5

11.9K 693 24
                                    


"Teme, ayo kita pergi makan siang, ada toko ramen baru di sebelah kantor." ajak Naruto.

"Urusai Dobe, aku bawa bekal." jawab Sasuke tidak mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Oh, ayolah, kamu ga pernah makan bersama kita lagi. Sakura menanyakanmu terus."

"Gak, pergi sana berdua!"

"Emang segimana enaknya sih masakan Hinata-chan? "

"Dia istriku Dobe! Jangan memanggilnya dengan tambahan chan!"

"Oh oke, boleh ku coba bekalmu sedikit?"

Sasuke yang terus diganggu Naruto pun terpaksa membuka bekalnya. Naruto terlihat meneteskan air liur menatap bento milik Sasuke. Naruto mulai mencicipi bento tersebut.

"Pantes, kamu gak mau makan diluar, teme!" Naruto terus menerus melahap bento milik Sasuke. "Ini enak banget."

Sasuke melihat bentonya tinggal setengah langsung menutup bekalnya dan menatap Naruto garang.

"Dobe! Cepat pergi atau aku potong gajimu." mendengar suara marah Sasuke, Naruto malah nyengir.

"Aku dan Sakura akan sering-sering datang ke rumah mu kalau begitu." Naruto segera pergi sebelum dilempar buku agenda milik Sasuke.

.

.

Keesokan harinya Naruto memaksa Sasuke untuk mengijinkannya main ke rumah. Sasuke terpaksa menerimanya dam segera menghubungi Hinata lewat pesan.

From : Sasuke
To : Hinata Hime
Subject : Makan malam
Hinata, Naruto dan Sakura temanku akan berkunjung, tolong siapkan makan malamnya.

From : Hinata Hime
To : Sasuke
Subject : re : makan malam
Aku akan segera siapkan, mereka ingin masakan apa Sas?

From : Sasuke
To : Hinata hime
Subject : makan
Siapkan apa saja yang kau bisa, karena Naruto makannya banyak!

.

.

Menjelang malam, Naruto, Sakura dan Sasuke pun akhirnya datang.
Setelah mempersilakan mereka masuk, Sakura membantu Hinata menyiapkan makanan sedangkan naruto dan Sasuke menonton TV.

"Kau benar-benar beruntung Teme, Hinata memang wanita yang sempurna."

"Diam kau, Dobe. Jangan melihatnya terus atau kuusir kau saat ini juga." kata Sasuke garang.

"Ooi, sabar Teme, Hinata memang milikmu. Aku sedang mengincar Sakura, kau tau? Dia sangat terpukul waktu mendengar pernikahanmu. Ini kesempatan besar untukku mendekatinya."

"Ck, aku tidak peduli." kata Sasuke sambil berjalan ke meja makan yamg terlihat sudah siap.

"Sasuke-kun, semenjak kau menikah, badanmu jadi lebih berisi ya." kata Sakura sambil tersenyum.

"Urusai Sakura!" Sasuke sebal karena banyak yang mengatainya lebih berisi.

"Apa kamu jarang olah raga sekarang? Aku tidak melihatmu lari pagi di tempat biasa?" Sasuke tidak menjawab pertanyaan Sakura, karena Hinata memberinya semangkuk penuh nasi.

"Sasuke makanmu banyak sekali." Sakura masih mencoba mengajak Sasuke berbicara, tetapi Sasuke tetap diam.

"Kamu harus coba masakan Hinata, Sakura. Masakannya sungguh enak." kata Naruto mencoba mengalihkan pembicaraan. Hinata tersipu mendengar pujian dari Naruto membuat Sasuke memandang tajam ke Naruto. Sakura tampak acuh.

"Ini enak sekali Sasuke, Istrimu memang jago memasak." Sakura tetap berusaha.

"Hn."

"Mau tambah lagi Sakura-san?" tanya Hinata mencoba ramah.

"Gak usah," Jawab Sakura ketus, namun Hinata yang cuek tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Sasuke-kun, kau ingat seminggu lalu kau mengantarku ke rumah, kau meninggalkan ballpoint mu di rumahku."

"Aku juga meninggalkan Jas ku di rumah mu Sakura-chan." kata Naruto.

"Apa kau akan mengambilnya hari ini?" Sakura tetap mengarahkan pembicaraan untuk Sasuke dan mengacuhkan Naruto.

Sasuke mulai risih dengan tingkah Sakura yang selalu mengajaknya bicara.

"Bawa saja besok ke kantor Sakura." Sasuke mengalihkan pandangannya ke Hinata. "Arigatou Hime, masakanmu enak sekali." Sasuke tiba-tiba mencium pipi Hinata membuat Hinata bersemu kembali.

"Sasuke, mulut mu masih bau kari!" Hinata mengelap pipinya lalu mencubit pinggang Sasuke. Sasuke tersenyum melihat Hinata cemberut.

Melihat keakraban mereka membuat Sakura sebal dan menyerah mengajak Sasuke berbicara.

Setelah acara makan malam selesai Naruto dan Sakura pun pamit.

"Hinata-chan, boleh kah aku datang berkunjung lagi?"

"Bo - boleh tentu saja," jawab Hinata.

Sasuke yang kesal dengan tingkah Naruto yang menggoda istrinya. Sasuke merangkul Hinata dengan sikap protektif, Hinata yang dalam mode pura-pura menjadi istri yang baik membalas merangkul pinggang Sasuke.

"Naru, cepat kita pulang, aku sudah mengantuk." Sakura menarik lengan kemeja Naruto.

"Ia, baiklah Sakura-chan. Teme, Hinata-chan aku pamit dulu ya."
Sasuke benar-benar ingin menutup mulut Naruto dengan sharingan.

Tbc...

SasuHina...Matchmaking [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang