Chapter 5

8.1K 354 2
                                    


Malam ini adalah malam pertemuan keluarga adrian dan andreas.pertemuan ini diadakan untuk melaksanakan acara perjodohan anak mereka,carissa putri dan alvaro andreas

Terlihat keluarga andreas telah masuki kediaman keluarga adrian dengan anak mereka alvaro yang terlihat sangat gugup dengan setelan kemejanya yang menambah kesan ketampanannya.

Keluarga andrian memyambut kedatangan mereka dengan sangat hangat

"Selamat datang andreas.." sapa adrian papa carissa sambil menjabat tangan adreas ayah varo.

"Terimakasih...bagaimana kabarmu adrian?"

"Kabarku baik,bagaimana dengamu?"

"Ya...seperti yang kau lihat saat ini"

Varo hanya menyimak percakapan ayah dan sahabatnya itu

"Oh..iya perkenalkan ini anakku varo,varo ini adrian" ucap andreas

"Salam kenal om,saya Alvaro" kata alvaro sambil menjabat tangan adrian dengan perasaan canggung

"Anak mu tampan juga persis saat ayahnya samasih muda"

"Kamu ini bisa aja dri,o iya ngomong-ngomong dimana anak gadismu itu?"

"Oh...dia masih ada di kamarnya sebentar lagi juga akan turun"
ucap adrian sambil tersenyum

"Bagaimana kalau kita menunggu dia di meja makan saja,aku sudah menyiapkan makanan istimewa buat kalian" ucap rini mama carissa yang langsung diangguki oleh semuanya

Sementara itu carissa di dalam kamarnya masih terlihat santai sambil memainkan ponsel di atas kasur quuen sizenya.malam ini carissa tampil dengan make up naturalnya yang dipadukan dengan drees merah marron yang pas ditubuhnya menambah kesan cantik dan anggun bagi siapa saja yang melihatnya.

"Dek tamunya udah dateng turun yuk" ajak kevin yang sedang bersandar di ambang pintu kamar carissa

"Ha...entaran aja deh bang,magger nih" kata carissa malas,karna memang sebetulnya dia tidak ingin melakukan perjodohan ini,tapi demi kebahagiaan orang tuanya dia rela melakukannya jika itu yang membuat mereka bahagia.

"Dek...please kamu jangan kek gini gak enak sama yang lain" kata kevin membujuk adek kesayangannya itu

"Kalo gak enak tambahin garem aja bang"

"Carissa abang lagi serius!"kata kelvin penuh penekanan yang membuat carissa beranjak dari kasurnya

" iya..iya bang galak amat sih"kata carissa sambil berjalan mendekat ke arah abangnya

Seketika kevin langsung ternganga melihat penampilan adeknya yang terlihat sangat berbeda dari biasanya

"Woww....ini beneran kamu dek?" tanya kevin tak percaya sambil membolak-balikkan tubuh carissa .karena melihat penampilan adik nya yang berbeda dari biasanya.

"Udah dong bang,sampek segitunya ngeliat adeknya yang cantik jelita ini"

"Hehe...habisnya kamu beda banget lebih keliatan kesan ceweknya" kata kevin nyengir kuda

"Maksud abang kemaren-kemaren aku kek cowok gitu"

"Abang gak bilang gitu lho..kamu sendiri yang bilang"

"Au ah gelap"ucap carissa sebal

"Ya udah turun yuk"ajak kevin sambil menggandeng tangan carissa menurini tangga

" malam semua.."sapa carissa sambil tersemyum.semua yang di meja makan menghentikan akfitasnya dan menatap carissa dengan penuh kagum .

Alvaro yang tadinya memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa gugupnya dikagetkan dengan kedatangan seorang wanita cantik yang membuat nya seketika terpana.

"Wahhh...ini beneran kamu kan nak" tanya adrian sambil melihat penampilan carissa dari ujung rambut sampai ujung kaki .carissa hanya tersenyum menanggapi pertanyaan ayahnya

"Adrian ini anak gadismu?,cantik sekali,lihat anakku saja sampai terpana melihatnya" taya andreas sambil mengarahkan dagunya ke arah alvaro

"Iya,perkenalkan ini carissa putri anak gadisku"

Carisaa yang merasa diperkenalkan oleh papanya reflek mencium punggung tangan orang tua lelaki yang akan dijodohkan dengannya

"Kamu cantik sekali sayang..tante yakin anak tante pasti suka sama kamu"puji nia bunda varo sontak membuat pipi carissa memanas

"Makasih tan"

"Oh..iya ini anak om,varo kenalan dulu dong sama carissanya jangan cuma diliatin aja"ucap andreas sambil menyenggol bahu alvaro

" kenalin nama gue alvaro andreas"ucap alvaro tersenyum sambil mengulurkan tangannya ke arah carissa

"Gue Carissa putri"balas carissa cuek sambil menerima uluran tangan alvaro

" ayok duduk,sebaiknya kita makan dulu,baru membicarakan soal perjodohan ini"ajak adrian

Mereka makan dalam diam.sesekali alvaro mencuri-curi pandang ke arah carissa yang duduk tepat berhadapan dengannya.

Tak terasa mereka sudah selesai malakukan acara makan malamnya

"Ehmm..mohon perhatian semua" kata adrian"saya langsung to the poin  aja,kami berencana akan menjodohkan kalian berdua,carissa dan alvaro. kami hanya ingin melihat kalian bahagia"

"Dan kami tidak menerima penolakan dari pihak manapun" sambung andreas tegas

Carissa dan alvaro hanya diam saja.alvaro melirik ke arah carissa yang terlihat cuek tetapi nyaman dipandang

"Carissa mau kan dijodohin sama Anak tante?" tanya nia

"Mmm..iiya tante" carissa menjawab terbata-bata.Alvaro yang mendengar jawaban carissa tersenyum bahagia dan sepertinya alvaro sudah mulai tertarik dengan carissa bisa dibilang 'love at the first sigh'

"Gak usah gugup sayang,dan mulai sekarang kamu panggilnya jangan tante panggil bunda sama om juga panggil ayah ,kan kita bakal jadi keluarga"

"iiya tan eehh maksudnya bun"

"Karna kalian sudah menerima perjidohan ini,mulai sekarang kalian harus memakai ini" andreas menyodorkan sepasang cincin ke arah alvaro dan carissa

Alvaro dan carissa hanya mengangguk

"Kalian terlihat sangat serasi jika memakain cincin itu" ucap adrian

"Makasih om" kata varo

"Varo Sebaiknya kamu manggil om dan tante dengan sebutan mama dan papa biar kita terlihat lebih akrab" kata rini mama carissa

"iiya ma"

"Ya sudah sepertinya kalian butuh waktu berdua untuk berbicara,carissa ajak alvaro gih ketaman belakang" ucap adrian

Alvaro dan carissa sekarang telah duduk berdampingan di kursi taman,dengan carissa yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya yang sepertinya menganggap varo tidak ada

"Ehhmm...carissa gue boleh nanya sesuatu gak?" tanya alvaro canggung,carissa hanya mengedikkan bahu acuh

"Apa lo nerima sepenuhnya perjodohan ini?" tanya alvaro menghadap ke arah carissa

"Enggak,gue terpaksa karna gue pingin ngeliat orang tua gue bahagia" jawab carissa dingin tanpa melihat alvaro,ia langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan alvaro tanpa rasa bersalah

Mendengar jawaban carissa hati alvaro sakit seperti ditusuk ribuan duri'gue kira lo bakal nerima perjodohan ini dengan ikhkas ternyata..gak seperti yang gue harapkan.tapi denger jawaban lo buat gue tambah semangat buat dapetin hati lo,gimanapun caranya walaupun sepertinya itu sulit'batin alvaro

Tbc
Sorry agak abstrak maafkan hayati ya gaes maklumi Baru pemula

Vote+coment












I'M YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang