Episode 14 ✔✅

332 9 7
                                    


2 tahun masa pemerintahan Putra Mahkota, Hyejong.
Pada masa pemerintahan Hyejong, Hae Soo menjadi ketua dayang di Damiwon. Saat ini, dia mengatur segala sesuatu yang diperlukan di Damiwon. Melihat Hae Soo seperti melihat mendiang Dayang Oh.

Hari itu, adalah hari ulang tahun Hae Soo. Baek Ah dan Wang So pergi ke Damiwon untuk mengucapkan ulang tahun kepada Hae Soo.

Baek Ah telah menyiapkan parfum import untuk Hae Soo. Sedangkan Wang So tidak berhasil menemukan hadiah yang cocok untuknya. Melihat kenyataan itu, raut muka Hae Soo berubah menjadi masam.

Malam harinya terdengar suara srigala dari luar kamar Hae Soo. Dia pun tersenyum simpul. Seolah dia tahu siapa srigala itu. Dia keluar kamar dan memasang muka dingin. Seperti dugaannya suara srigala tadi adalah suara Wang So. Namja  itu berniat untuk menunjukkan hadiah ulang tahun kepada Hae Soo. Seraya mengulurkan tangan dia mengajak Hae Soo untuk pergi ke suatu tempat.

Di pinggir sebuah kolam mereka berdua duduk sambil menatap langit yang penuh dengan bintang. Hae Soo menceritakan sebuah cerita  kepada Wang So. Sedangkan Wang So menceritakan pengalaman pahitnya semasa muda. Dia juga mengungkapkan jika bersama Hae Soo semua beban yang ada dipikirannya perlahan memudar. Suasana romantik pun terlihat di sekitar mereka.

Sementara itu, kesehatan Raja Hyejong semakin parah. Sudah beberapa hari dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tubuhnya menggigil dan dirinya dipenuhi rasa takut. Namun, tanpa disangka Wook yang telah berada di dalam kamarnya menyarankan hal yang mengejutkan. “Mengapa kau tidak menurunkan tahta kepadaku,” sarannya sinis. Mendengar pernyataan tersebut, Raja pun sadar jika Wook bukanlah orang yang tulus dan tepat untuk menggantikannya.

Keesokan harinya, Raja berniat mengirimkan putrinya yang masih anak-anak ke Khitan untuk menikah. Putrinya pun menangis dan menolak untuk pergi. Namun Raja tetap memaksa. Mendengar tangisan Sang Putri mengingatkan Wang So yang juga berada di tempat tersebut kepada masa kecilnya. Dia pun berusaha menyadarkan Raja untuk tidak melakukan hal tersebut. “Maukah Kau menikahi Putri dan melindungi kita?,” sepertinya Raja mempunyai rencana di balik permintaannya tersebut. Karena tidak mempunyai pilihan lain, Wang So pun mengabulkan permintaan Raja.

Di tempat lain, Hae Soo sedang menunggu Wang So seperti yang telah mereka tentukan sebelumnya. Wang So yang telah menyepakati pernikahan dengan Putri berusaha menyembunyikan masalah tersebut dari Hae Soo. Dia tetap tersenyum dan berusaha ceria di hadapan wanita yang dia sayangi itu. Mereka pun menghabiskan siang itu dengan mengelilingi kolam dengan perahu. Terlihat jelas kebahagiaan di antara mereka berdua.

Keesokan harinya, Raja mengumumkan pernikahan Wang So dengan Putrinya di hadapan Wook terutama. “Seperti yang kau sarankan, aku kan berbagi beban dengan saudara,” Raja mencoba membuat Wook penasaran. Tak lama kemudian Wang So memasuki ruangan Raja. “So akan menikahi putri sulungku. Karena dia masih muda, tidak masalah dia menjadi istri kedua,” pernyataan Raja sentak membuat Wook terkejut. Ini merupakan rencana Raja untuk mewariskan tahta selanjutnya kepada Wang So.

Hae Soo yang mendengar kabar tersebut pun seolah tak berdaya. Dia merasa telah dikhianati oleh Wang So. Dia tak berdaya berdiri tegak menerima kenyataan. “Kau sudah dengar? Kau bisa membenci atau lebih membenciku,” Wang So berusaha mendekati Hae Soo yang sedang bersedih. “Apa kau tidak akan memberikan alasan?,” Hae Soo mencari tahu. Namun Wang So tetap tidak memberikan alasan yang jelas, hingga Hae Soo pun pergi meninggalkannya.

Di suatu malam putera ke-14, Jung yang terlambat pulang karena latihan bela diri memasuki kamar Hae Soo di Damiwon untuk berlindung. Wang So yang melihatnya berusaha memeriksa kamar Hae Soo. Namun, Hae Soo yang masih marah dengnnya mencegahnya dengan mengancam melukai dirinya. Wang So pun menyerah dan membiarkan Jung.

Keesokan harinya, Wang So yang sudah menahan emosi semalaman, mendatangi Hae Soo. Dia meminta Hae Soo menjelaskan, tapi Hae Soo malah berbalik bertanya. “Mengapa kau tidak memberikan penjelasan lebih dulu Yang Mulia,” tanya Hae Soo.

Wang So pun menjelaskan, tidak ada cara lain untuk menyelamatkan Putri. Mendengar penjelasan Wang So, Hae Soo pun melunak dan akhirnya mereka pun baikan dan berjanji untuk saling berterus terang.

Beberapa hari kemudian, kejadian tidak terduga pun terjadi. Putera -3 yang semula dikira telah meninggal kembali ke istana dan melakukan Penyerangan  Dia membawa pasukan untuk meyerang istana dan menangkap Raja. Dia beserta pasukannya mencari Raja ke Damiwon. Di sana dia menemukan Raja yang telah selesai mandi.

Hae Soo yang berada di tempat tersebut sangat terkejut. Dia dilarang mendekati dan menolong Raja yang ketakutan. Raja mendekat kepada putera ke-3 untuk meminta pertolongan. Namun dia malah didorong sehingga terjatuh ke pemandian. Karena panik dia terus saja bergerak dan tak bisa berdiri di pemandian, sehingga dia pun tenggelam dan meninggal.

Hae Soo yang melihat secara langsung kematian Raja tak kuat menahan tangis. Tak lama kemudian Wang So dengan pedangnya berhasil melumpuhkan pasukan putera ke-3. Dia sangat marah melihat Raja yang dia lindungi selama ini mati secara teruk

Dia pun melawan putera  ke-3 untuk kedua kalinya. Putera ke-3 menggunakan Hae Soo untuk mengancam Wang So. Dia mengancam akan membunuh Hae Soo jika Wang So melawan.

* ouhh shitt partt nie authorr tak sukka timee tengok cerita nie rasa macam mau bunuhh director pdnimm scarlet heart 😒

Scarlet Heart Ryeo ▪kdrama▪Where stories live. Discover now