pagi ini Carissa sudah bersiap menuju ke restaurant .Carissa sudah menceritakan semuanya ke Varo.dan Varo sangat senang mendengarnya,bahkan Varo rela mengundur meeting dengan klien nya demi mengantarkan istri tercintanya ke restaurant.Carissa dan Varo baru saja sampai direstoran dan memarkirkan mobilnya.
"Itu keknya mobil mama deh kak"kata Carisaa sambil menunjuk mobil mewah berwarna hitam yang terparkir tepat disebelah mobilnya
" iya,mungkin mama udah di dalem nungguin kamu.yudah yuk masuk"ajak Varo
Mereka berjalan beriringan memasuki restoran .banyak pasang mata yang menatap iri karena mereka terlihat serasi dengan tangan yang saling bertautan
"Eh...ada mbak Carissa,apa kabar mbak?" sapa seorang wanita yang sedikit lebih tua darinya,ia karyawan restoran yang paling akrab dengan Carissa.namanya mira,Carissa biasa memanggilnya rara
"Baik ra,kamu sendiri gimana?baik-baik aja kan?"Camira tersenyum
" Allhamdulillah baik kok mbak,ngomong-ngomong mbak udah lama gak kesini tau-taunya kesini udah bawa pasangan aja nih mbak"ledek mira
"Kamu bisa aja ra.udah ah,carissa mau keruangan mama dulu"
Sebagian besar pegawai di restoran ini memang sudah mengenal dekat Carissa.beberapa dari mereka sering memanggilnya dengan sebutan 'mbak'.
Carissa melangkahkan kakinya menuju ruangan mamanya yang sebentar lagi akan menjadi ruangan miliknya dan diikuti oleh Varo yang berjalan disebelahnya
"Pagi ma" sapa Carissa dan Varo bersamaan yang baru saja memasuki ruangan rini,mamanya
"eh..pagi juga" rini sedikit terkejut karna kedatangan Carissa dan Varo "kalian ini ngagetin mama aja.bukannya masuk ketuk pintu dulu,eh ini malah langsung nyelonong aja"
"Hehe..maaf ma,kan kita mau bikin surpries" ucap Carissa sambil nyengir kuda
Rini mengelengkan kepala atas kelakuan anak dan
menantunya"kalian ini ada-ada aja""Carissa,Kevin sudah jelasin kan soal kamu yang akan ngegantiin posisi mama di resto ini?" tanya rini
"Iya ma,bang Kevin udah jelasin semuanya kok ke risa"
"mama cuma mau bilang restoran ini sekarang udah jadi milik kamu seutuhnya.mama harap kamu bisa menjaga pemberian mama ini"
"Iya ma,aku janji akan ngejagain resto ini dan bakal ngebuat resto ini berkembang" ucap Carissa dengan semangat
"Itu bagus,mama jadi seneng dengernya" kata rini sambil tersenyum
Carisaa langsung memeluk mamanya "makasih ma..makasih aku gak tau harus balas budi sama mama dengan cara apa.maaf kalau aku gak bisa jadi anak yang membanggakan buat mama dan gak bisa buat mama bahagia" ujar Carissa sambil sesengukan di di pelukan hangat mamanya
"Kamu kok nangis sih nak,udah dong jangan nangis.buat mama ngeliat kamu bahagia,mama juga pasti bahagia kok" kata rini sembari mengusap pelan punggung Carissa
Varo yang melihat adengan ibu dan anak hanya bisa memandangi dan sesekali tersenyum.
"Udah dong nangisnya,malu tuh diliatin sama suami" kata rini sambil melirik ke arah Varo
Carissa melepaskan pelukannya lalu menghapus sisa air mata yang jatuh di wajahnya.
"Varo kamu gak ngantor?" tanya rini
"Ngantor ma bentar lagi,aku masih mau nemenin Carissa dulu" jawab Varo
"Kaka kalo mau ke kantor gak papa,lagian kan udah ada mama yang nemenin aku "
"Beneran nih gak papa kaka tinggal?"
Carissa tersenyum
"Iya kak,lagipula kan kaka lagi banyak kerjaan di kantor""yudah kalo gitu kaka barangkat dulu ya,nanti kalo mau pulang hubungin kaka biar kaka jemput" ucap Varo sambil mengacak pelan rambut Carissa
"Oke kak"
"Ma,aku nitip Carisaa ya" kata Varo sambil menyalami rini
"Varo berangkat dulu,asalamualaikum" pamitnya
"Walaikumsalam" jawab Carissa dan rini bersamaan
Baru beberapa langkah Varo meninggalkan Carissa.ia lupa sesuatu lalu kembali menemui Carissa
"Loh kok balik lagi kak?" tanya Carissa bingung
"Ada yang kelupaan"
Cup
Varo mencium dahi Carisaa lembut
"ih malu tuh kak diliatin mama"kata Carissa yang terlihat sedang blusing karna perlakuan Varo
" biarin aja,udah sah ini"ucap Varo yang terlihat cuek
"ekhm..masih ada mama disini" sindir rini
"Apaan sih ma" kata Carissa menahan malu
"yudah sayang kaka berangkat dulu,bye"
Varo sekarang sudah benar-benar pergi meninggalkan ruangan yang saat ini sudah menjadi ruangan kerja milik istrinya itu.
Rini sangat senang dan bahagia melihat keromantisan anak dan menantunya.dia yakin bahwa rasa cinta sudah mulai tumbuh di hati keduanya.
°°°°°
Varo baru saja menjemput Carissa di restoran dan sekarang mereka dalam perjalanan pulang menuju apartemen
Tanpa sadar Carissa mengamati wajah tampan Varo yang berada di sampingnya.Raut wajahnya yang serius ketika sedang menyetir seperti sekarang ini.Matanya menatap tajam ke arah depan.Mata yang selalu menatap Carissa dengan penuh cinta dan rasa kasih sayang.
Apakah Carissa juga bisa memberikan tatapan seperti itu kepada Varo?bahkan mungkin saat ini Carissa masih bingung dengan perasaannya.
"kakak ganteng ya?" tanya Varo mengintrupsi kegiatan Carissa sambil menolehlan wajahnya pada Carissa dan tersenyum miring
Sial!! Aku kepergok lagi ngeliatin Varo.geram Carissa
Wajah Carissa memerah karna sudah ketangkap basah oleh Vato walaupun penerangan di dalam mobil cukup minim.
"Pede amat lo" ucap Carissa berusaha bersikap normal
Varo terkekeh pelan
"Tapi kenapa kamu kok sampe ngeliatin kaka kek gitu?" tanya Varo"Siapa yang ngeliatin kaka,aku tuh lagi ngeliatin pemandangan di sebelah kaka" elak Carisaa.padahal jelas-jelas tadi dia sedang memperhatikan Varo
Varo kembali terkekeh mendengar perkataan Carissa
"Btw,gimana tadi di resto?" tanya Varo sambil tersenyum manis ke arah Carissa
"Ya gitu deh kak,aku masih agak kewalahan karna aku kan baru pertama kali ngelola restoran" jawab Carissa sambil menghela nafasnya kasar
"Lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan sendirinya kok sayang"ucap Varo.Carissa hanya tersenyum menanggapinya.
Sorry kalo banyak typo gaes..
Lo pingin dapet pahala gak?kalo pingin caranya gampang kok tinggal vote cerita gue karna itu buat gue seneng dan lo tau ngebuat orang seneng bakal dapat pahala 😂😂
Ditunggu votenya :3
![](https://img.wattpad.com/cover/88856266-288-k597627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS (END)
Teen FictionCarissa putri.A & Alvaro andreas Dua makhluk itu dipersatukan atas Perjodohan yang telah disepakati oleh orang tua mereka masing-masing.Apakah mereka bisa menerima keputusan orang tua mereka dan bisa hidup bahagia seperti apa yang telah diharapkan...