Chapter 16

7.1K 314 1
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul 22.00.saat ini Carisaa sedang menunggu kedatangan Varo sambil menonton tv dan mencomot makanan ringan yang ada di pangkuannya.

Sesekali ia tertawa ketika melihat adengan yang menurutnya sangat 'lucu' di televisi.jarang-jarang ia bisa bersantai seperti sekarang ini.Hampir tiap malam dia disibukkan dengan mendata pemasukan restoran.tapi ia bisa apa?ini sudah menjadi tanggung jawabnya.

Dan hampir tiap malam juga ia menunggu Varo pulang kerja,karna belakangan ini Varo sering pulang hingga larut malam.

°°°°°

Sementara di tempat lain.Varo menatap nanar ke arah jalanan yang macet. Ia menggeram karna tubuhnya yang sudah lelah,dan kali ini ia masih harus berlama-lama di mobil.sekali aja jakarta kagak macet napa.gerutunya

Perlahan tapi pasti ia menatap ke arah handphonenya.men-scroll dan tatapannya tertuju ke sebuah wallpaper yang terpampang jelas menunjukkan sebuah foto Carissa putri andreas.istrinya.

Entah sudah berapa lama ia mengenal sosok wanita itu.sejak pertama kali melihatnya pada malam perjodohan mereka,ia sudah tertarik kepada Carissa.

Masih jelas sosok Carissa dalam pikirannya,sosok Carissa berjalan dengan anggun menggenakan dress selutut yang membalut tubuh indahnya.seluruh potongan beberapa bulan yang lalu melintas di pikirannya dan perlahan memenuhi otaknya.

Kenapa gue kangen banget ya sama Carissa? Varo mengacak tengkuknya yang tidak gatal .

°°°°

Varo melangkahkan masuk apartement dengan lemas.udah jam 11 malem,pasti Carissa udah tidur.gumamnya

"Kak?"

Panggilan itu mengagetkan Varo.ia menoleh ke arah sumber suara dan menatapnya sambil tersenyum.

"Loh,kok kamu belum tidur?" tanyanya sambil menghampiri Carissa

"Aku lagi nungguin kakak.kakak pasti capek kan?aku bikinin teh ya?" ujar Carissa dan segera berjalan ke arah dapur

Varo menatap kaki mulus istrinya dengan frustasi.kenapa harus pake celana pendek sih?gak ada yang laen apa?

Bayangkan,sejak pertama kali ia tinggal bersama Carissa,pikiran kotor selalu memenuhi otaknya.well he's normal.Pria mana yang gak terangsang melihat gerak-gerik wanita yang dicintainya dan menarik baginya.

Varo diam-diam menengok ke arah Carissa yang dengan telaten menyeduh teh untuknya.lehernya yang jenjang.Bibirnya yang merah ranum.dan tubuhnya yang seperti model itu.Varo mengacak rambutnya dengan geram.

"Kak?nih tehnya" ucapan Carissa membuyarkan pikiran Varo

"Makasih" jawabnya

"Kaka mau aku buatin makan?" tanya Carissa

"Gak usah.kaka kenyang,tadi udah makan dikantor kok.yudah kaka ganti baju dulu ya,gerah nih" jawabnya sambil tersenyum dan langsung berjalan menuju  kamarnya.gawat nih kalo sampe gue kelepasan.gumamnya.

°°°°

Keesokan paginya,Carissa sedang membersihkan tempat tidurnya sehabis mandi.

Suara langkah kaki yang mendekat mengagetkan kegiatan Carissa.ia mengeryitkan dahi melihat lagak Varo yang terlihat berbeda dan wajahnya yang sedikit pucat.

"Kakak sakit ya?" tanya Carissa dan segeta mendekat untuk menyentuh kening Varo "astaga,kaka panas banget" ujar Carissa yang terlihat sangat khawatir

Varo menggerang kecil.badannya terasa lemas sekali.

"Kaka mending istirahat aja,hari ini gak usah ngantor dulu"Carissa menuntun Varo ke kasur dan membaringkannya dengan hati-hati.

Varo terlihat menggeliat tidak nyaman di kasur dan peluh yang menetes didahinya semakin membanjiri wajahnya.Dengan sigap Carissa langsung mengambil handuk kecil yang sudah dibasahi untuk mengompres dan membersihkan peluh Varo.

Sesekali terdengar erangan kecil dari mulut Varo." kak..."panggil Carissa lembut menenangkan.ia membasuh peluh diwajah Varo dengan hati-hati.

Varo tiba-tiba menggenggam tangan Carissa"ris..."ucap Varo lemah

Carissa tersenyum"kak,aku ambilin baju ganti ya?soalnya baju kaka udah basah semua"ujarnya.Varo mengganguk pelan.

Carissa beranjak dan mengambilkan baju Varo."aku gantiin ya?"tannyanya.Carissa langsung menyadari pertanyaan konyol yang ia ucapkan. Bego!! Kenapa gue nanya kek gitu sih.geram Carissa

"Iya sayang" ucap Varo lemah sambil tersenyum penuh arti.

Kemudian jari-jari lentik Carissa dengan perlahan membuka kancing kemeja Varo.membuat Varo terlena merasakan kelembutan yang diberikan.Carissa mengambil handuk kecil dan membasuh keringat yang ada di tubuh Varo.

Deg deg deg! Carissa merasa gerogi.ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ia terpesona oleh tubuh Varo yang atletis.

Tangan Carissa membasuh leher,bahu,dada,dan perut Varo dengan sangat lembut.tanpa sadar Varo menggerang nikmat"ngapain kaka kek gitu hm?" tanya Carissa dengan dahi yang berkerut.

"Enak" ujar Varo polos

"Dasar mesum!" gerutu Carissa.ia mengambilkan kaos dan memakaikannya di tubuh Varo.

"yudah kaka sekarang tidur dulu.aku mau buatin bubut buat kakak" ucap Carissa seraya menutupi tubuh Varo dengan selimut.

°°°°

"Kak bangun..makan dulu yuk"

Varo mengerjapkan matanya berkali-kali.lalu ia duduk sambil bersandar di bahu kasur.

Varo menatap mangkuk berisi bubur yang dibawa Carissa"kaka masih gak laper ris...ntar aja ya makannya"

"Makan ya sayang...dikit aja deh biar cepet sembuh"ujar Carissa lembut sambil mendekatkan sendok ke mulut Varo.Varo membuka mulutnya.Carissa tersenyum,tahu bahwa Varo akan terlena dengan kelembutan yang ia berikan.

" kamu mau ke resto?"tanya Varo

"Ya enggak lah kak,masak iya aku mau ninggalin suami aku yang lagi sakit" jawab Carissa sambil mengusap dahi Varo

Varo terkekeh"makasih ya kamu udah perhatian sama kaka"

"Gak usah bilang makasih kak,ini udah kewajiban aku kok" ucap Carissa sambil tersenyum manis

°°°°

"Kaka kedinginan tah?" tanya Carissa yang melihat Varo sedang meringkukkan tubuhnya dibawah selimut

"Mau aku ambilin selimut lagi?" tawar Carissa.

Varo menggeleng "gak usah,kamu aja sini peluk kaka,biar kaka gak kedinginan" ujar Varo

Sebutlah Varo sedang mencari kesempatan dalam kesempitan.jujur ia memang menggigil,namun selimut yang membungkus dirinya sudah cukup menghangatkannya.ia hanya memanfaatkan keadaan ini,dimana ia bisa bermanja-manja tanpa dicurigai

"Modus,bilang aja kalo kakak pengen dipeluk sama aku" kata Carissa kesal,namun ia tetap memeluk Varo dengan kasih sayang

Varo terkekeh pelan"kalo gini kan kaka jadi anget"

Varo sangat senang bisa merasakan hangatnya pelukan Carissa.












banyak typo.😀
jangan lupa pencet icon ⭐⭐ di pojok kiri ya guys..😉😘





I'M YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang