putra Mahkota. Sebuah nama diambil dari guci oleh raja. Nama putera ke-4 terpilih sebagai pengganti raja.

Putera 4 bersiap memimpin ritual itu, dengan pakaian putih-putih dia berjalan dari istana mengelilingi masyarakat Goryeo. Akan tetapi, sambutan miring diberikan oleh masyarakat. Mereka sangat terhina karena pemimpin ritual tersebut adalah orang bertopeng seperti putera ke-4. Mereka melempari putera  ke-4 dengan tanah dan sayuran.

Ekspresi ketakutan dan malu tak dapat ditutupi putera ke-4. Dia berlari menuju istana dari kejaran para warga. Seluruh anggota istana yang melihat kejadian tersebut tercengang. Begitu pula dengan Raja dan Hae Soo. Namun, berbeda dengan anggota kerajaan yang lain, Ratu Yo dan putera ke-3 sangat menikmati pertunjukkan tersebut.

Mereka berdua merasa senang, karena akan mendapat kesempatan untuk menggantikan Putra Mahkota.
Putera wang so  sangat malu, apalagi dia melihat seluruh anggota keluarga kerajaan menatapnya dengan penuh kasihan. Dia berlari meninggalkan tempat tersebut.dengan penuh emosi. Bayangan selama ritual berlangsung terus saja muncul di pikiran putera ke 4 hingga ritual hujan yang kedua akan dilaksanakan.

Ji Mong berusaha membujuk putera ke 4 untuk kembali percaya diri dan memimpin ritual hujan tersebut. Namun, putera ke 4 merasa trauma dan takut untuk kembali memimpin. Dan ternyata pemilihan pemimpin ritual tersebut bukanlah kebetulan atau pun kehendak langit. Melainkan kesengajaan yang dilakukan oleh Ji Mong agar putera ke-4 percaya diri. “Kau harus berdiri di hadapan semua orang agar kerajaan ini dapat bersatu,” jelas Ji Mong.

            Ji Mong mengajak putera  untuk bekerja sama agar Putra Mahkota dapat naik tahta. Mendengar alasan dari Ji Mong, putera ke 4 bergegas mengganti pakaian dan bersiap-siap untuk memimpin ritual tersebut. Tak lama kemudian, Hae Soo mendatanginya. Dia semalaman membuat sebuah kosmetik untuk putera ke 4. Sebagai permintaan maaf pada kejadian sebelumnya, dia ingin membantu putera ke 4 sebelum muncul  di ritual hujan.

Dengan perlahan dia menutupi  luka di wajah putera ke-4. Seolah pelukis, dengan kadar yang segera  wajah putera  ke-4. Hingga tak ada lagi bekas luka di wajahnya. Dia memberikan cermin kepada putera  ke-4. Melihat wajahnya tanpa luka putera ke-4 menarik tangan Hae Soo yang hendak pergi. Dia menatap Hae Soo dengan tajam dan berkata, “Kau akan masih ingat? Kau adalah milikku entah dulu atau pun sekarang.”

Sementara itu, di tempat ritual Ratu Yo dan putera ke-3 tidak sabar menggantikan posisi putera ke-4. Dia berjalan dengan penuh angkuh menuju me  tandu. Tiba-tiba, putera ke-4 dengan wajah tanpa bekas luka datang mengejutkannya. “Aku datang untuk merebut posisiku,” katanya sambil menghentikan langkah putera 3. Merasa terhina dengan sikap putera  dia memukul putera ke 4 dengan keras hingga topengnya terjatuh.

Putera ke-4 yang merasa percaya diri dengan wajahnya, tersenyum dengan menampakkan wajah barunya. Dengan itu saja putera ke 3 langsung terkejut dengan wajah baru tersebut. Ji Mong yang tidak ingin ritual tersebut ditunda terlalu lama mempersilakan putera ke-4 menaiki tandu.

Di luar istana putera ke-4 memimpin ritual hujan. Semua warga yang semula melempari putera  ke-4 berubah memuji-muji putera  ke-4. Ritual hujan pun berjalan dengan lancar. Hingga akhirnya dia kembali ke dalam istana. Dia mengejutkan semua orang di istana, termasuk Raja dan Ratu Yo.

Ratu Yo yang mengira putera ke-3 yang memimpin ritual sangat terkejut. Dan dia lebih terkejut, karena bekas luka putera ke 4  telah menghilang. Putera ke-4 perlahan menaiki podium tempat permohonan hujan. Sesekali dia melihat kea rah Hae Soo sebaris  tersenyum. Hae Soo pun membalasnya dengan senyuman.

Akan tetapi, Hae Soo melihat sebuah bayangan masa depan. Dia melihat putera ke-4 sebagai seorang Raja. Dia teringat sejarah di masa depan yang menceritakan raja Goryeo yang berikutnya akan membunuh semua saudaranya. Tubuhnya gemetar dan dia merasa sangat takut.

Tak lama kemudian langit mendengar permintaan putera ke-4 dan seluruh rakyat Goryeo. Rintik hujan turun membasahari tanah Goryeo. Sejak saat itulah, putera  ke-4 mendapatkan hati Goryeo dan diterima di kerajaan tersebut.

Scarlet Heart Ryeo ▪kdrama▪Where stories live. Discover now