Episode 7 ✔✅

338 14 0
                                    

Rancangan Hae Soo agar raja membatalkan perkhawinan mereka berhasil. Raja mengurungkan niatnya, karena ada bekas luka di tubuh Hae Soo. Namun, hal ini tidak membuat Hae Soo bebas. Dia harus menjalani hukuman, akibat perbuatannya tersebut. Dia dihukum untuk menjadi dayang istana. Kini dia harus menjalani hidupnya di istana sebagai dayang istana di bawah pengawasan ketua dayang istana puan Oh.

Melihat Hae Soo yang terluka semalam, membuat putera ke-4 mengkhawatirkannya.. Dia mendatangi Hae Soo dan memarahinya. Perhatian yang dia berikan kepada Hae Soo memang sedikit berbeda. Akan tetapi Hae Soo berusaha menahan kesedihannya dan bersikap tegar. Dia berkata kepada putera ke-4, "Aku tidak sendirian di sini, jadi aku akan baik-baik saja," katanya kepada putera ke-4 dengan penuh semangat.
Hari-hari Hae Soo diisi dengan berbagai pelajaran tentang tanaman herbal. Mulai dari menyajikan teh hingga menyiapkan pemandian untuk keluarga kerajaan. Di tempat itu, dia juga mulai belajar tata krama sebagai dayang kerajaan. Hingga suatu hari dia mendengar sebuah keributan dari sebuah kamar. Ternyata Putra Mahkota yang sedang panic karena badannya dipenuhi oleh luka, karena sebuah penyakit.

Hae Soo yang mengetahui jenis penyakit tersebut segera memberikan pertolongan pertama.
Hae Soo memberikan diagnosis yang tepat kepada Putra Mahkota.

hal ini membuat Putra Mahkota bertanya-tanya, siapa sebenarnya Hae Soo. Dia menyarankan agar Putra Mahkota untuk mandi air hangat dan meletakkan daun teh hijau yang telah dicampur dengan air ke badan Putra Mahkota.

Putra Mahkota mulai menaruh simpati kepada Hae Soo.
Tidak lama kemudian, puan Oh menarik tubuh Hae Soo. Dia dinilai tidak pantas untuk menolong bahkan menyentuh tubuh Putra Mahkota.

Akibat perbuatannya tersebut, dia mendapat hukuman dari puan Oh. Tidak hanya itu, diA harus menyiram bunga-bunga di taman. Tanpa sengaja dia menyiram pUTERA ke-4 yang sedang bersantai di balik kerumunan bunga-bunGA PUTERA ke-4 secara tidak sengaja mendengar keluh kesAL dari Hae Soo yang sudah tidak kuat lagi berada di istana.

Hae Soo menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya. Dia merasa sangat kesal, karena usaha penyelamatan Putra Mahkota tidak diakui oleh PUAN Oh. Mendengar, Hae Soo yang telah mengetahui penyakit Putra Mahkota,

putera ke-4 mengingatkannya agar dia berhati-hati dengan ucapannya. Kesehatan Putra Mahkota haruslah dirahasiakan. Putera ke-4 juga mengingatkan agar Hae Soo besabar dan melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.

Banyak hal yang harus dipelajari Hae Soo di istana. Akan tetapi masalah terbesarnya adalah tidak tahu membaca. Karena hal tersebut, dia sampai salah memasukkan tanaman herbal ke ramuan.

Dia mulai belajar membaca dan menulis. Tanpa dia sadari, putera ke-8 melintas di dekatnya. Dia perlahan menghampiri Hae Soo. Dengan seribu pesonya putera ke-8 mengajari Hae Soo menulis dan membaca. Tentu saja hal ini membuat Hae Soo semakin terpana kepada putera wook

Putera wook melihat bekas luka di pergelangan Hae Soo. Dia menarik tangan Hae Soo kemudian mengikatkan sebuah gelang bertali merah dengan batu giok di tengahnya. Dia berkata, "Aku akan melakukan apapun untuk mengeluarkan dirimu dari tempat ini. Maka tunggulah hari itu." Hae Soo tersenyum bahagia mendengar janji dari putera wook Kemudian putera wook mengecup kening Hae Soo dengan hangat.

Semua putera berkumpul untuk merayakan ulang tahun putera eun . Mereka menikmati suasana party yang telah diadakan untuk acara tersebut. Namun, keberadaan Hae Soo tidak ditemukan oleh putera ke 8 Dia melempar pandangan ke seluruh penjuru tapi tidak menemukan Hae Soo.

Ternyata Hae Soo telah menyiapkan pesta kejutan untuk putera eun . Dia berhias sangat cantik dan sebagai kejutan untuk putera eun . Dia bahkan bernyanyi untuk putera eun . Beberapa putera yang lainnya juga pergi ke tempat tersebut. Mereka melihat Hae Soo menyanyi dan mereka semua sangat terhibur., Eun tidak sabar melihat hadiah yang telah disiapkan oleh saudara-saudaranya. Dia membuka satu per satu hadiah untuknya. Namun, putera ke 4 wang so belum menampakkan dirinya. Eun bertanya-tanya kira-kira hadiah apa yang telah disiapkan putera ke 4

Sebuah idea dibisikkan oleh putera ke-3 untuk menghina putera ke-4 kepada Eun.
Eun yang masih belum mengetahui niat sebenar putera ke 3 menuruti idea dari putera ke-3 untuk meminta hal tersebut.

Putera ke-4 tiba dan memberikan ucapan selamat kepada Eun. Dia berjanji akan memberikan Eun apapun yang dia minta. "Lepaskan topengmu dan perlihatkan wajahmu," pinta eun

Suasana langsung hening. Beberapa putera memarahi permintaan bodoh Eun, begitu juga dengan Hae Soo.
Akan tetapi, karena putera ke-4 telah berjanji, maka dengan tangan gemetar dia melepas topengnya.

Semua orang yang ada di acara tersebut terkejut melihat wajah putera ke 4 tak terkecuali Hae Soo. Melihat ekspresi Hae Soo yang terkejut, putera ke 4 meinggalkan tempat tersebut. Dia berjalan sangat cepat, hingga Hae Soo kesulitan mengejarya.

Dia melarang putera so untuk meniggalkan tempat tersebut, dia ingin putera ke-4 mendengar permintaan maaf dari Eun. Namun, putera ke-4 terlanjur emosi dengan kejadian tersebut

. Dia meminta Hae Soo memandangnya dengan benar. Dengan tangan yang cengkeram dan badan yang disandarkan ke sebuah tiang oleh putera ke 4 . Hae Soo menatap kearah putera ke-4. "Pandangan matamu itu, aku sangat membencinya," kata putera Sepertinya dia benar-benar marah dengan Hae Soo karena menatapnya dengan tatapan kasihan simpati

Scarlet Heart Ryeo ▪kdrama▪Where stories live. Discover now