MASIH ADA YANG BACAKAN YA? JADI KEKE MENGHIMBAU UNTUK SELALU BERHATI-HATI KARENA TYPO BERTEBARAN. Terimakasih!
Selamat membaca👯
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
\(lapangan komplek)/Setelah meninggalkan rumah dan sudah memastikan Kazu tau nomor sandi rumah Aiba, hika langsung berangkat bekerja seperti biasanya. Meski sudah berusaha keras untuk fokus bekerja tapi nyatanya hika hanya memikirkan Aiba dan Kazu dirumah, mengingat kalau mereka yang tidak pernah akur membuat hika selalu was-was dengan apa yang akan terjadi di antara mereka.
' semoga aku tidak membuat kesalahan dengan meminta kak Kazu untuk merawat pak RT, apa seharusnya tadi aku tidak melakukannya?' batin hika "Haaa......." dengan wajah lesu hika menghela nafas panjang.
"Menghela nafas untuk berapa kali pun tidak akan menghilangkan nasib buruk, kak hika!" Bisik seseorang pada hika.
Dengan refleks hika pun menoleh kebelakang, di lihatnya seorang anak laki-laki tampan berambut cokelat muda sedang tersenyum manis padanya. Berbeda dengan pria itu hika malah memperlihatkan ekspresi wajah tidak suka, dan bukannya takut anak itu malah mengembangkan senyumnya itu.
"Siang kak hika" sapa anak itu dengan santai tanpa memperdulikan tatapan hika.
"Fuma...." hika meneriakkan nama si anak yang masih tersenyum tanpa dosa didepannya.
"Iya kak hika, ada apa?" Tanya anak yang bernama fuma itu.
"Lupakan saja, aku sedang tidak ingin bicara denganmu" ucap hika dengan ekspresi wajah yang biasa.
"Kenapa begitu?" Tanya fuma dengan suara kesal, karena merasa kehadirannya tidak diinginkan.
"Karena kalau bicara dengan mu itu rasanya seperti sedang ujian Nasional...." ucap hika dengan suara datar.
"He?" Fuma Memiringkan kepala bingung.
"Sangatlah sulit bagi ku berbicara dengan seorang seperti mu, karena pada akhirnya aku hanya akan kesal sediri" jelas hika dengan tertawa yang dibuat-buat.
Mendengar ucapan hika fuma langsung tersenyum lebar "terimakasih untuk pujiannya, aku jadi terharu" ucap fuma tertunduk dengan senyum tipis sambil memainkan jari-jari tangannya, hika hanya bisa memutar bola matanya dengan malas saat melihat fuma menirukan gaya seorang gadis yang tersipu malu.
Hika membalikkan tubuhnya dan sekarang memunggungi fuma "Kenapa sekarang aku jadi merasa kasihan pada Kento ya" Gumam hika.
REEETT))) REEETT))) REEETT)))
Fuma menghentikan aktingnya setelah merasakan ponselnya bergetar dia pun mengambilnya dari saku celananya, fuma meliha layar ponselnya dan ternyata ada panggilan masuk dari Marius.
"Marius! Kau ada dimana? Aku sudah lama menunggu mu!" Rengek fuma sambil mengerucutkan bibirnya.
"..........."
"Cepat datangnya, aku sudah bosan melihat wajah muram kak hika" ucap fuma dengan diiringi tawa.
".........."
Hika memutar tubuhnya kembali menghadap fuma, sambil menahan rasa kesalnya hika menatap dengan tajam kearah fuma yang masih asik menelfon.
\(rumah Aiba)/
' sudah waktunya makan siang, ada makanan tidak ya?' batin Kazu sambil melihat jam yang ada ditangannya 'aibaka juga harus makan dan minum obatnya sekarang ' batin Kazu lagi saat menatap ke arah Aiba yang masih tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
house of love
Fanfiction^_^hai... dengan Keke disini!! Keke mau buat cerita pertama Keke nih!! di dalam cerita Keke tu.. -Ada ada cowok ganteng yang menjadi pemilik sebuah kos-kosan yang terdapat di belahan bumi manapun (bisa kamu pikirkan dan kamu bayangkan sendiri dimana...