I don't even know about love.

52 4 2
                                    

"What is love?"

"What is the meaning of love?"

"What is the purpose of love?"

"Nah, i dont know"

*****

Author's POV
Ya, dia adalah Alda, cewek kelas 3 SMA yang berwajah cantik, manis, berambut pendek. Siapa cowok yang tidak klepek klepek jika melihat Alda? Tetapi anehnya, dia tidak pernah tetarik dan tidak menemukan keistimewaan tentang cinta. Her world about love is flat....

****
Alda's POV

"Adekk, adek, bangun ayo!" Suara bidadari dirumah ini alias emak gue..

"Ehmm aduh duh *ngeliat jam* masih jam 4 ma. Bimbingan sekolah kan masih jam setengah 6. Alda ngantuk.." keluh gue sambil mengerjapkan mata.

"Eh kamu lupa ya, kamu berangkat sekolah sama papa kan? Jadi harus bangun pagi! Ayo sekarang cepet mandi terus sarapan!" Kata mama gue makin tegas.

Yes, Papa gue adalah seorang dosen super sibuk di universitas yang setiap hari berangkat kerja jam 5 pagi. Mau gak mau, gue harus berangkat jam 5 pagi juga meskipun jadwal bimbel jam setengah 6.

Akhirnya dengan sangat tidak tega meninggalkan kasur, gue bergegas mandi. Gue mengikat rambut lalu segera mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi. Posisi kamar gue di atas, jadi kalo mau ke kamar mandi atau ke dapur harus turun dulu. Gapapa lah, itung itung olahraga ngurangin lemak...

*mandi*

"Woy Alda! Cepetan kali mandinya!" teriak seorang laki-laki sembari mengetuk pintu setengah menggedor.

Yah, siapa lagi yang begitu ke gue kalo gak si Edo. Kakak gue yang super ganteng. Dia juga anak basket, multitalent dan 3M macho, manis, menawan. Kakak gue kuliah di Universitas yang sama di tempat kerja Ayah gue.

5 menit kemudian setelah pintunya digedor, gue keluar dengan baju handuk berwarna biru muda.

"Sana mandi lu, bau." ejek gue.

"Minggir minggir" lanjut Edo langsung menyerobot masuk ke kamar mandi.

Acara ejek-ejekan selesai, gue langsung bersiap menggunakan seragam dan menuju ke meja makan untuk sarapan bersama seperti biasanya.

"Adek sarapan dulu aja, jangan keburu, papa telat dikit gakpapa kok" tawar papa sembari menyuapkan sesendok nasi.

"Gapapa kok pa, Alda sarapan di sekolah aja, ayo pa berangkat." ucapku langsung mengambil sepatu dan pergi keluar rumah.

Author's POV

Sebenarnya, ada alasan lain kenapa Alda lebih milih sarapan di sekolah daripada di rumah. Yaitu Shita. Sahabat sehidup semati Alda. Kemana mana selalu dempet bagaikan bayi kembar siam. Alda selalu menunggu Shita di depan kelas untuk pergi ke kantin bersama. Menu hari ini adalah menu favorit mereka yaitu kentucky.





Next part will be update tomorrow. Hope you like it! :)

Space Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang