Membuka hati-part 3 (Kesempatan)

84 6 0
                                    

Di part ini tidak ada special cast ~~
Tolong tetap berhati-hati saat membaca karena banyak typo bertebaran.

SELAMAT MEMBACA👯
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
.
.
.
.
"Kenapa kau bisa bersama dengan kanata?"

"Aa.. itu hanya sebuah kebetulan saja, bukan sesuatu yang penting"

"Katakan kenapa kau bisa bertemu dengan dia, lalu apa saja yang terjadi kau harus menceritakan nya pada ku"

"Sudah ku bilang itu bukan sesuatu yang penting, dan untuk apa kau ingin tau"

"Karena itu sedikit mengganggu ku! Dan sebenarnya aku tidak yakin dengan ini tapi... AKU TIDAK SUKA"

House Of love.
Teras depan...

'kalau melihat yuri memaafkan orang itu.. mungkin sudah biasa, tapi kalau bertingkah aneh seperti ini...' batin Yamada dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dibaca dan diliriknya wajah yuri yang kini terlihat memelas disampingnya.

"Ryo... ayo katakan" rengek yuri. Sayang nya Yamada sendiri sedang berenang-renang di dalam pikiran nya saat ini, sampai Yamada hanya menatap heran kearah yuri.

'aku jadi tidak yakin kalau dia ini yuri, sekarang dia terlihat seperti kak daiki di mataku' batin Yamada dengan menghela nafas berat.

"Ryo.. kau dengar aku?" Tanya yuri.

'tidak ada ruginya bagi ku, jika menceritakan nya ke yuri. Tapi yang aneh itu sikap nya yang membuat ku pusing' Yamada masih asik membatin

"Kau tidak mau cerita ya?" Yuri sudah putus asa untuk meminta penjelasan dari Yamada yang tidak kunjung mengeluarkan suara, karena bagi yuri penjelasan ini penting untuk bisa menghilangkan ke gelisah yang dia rasakan saat ini "kalau begitu aku masuk saja" dengan berat hati dan kaki gemetaran yuri melangkah perlahan meninggalkan Yamada yang masih berfikir.

'eehh yuri pergi? Aku harus bagaimana?' Yamada mulai panik 'ryo ayo pikir kan apa yang akan dilakukan kak Yuya kalau kak Daiki sudah seperti ini.. ayo pikir.. ayo pikir' Yamada semakin panik, setelah melihat Yuri yang hampir sampai di depan pintu.

Di detik-detik terakhir 💡 sesaat sebelum tangan mungil yuri menyentuh gagang pintu, Yamada langsung mendekap tubuh yuri dengan erat "maaf yuri aku salah" bisik Yamada tepat di samping telinga yuri.

Pipi yuri merona merah dan mungkin sekarang sudah Semerah tomat, jantung nya berdetak kencang dan tak beraturan. Terlalu tenggelam dalam suasana membuat yuri tidak bisa berbuat apa-apa, dinikmati nya pelukan hangat yang diberikan Yamada. Tak ada lagi gelisah dan perasaan aneh lainnya, sekarang yuri sudah merasa lebih baik bahkan sangat baik.

"Nanti aku akan cerita pada mu, semua yang terjadi pada ku dan kanata tadi siang" ucap yamada dengan posisi yang masih merangkul yuri dari belakang.

"Tidak usah, aku sudah tidak mau tau" yuri membalasnya dengan suara yang sangat pelan, tapi karena posisi mereka yang terlalu dekat membuat Yamada tetap bisa mendengar nya dengan jelas.

"Kau marah ya? Sampai tidak mau dengar" tanya yamada, namun yuri hanya membalas dengan menggeleng pelan. Yuri memutar tubuhnya kebelakang, hingga posisi nya dan Yamada saling berhadapan dan saling berpandangan lalu Merek saling melempar senyuman.

"Pokoknya tidak usah.." yuri membalas pelukan hangat Yamada, lalu yuri mendekatkan wajahnya ke wajah Yamada "karena aku percaya padamu ryo" wajah Yamada memerah bahkan lebih merah dari yuri.

"Be-begi..tu ya" Yamada tergagap saat melihat sesuatu yang tidak pernah dia lihat dari seorang Chinen yuri.

Akhirnya mereka melepaskan pelukan hangat itu, mereka masih saling berpandangan dan masih melempar senyum untuk satu sama lain.

house of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang