Episode 9 ✔✅

326 15 1
                                    


Derasnya hujan bersatu dengan riuhnya kegembiraan rakyat Goryeo. Pujian demi pujian keluar dari semua rakyat Goryeo untuk putera ke-4. Semua orang bergembira dengan datangnya hujan siang itu.

Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk Ratu Yo dan putera ke 4 Mereka sangat marah dan cemburu melihat putera ke-4 yang mampu merebut hati semua orang.

Ratu Yo mendatangi putera ke 4 yang sedang berada di kamar. Dia berjalan penuh emosi, tangannya jatuh ke wajah putera ke 4 dengan sangat keras. " boleh Nya kau menyia-nyiakan kesempatan ni?," kata Ratu Yo bernada tinggi.

Dia memarahi putera ke 3 karena tak dapat merebut tempat putera ke-4.
Sementara itu, Hae Soo masih saja ketakutan akan bayanggan yang dia lihat siang tadi. Dengan baju yang basah kuyup, dia menyusuri koridor.

Tiba dia dikejutkan oleh seorang namja yang menarik tangannya dari belakang. Dia mengangkat wajahnya dan dia terperanjat terkejut kerana namja tersebut adalah putera ke 4
Hae Soo berusaha menyembunyikan ketakutannya.

Dia mendengar permintaan maaf dari putera ke-4 yang telah menggejutkan nya Dia memandangi wajah putera ke-4 yang sedang bahagia malam itu

. Dia menceritakan jika hari ini dia sangat senang karena dia mendapat pengakuan dari Raja yang telah membuangnya selama 15 tahun. Hae Soo mulai berpikir, apakah mungkin namja yang telah dia tolong itu akan membunuh saudaranya.

Keesokan harinya Raja, menemui semua putera yang sedang berkumpul. Dia bertanya kepada putera ke-4 tentang keinginannya sebagai hadiah. Dan Putera ke-4 meminta untuk menjadikan Hae Soo sebagai dayang pribadinya. "Jadikan Hae Soo sebagai dayang pribadiku," pinta putera ke-4 kepada Raja. Melihat Hae Soo yang telah mengembalikan kepercayaan diri putera ke -4, maka Raja mengabulkan permintaannya.

Tidak hanya itu, putera ke-10 juga mendapatkan hadiah dari Raja. Dia akan dinikahkan dengan putri Jendral Park. Putera ke-10, Eun menolak perintah Raja. Dia lebih memilih mati daripada harus menikah

. Akan tetapi Putra Mahkota berhasil memujuknya sehingga dia menerima perintah tersebut.
Akan tetapi, di hari pernikahannya Eun mengurung diri di kamar. Calon istrinya memujuk Hae Soo untuk bercakap dengan Eun. Hae Soo merasa kesian dan setuju untuk menemui Eun.

Dia mencoba memujuk Eun agar bersetuju untuk berkhawin dan mengungkapkan perasaannya kepada Eun tidak ada yang spesial. Mendengar pernyataan Hae Soo, Eun pun sadar jika cintanya bertepuk sebelah tangan. Dan dia pun bersedia menikah.

Tidak lama kemudian, Raja bertemu dengan Putera ke 4 Wang So dan putera ke tigaa wang yoo . Raja memerintahkan putera ke-3 untuk keluar dari istana untuk melihat ladang gandum di seluruh wilayah Goryeo.

Sedangkan Wang So menggantikan tugas putera ke-3 untuk memimpin . Putera ke 3 sangat geram. Dia pun mulai memikirkan rancangan jahat.

Wang So mendapat undangan makan malam dari Ratu Yo. Ini adalah kali pertama dia makan satu meja dengan ibu dan keluarganya. Ratu Yo mulai merayu Wang So dengan mengingatkan kenangannya di masa kecil. Suasana hangat itu pun lenyap ketika Ratu Yo memerintahkan Wang So untuk membunuh Putra Mahkota. "Bunuhlah Putra Mahkota! Lagipula ini bukan pertama kalinya bagimu membunuh orang untukku bukan?," kata Ratu Yo dengan santai.

Mendengar perintah dari sang ibu, Wang So sangat terkejut. Akan tetapi, dia berusaha menyembunyikannya dengan berkata, "Aku akan membunuh Putra Mahkota, tetapi aku yang akan menggantikannya." Ratu Yo yang mendengar kata-kata tidak sopan dari Wang So pun naik darah. "Kau tidak tahu kau hanya dimanfaatkan oleh Raja," Ratu Yo mencoba menghasut Wang So.

Wang So semakin emosi, dia pun berdiri dan meninggalkan tempat makan dengan kata kata terahir "Jangan undang aku ke sini lagi." Dia berjalan keluar meninggalkan tempat makan tersebut. Dengan sedihnya dia melintasi koridor. Dia merasa sangat kecewa melihat sikap dari ibunya yang tetap tidak mengakuinya dan hanya ingin memanfaatkannya.

Sementara itu, Hae Soo yang tak dapat menghilangkan bayangan masa depan Wang Soo merasa sangat ketakutan. Badannya menggigil dan keringat dingin keluar dari tubuhnya. Dia gelisah dan tak dapat tidur malam itu. Dia mencoba untuk melarikan diri dari istana.

Akan tetapi, langkahnya dihentikan oleh Wang So. Dia memeluk Hae Soo dari belakang. Kekecewaannya akan sikap sang ibu belum juga hilang . Dia memeluk tubuh Hae Soo dan memintanya untuk tidak mengelak. Namun, Hae Soo yang telah melihat masa depan Wang So tak dapat menyembunyikan rasa takutnya. "Kupikir aku bisa merubah semuanya. Tapi aku salah. Kau akan menghancurkan semuanya. Pergilah! Jauhilah aku!," Hae Soo mundur perlahan dengan ketakutan.

Wang So merasa sangat bingung dengan sikap Hae Soo yang berubah. Dia tetap bertahan untuk menjadikan Hae Soo sebagai milikinya. "Tanpa izinku, kau tidak boleh meninggalkanku. Kau juga tidak boleh mati. Kau sepenuhnya adalah orangku," Wang So berjalan mendekati Hae Soo. Dia mendekat perlahan, dengan tatapan yang tajam dia mencengkeram Hae Soo. Dia memegang kepala Hae Soo dan mencium bibirnya. Hae Soo berusaha mengelak, tapi Wang So tetap memaksa dan tidak melepaskan Hae Soo

Scarlet Heart Ryeo ▪kdrama▪Where stories live. Discover now