9

10.7K 683 15
                                    

Hinata sedang berbelanja karena bahan makanan di rumahnya habis, Hinata juga berniat untuk menambahkan menu baru dalam cafetarianya, hingga dia membeli banyak macam sayur dan daging untuk dicobanya di rumah.

Hinata mengirimkan pesan pada Sasuke.

From : Hinata
To : Sasu-kun
Subject : makan malam
Aku sedang berbelanja, apa kamu suka sup jagung? Untuk makan malam.

Dia mendapat balasan dari Sasuke

From : Sasu-kun
To : Hinata
Subject : re : makan malam
Terserah.
Jangan manis!

Hinata kembali mendapat pesan dari Sasuke.

From : Sasu-kun
To : Hinata
Subject : tomat
Beli tomat! Di rumah habis.

Gadis manis itu tersenyum, tentu dia yang paling tau kalau stok tomat di rumahnya sudah habis. Karena tiap malam Sasuke selalu minta dibuatkan jus tomat.

From : Hinata
To : Sasu-kun
Subject : re : tomat
Semua tomat disini sudahku beli. Cukup untuk sebulan kedepan!

Hinata tersenyum saat mengirimkan pesannya.

From : Sasu-kun
To : Hinata
Subject : borong
Kamu bercanda? Aku gak mau makan tomat busuk setelah seminggu kedepan.
Masih disana? Tunggu aku jemput.

Hinata akan membalas tidak perlu, ketika troli yang dibawanya tersenggol seseorang.

"Kita berjumpa lagi Hinata."

"Gaara-san? Kamu belanja juga?"

Gaara mengangguk. "Gimana kalau kita ngobrol dulu di cafe sebelah?"

Hinata mempertimbangkan sebentar lalu mengangguk. Kemudian dia mengirim pesan pada Sasuke.

From : Hinata
To : Sasuke
Subject : jemput
Ok! Tapi jemput aku di cafe sebelah super market ya, kebetulan ketemu gaara, sekalian nunggu kamu.

Mereka pun pergi ke cafe sebelah.

.

.

.

"Apa kamu kenal Shikamaru?" tanya Hinata, pelayan baru saja mengantarkan pesanan Mereka.

"Shikamaru?" Gaara berpikir sejenak. "Oh, tidak, aku kenal dengan Ino. Dia sekretarisku."

"Ohh," Hinata mulai menyeruput es kopi pesanannya. "Ini enak, tidak terlalu manis, Sasu-kun pasti suka."

"Suamimu tidak suka manis?"

"Ia, dia paling gak suka manis, makanan juga banyak yang dia gak suka, aku jadi harus banyak memilih menu masakan yang bisa dia makan." Hinata cemberut mengingat betapa pemilihnya Sasuke.

"Suamimu pasti senang bisa punya istri sepertimu?"

Hinata menggeleng sambil menyeruput kembali esnya. "Dia kadang suka menyuruhku diam atau pergi, kalau sedang marah kata-katanya biasanya tajam dan menusuk." Hinata berfikir sebentar. "Sebenernya dia orang yang baik banget, perhatian, dan selalu menepati janji. Tapi ngomongnya aja yang sedikit kejam."

"Membicarakanku, Hime?" Hinata kaget karena orang yang baru saja di omongkan ada di belakangnya.

"Sa- Sasu-kun, kamu mengagetkanku saja." Sasuke kemudian menunduk untuk mencium pipi Hinata. Wajah Hinata seperti biasanya, merah.

"Sasu-kun, cobain deh es kopinya, gak terlalu manis kok." Hinata menyodorkan gelasnya yang tinggal setengah. Sasuke menerimanya dan menyeruput habis seluruh isinya.

"Sekarang Pulang!" Nada Sasuke berisikan perintah setelah minum es kopi dari istrinya. Sasuke menatap tajam Gaara. Gaara hanya terdiam di tempatnya.

"Sasu-kun mau lagi? Biar ku pesankan lagi?"

"Pulang!" akhirnya Hinata menurut. Sasuke menggenggam erat tangan Hinata. Hinata pun pamit pada Gaara.

.

.

.

"Sas, dari tadi di mobil kok diem aja?" mereka kini telah sampai di parkiran rumahnya. Sasuke tidak menjawab.

Hinata mengendikkan bahunya tidak peduli dan hendak keluar. Tetapi Sasuke menahan pintu Hinata agar tidak terbuka.

"Aku gak suka kamu deket-deket sama dia,"

"Dia? Gaara? Dia kan cuma temen, Sas."

"Aku gak peduli, selama kontrak ini belum beres, kamu ga boleh deket sama dia!"

"Di kontrak juga kan gak ada larangan kita temenan sama siapa aja."

"Dia jelas-jelas masih suka sama kamu Hinata. "

"Ga mungkin Sasu-kun, dia tau kok, kalau aku udah nikah sama kamu."

"Kamu tetep ga boleh ketemu dia titik." Sasuke kehilangan alasan.

"Ihh, terserah aku dong. Kenapa sih? Kamu cemburu?" sifat Hinata yang suka ngelawan balik lagi.

"Gak, ngapain cemburu, terserah lah" Sasuke langsung keluar dari mobil dan membanting pintunya cukup keras.

.

.

.

Sudah lebih dari 3 hari, Sasuke tidak bertanya jawab dengan Hinata. Sasuke sering melewatkan sarapan dan pulang larut malam.

Hinata berniat menanyakannya, karena Sasuke sudah melanggar peraturan dalam kontrak. Hinata menunggunya di sofa ruang TV. Jam sudah menunjukan hampir tengah malam ketika pintu rumah terbuka.

"Sas, kamu dari mana aja?" Hinata melipat lengan di dadanya, berusaha terlihat marah. Tetapi malah terlihat lucu bagi Sasuke.

"Main bareng dan nganter Sakura pulang!" Sasuke berjalan melewati Hinata masuk ke kamar. Hinata mengikutinya masuk ke kamar Sasuke.

"Kok gitu? Kamu inget kan peraturannya, kamu harus pulang sebelum makan malam, lagian bukan masalah kerja malah main sama Sakura lagi." Hinata makin cemberut, membuat Sasuke ingin melahap bibir Hinata namun Sasuke tetap menahan diri. Sasuke sebenarnya diam di kantor, mengerjakan pekerjaan yang sedang dikejar deadline.

Sasuke sengaja membuka kemejanya di depan Hinata, membuat Hinata gelagapan, dan kabur keluar kamar Sasuke.

"Pokoknya besok jangan telat pulang lagi!" Teriak Hinata di depan kamar Sasuke yang sudah tertutup. Sasuke tersenyum melihat tingkah Hinata.

Tbc...

Hehe akhirnya beres juga ngedit chap ini

Guys,, boleh minta Voment nya ga? Punya kritik atau saran gitu?
Makasih sebelumnya ya 😚😀

SasuHina...Matchmaking [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang