Chapter 11

7.7K 296 1
                                        


Hari-hari berlalu .Carissa sudah lulus sekolah. Tinggal menghitung hari ,pernikahannya dengan Alvaro akan dilaksanakan

Saat ini mereka akan melaksanakan fitting baju pengantin untuk yang terakhir kalinya sebelum resepsi digelar. Resepsi pernikahannya akan dilaksanakan seminggu lagi, Hari ini Carissa terlihat menggenakan rok brokat selutut berwarna hitam yang dipadukan dengan kaos putih yang terlihat cocok ditubuhnya. Rambutnya dibiarkan tergerai. Sementara Varo,hari ini ia terlihat lebih santai dengan jeans hitam dengan kaos lengan panjang berwarna senada dengan Carissa. Walaupun terlihat santai tapi ketampanannya tidak berkurang sedikitpun.

Mereka sudah sampai dibutik milik sahabat bunda varo. Mereka memasuki sebuah ruangan yang didalamnya sudah ada sepasang baju pengantin yang terlihat Indah dan mewah .tanpa membuang waktu lagi mereka mencoba baju pengantinnya yang terlihat pas sekali.

Selesai fitting baju pengantin .varo mengajak Carissa ke cafe untuk sekedar minum kopi dan mengobrol. Disana mereka memilih duduk didekat jendela. Carissa hanya memesan ice cappucino kesukaannya

"Gak kerasa ya, bentar lagi kita bakalan nikah"ucap varo

"Iya, aku gak nyangka"

"Btw risa, baju kita hari ini couple, keliatan serasi banget"

"Masa? "Carissa melihat pakaian yang dikenakannya lalu meneliti pakaian yang dipakai varo "iya, warnanya sama"

Setelah perckapan singkat tadi, terjadi keheningan diantara keduanya

"Carissa..."panggil varo .carissa mendongakkan kepalanya

"Aku sayang sama kamu.. "Ucap varo tulus sambil menggenggam sebelah tangan Carissa.
Carissa hanya tersenyum membalas ucapan varo, karna sampai saat ini dia belum bisa membalas apa yang varo ucapkan .

Varo berharap suatu saat nanti Carissa bisa membalas perasaannya .dia akan selalu berusaha untuk mendapatkan hati Carissa bagaimanapun caranya.

°°°°

Seminggu berlalu begitu cepat. Hari ini hari pernikahan Alvaro dan Carissa .Sebentar lagi akad nikah akan segera dimulai

Dengan raut tegangnya.Alvaro terlihat sedang memakai tuxedo putih untuk melapisi kemeja putih yang membalut tubuhnya.sesekali ia memandangi tubuhnya di kaca yang berada tepat didepannya

"Gak usah tegang" tegur andreas menepuk punggung anaknya
Varo hanya mengangguk,karena jujur,jantungnya berdegup kencang sekali dari tadi.

Menikah memang bukan hal mudah.keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki masing-masing pribadi haruslah kuat,tidak mudah goyah walaupun badai menerjang.

"Ayah senang dan bangga liat kamu menikah nak.memang pernikahan ini berawal dari perjodohan,tapi ayah berharap kalian bisa saling mencintai dan menyayangi" ucap andreas menasehati

"Iya ayah" varo langsung menghambur kepelukan ayahnya sebentar dan melepaskannya

"Alvaro..." varo menoleh saat mendapati bundanya berjalan ke arahnya dan berdiri di samping andreas,suaminya.

"Bun..Varo bentar lagi nikah" gumamnya lirih berusaha menyampaikan bagaimana terharunya dirinya dan langsung merenhkuh bundanya

Nia menepuk lengan Alvaro yang melingkar di bahunya,membiarkan anak semata wayangnya bermanja untuk yang terakhir kalinya sebelum statusnya berubah menjadi suami orang

"Varo..jangan pernah buat dia sakit,jaga dia,sayangi dia dan yang paling penting buat dia bahagia jangan buat dia nangis nak"

Alvaro tersenyum mendengar nasehat bundanya"itu pasti bun.bunda sama ayah doain Varo ya biar bisa menjadi suami yang baik"

I'M YOURS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang