Pengganti!

69 3 0
                                    

Sekali lagi Keke peringatkan untuk selalu berhati-hati dikarenakan adanya typo yang bertebaran. Terimakasih!

Selamat membaca dan terimakasih untuk waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca dan terimakasih untuk waktunya.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
8 November
House of love_(Teras depan)

Flashback.
KAZU POV.

Bisakah Kalian berhenti melihat ku seperti itu memang ada yang salah dengan mata panda ini, apa kalian tidak pernah melihat pria tampan memiliki mata seperti ini?. Dan kalian juga pasti sudah tau penyebab ini semua jadi tidak usah tanya lagi karena itu menyakitkan, apa lagi aku masih harus menjalani hukuman ini sampai 6 malam kedepan.

"Haaaa...." menghela nafas berapa kali pun tidak akan membantu, karena nasi sudah menjadi bubur.

Yang bisa kulakukan di pagi hari ini hanya duduk manis di teras sambil menikmati kopi dan membaca koran, setidaknya untuk melupakan masalah ini untuk sejenak.

KREEKK)))

suara pintu terbuka secara refleks aku langsung menoleh kearah pintu, Yuya keluar dengan wajah yang sama yang aku lihat di hari-hari sebelumnya. wajahnya itu sangat santai meski selalu harus berdebat dengan Daiki setiap hari, dan dengan senyum tanpa bebannya itu dia masih bisa bekerja dan melayani para fansnya yang sangat merepotkan. Lalu hebatnya dia selalu bisa menyelesaikan masalah dihari itu juga, itu membuat ku iri padanya dan juga harus aku akui tidak ada yang bisa mengalahkan kharisma yang Yuya punya.

"Pagi kakak" dengan senyum khasnya dia menyapa dan lalu duduk disamping ku.

"Oohh Yuya.. pagi" balas ku, dan langsung ku alihkan pandangan ku kembali ke arah koran yang ada ditangan ku.

"Kak Kazu tidak apa-apa?" Pertanyaan macam apa itu.. sebenarnya dia itu menghawatirkan ku atau ingin menaburkan garam di atas luka ku, tidak bisakah dia membaca situasi.

"Untuk saat ini aku baik-baik saja Yuya" ucap ku dengan suara menahan kesal dan juga pandangan yang tidak berpaling dari koran.

"Kalau kak Kazu mau, aku bisa menemani kakak nanti malam" dia menawarkan sesuatu yang tidak mungkin bisa dia penuh, dan aku bertaruh untuk semua komik yang aku miliki kalau Daiki pasti akan langsung membuat drama disaat Yuya mengatakan ini kepadanya atau mungkin bisa lebih parah lagi.

"Tidak, Terimakasih Yuya" aku menoleh ke arahnya dan lalu membuat senyum yang meski dipaksakan.

"Ya sudah, kalau begitu aku berangkat dulu ya kakak" Yuya berdiri dan mulai melangkah pergi.

"Hati-hati dijalan" hanya itu yang bisa ucapkan sambil melihat kepergian Yuya, dan saat ku lihat Yuya sampai didepan pagar dia berpapasan dengan hika yang berjalan masuk ke halaman rumahku.

"Pagi kak Kazu" sapa hika dengan senyum yang memperlihatkan gigi gingsul kebanggaannya.

"Pagi" jawab ku singkat, sambil melipat koran yang ada ditangan ku pandang hika penuh curiga.

house of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang