Chap 4: mandi

544 40 5
                                    

Sore itu, mao sedang bersiap-siap buat apel. Bukan apel ke anzu,apalagi apel buah kesukaannya shinigami #apaini.  tapi ke teman merangkap 'sesuatu' bernama ritsu. Sebetulnya ini permintaan ritsu, biar nggak stress katanya. Mao sudah tau kelakuannya si ritsu sejak dulu, karena mereka memang 'osananajimi'. Mao pun bersiap-siap berangkat. Jalan kaki aja udah cukup karena rumah mereka memang 'agak' dekat. Kalau dilihat-lihat, kejadian ini mirip seperti sebuah lirik lagu dangdut #okehlupakan.

-skip time
Mao sudah sampai didepan kediaman sakuma. Mao segera membuka gerbang depan dan mengetuk pintu depan. Tapi tidak ada jawaban. Entah ada apa dengan mao, dia berpikir untuk membuka pintu secara paksa, tapi nggak mungkin. Kalo dia menghancurkan pintu secara paksa, ini mirip seperti sang ketua klub basket yang SERING sekali bukan mengahancurkan pintu melainkan gendang telinganya juniornya,siapa lagi kalau bukan si titan kelas 1-a. Kalau takamine orangnya 'berani(dan tampan)' dia pasti akan langsung melempari si ketua klub basket yang kalau takamine ngomong selalu dia sensor karena tidak baik untuk jiwa dan raganya #halah. Dengan beberapa-nggak mungkin 1 kotak terong. Sekalian kalau bisa dia lempar pakai kotaknya kayunya. Tapi mao (dan subaru) tau kalau takamine tidak akan seperti itu. Saat sedang entah kenapa memikirkan takamine, tangannya tidak sengaja memegang kenop pintu. Mao pun berpikir, jangan-jangan pintunya nggak dikunci. Dan mao pun mencobanya, dan ternyata benar, 'lain kali aku bakalan ingetin ritsu biar dia ngunci pintunya...' batin mao.

Mao pun masuk, "sumimasen~" katanya. Tapi nggak ada yang bales. Sakit emang kalau dikacangin. Mao pun membatin, 'mereka berdua pergi tapi rumah nggak dikunci ?! Orang(?) macam apa mereka...' mao pun tepok jidat. Tepat setelah dia membatin dan tepok jidat, dia mendengar suara yang aneh dari lantai atas,lebih tepatnya di kamar mandi, 'oho,mereka baru mandi, tumbennya mandi bareng. Biasanya ritsu bakalan ngamuk kalau itu terjadi. Dan kalau itu terjadi, rei-san sampai harus masuk rumah sakit karena kepalanya bocor di tonjok ritsu,' batin mao lagi. Mao pun berjalan masuk dan meletakkan tasnya diatas sofa diruang tamu. Mao pun hendak duduk tapi nggak jadi karena ada suara begitu najis bin ambigu yang membuat mao tobat. Mao pun mencoba berjalan ke kamar mandi dilantai 2. Berharap semoga kedua saudara itu nggak ngapa-ngapain.

Mao pun berjalan mendekat," ah,ah,ah...ritsu..." dan mao pun rasanya mau teriak. Apa dia nggak salah dengar ? Semoga aja nggak. Dan kembali suara yang lebih ambigu," ngh...kamu ini bisanya nyusahin orang aja ! Sana lakuin sendiri !"" kamu ini adik yang sangat tidak mau membantu abangnya,""emangnya kamu abangku ?!" dan mao menjedotkan kepalanya ketembok. Dan lagi suara ambigu," a-ah..sebentar lagi keluar !" suara rei menggema. Lalu terdengar suara orang menggosok sesuatu. Mao pun berasa seperti mendengar live action BLCD(sepertinya mao PERNAH mendengarkannya...) dan kali ini tepat didepannya pemirsa. Mao pun mendekat perlahan, "a-ah,ah,ah... R-ritsu...ter-ternyata besar juga..."" apa,nya coba ?! Coba masukan sekali lagi, siapa tau bisa...""sepertinya tidak...ini terlalu besar,adikku...""......kalau gitu pake sabun, siapa tau lebih licin lagi," mao pun rasanya seperti kesamber petir, 'kenapa ritsu jadi kek gini ?! Apa aku dateng telat jadi dia udah stress ?!' mao pun panik sendiri. Mao pun memberanikan diri untuk masuk dan MENOLONG sang osananajimi-nya sekalipun dia harus melihat 'yaoi in bathroom' secara live with no cencor.

Mao pun mendobrak pintu kamar mandi, "RITSU ?! KAMU NGGAK AP- !!!" mao kaget melihat apa yang terjadi. Ritsu cuman pake handuk di pinggangnya dan rei masih pake baju dengan lengan yang dugulung. Mereka sedang membersihkan saluran bak mandi yang mampet. Mao pun tercengo melihat kejadian itu,"a-apa yang sedang kalian lakukan ?!" tanya mao," membersihkan bak mandi, kalau bukan karena orang ini,bak mandinya nggak akan kek gini !" kata ritsu marah masih memegang pinggang sang abang-yang sama sekali nggak dianggep abang- yang memegang penyedot wc. Mao pun ikut membantu mereka berdua.
Setelah semuanya selesai,mao sebenarnya mau cerita, tapi nggak jadi.

Minna-san~
Konnichiwa desu~
Saia kali ini menistakan mao karena sepertinya sudah bosan menistakan rei ama ritsu.
Heran, mereka berdua nggak pernah akur dikit pun kalau pun akur, ya mungkin storynya Ansuta gak bakal kek gini,ya ?
Ehe...
Ok~
Hope you all like it~

D' BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang