11

10.5K 666 26
                                    


Sesuai yang Hinata janjikan, Hinata selalu menceritakan pertemuannya dengan Gaara. Awalnya Sasuke sering kesal karena Gaara selalu mengajak Hinata makan siang, tetapi Sasuke percaya bahwa Hinata benar-benar selalu menolak ajakannya hingga akhirnya Gaara menyerah mengajak Hinata keluar lagi.

Hinata awalnya hanya bercerita tentang pertemuannya dengan Gaara saja, tetapi lama kelamaan Hinata juga bercerita tentang kegiatannya sehari-hari. Mulai dari kegiatan pagi setelah ditinggal Sasuke ke kantor sampai mereka bertemu kembali saat malam.

Seringkali Hinata meminta masukan pada Sasuke untuk meningkatkan kemajuan dari cafetarianya yang kini semakin penuh dan ramai. Sasuke pun mulai bercerita tentang pekerjaannya di kantor, tentang masalah kantor, karyawan yang menyebalkan seperti Naruto, dan juga prestasi yang selalu di dapat Sasuke semenjak sekolah dan kuliahnya dulu. Hinata mendengarkannya dengan baik dan ternyata Sasuke tidak sependiam yang Hinata kira sebelumnya.

15 Bulan pernikahan mereka telah berlalu, Hinata dan Sasuke menjadi lebih saling terbuka satu sama lain. Setiap minggu pagi mereka berlari pagi bersama dan seminggu sekali mereka makan malam di luar berdua, dan berkencan hingga larut malam. Mereka pun sering mengunjungi Mikoto yang selalu meminta cucu setiap kali mereka datang.

Sasuke selalu berusaha pulang sebelum makan malam, perasaan mereka yang sedikit demi sedikit tumbuh, kini semakin menguat satu sama lainnya. Namun tidak ada satupun dari mereka yang berani mengungkapkannya lebih dulu.

.

.

Hampir tengah malam terdengar suara bel terdengar, Hinata dan Sasuke keluar dari kamarnya masing masing.

"Sas, siapa ya yang bertamu malam-malam?" Hinata mengucek matanya yang masih mengantuk.

"Biar kulihat." Sasuke berjalan melewati Hinata ke depan pintu masuk, Hinata mengikutinya dari belakang punggung Sasuke.

Ternyata Sakura datang dengan membawa koper sambil terisak dan menangis. Sasuke mempersilakan Sakura untuk masuk.

"Sasuke-kun, Hinata-chan, maafkan aku bertamu malam-malam." Sakura duduk di sofa ruang tamu. Hinata bergegas ke dapur dan kembali lagi sambil membawa segelas air untuk Sakura minum.

"Ada apa?" tanya Sasuke dengan wajah datar.

"Bolehkah aku menginap disini sampai mendapat tempat baru? Sebenarnya aku menunggak uang sewa apartemen, dan mereka menyuruhku keluar. Aku sudah menghubungi Naruto, tapi dia bilang sedang berada di rumah orangtuanya." Sakura menunduk karena malu. Memang benar Naruto sudah meminta ijin pada Sasuke selama seminggu untuk mengunjungi orang tuanya di luar kota.

"Kenapa kamu bisa menunggak Sakura-chan?" tanya Hinata sambil mengelus punggung Sakura yang tidak berhenti menangis.

Sebenarnya tiap malam Sakura menghabiskan uangnya dengan pergi ke bar dan minum-minum untuk menghilangkan ingatannya tentang Sasuke. Sakura tidak menjawab pertanyaan Hinata.

"Jadi bolehkan Sasuke-kun?" rayu Sakura.

"Nggak! Kenapa tidak kerumah teman yang lain saja!" Sasuke enggan menerima Sakura.

"Ayolah Sasuke! Kamu tau kan aku hanya bersahabat denganmu dan Naruto saja, yang lain aku kurang dekat."

"Tapi... "

"Sudahlah Sasu-kun, Sakura-chan kan sahabatmu juga." Hinata merasa kasian pada Sakura.

"Terserah Hime saja." Sasuke menyerahkan keputusannya pada Hinata.

"Hinata-chan terima kasih ya, aku akan secepatnya mencari tempat tinggal baru." Sakura berterima kasih dan memeluk Hinata dengan tulus.

"Hmm," Sasuke memutar bola matanya. "Hime, ayo tidur." Sasuke merangkul Hinata dan mengajaknya ke kamar Sasuke.

"Eh, ka- kamar?" Hinata baru sadar kalau Sakura akan tidur di kamarnya. "Kamarku masih berantakan Sakura-chan."

"Ka- kalian tidur terpisah?" Sakura penasaran.

"Itu urusan kami," Sasuke menjawab sinis.

"Biar aku bereskan dulu kamarnya Sakura-chan." Hinata berniat pergi ke kamarnya untuk membersihkan ranjangnya yang berantakan. Karena tidurnya memang tidak pernah bisa diam.

"Tidak apa-apa Hinata-chan, aku akan membereskannya sendiri, kamu tidur saja. Maaf sudah mengganggu tidur kalian."

Sakura membawa kopernya ke kamar Hinata. Dia masih penasaran karena kamar Sasuke dan Hinata terpisah namun urung ditanyakan karena tidak enak. Sasuke merangkul Hinata dan menariknya ke kamar.

.

.

Keesokan harinya, Sakura membantu Hinata menyiapkan sarapan.

"Sasuke-kun, kamu sudah bangun? Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu." Sakura langsung menyiapkan sarapan Sasuke.

"Kamu makin berisi Sasuke-kun, jadi kamu harus mengurangi porsi makanmu." Sakura menyiapkan nasi sesuai seleranya yang menurut Hinata masih kurang untuk Sasuke.

"Hime, mana jus ku?" Sasuke meminta jus tomat nya pada Hinata. Tetapi Sakura mengambil jus itu dari tangan Hinata dan memberikannya pada Sasuke.

"Ini dia jus tomatnya Sasuke-kun. Aku bilang pada istrimu kalau jus tomat untuk Sasuke-kun tidak memakai susu dan gula." Sakura terlihat bangga karena masih mengingat makanan dan minuman kesukaan Sasuke. Padahal Hinata sudah sangat mengerti keinginan Sasuke.

Hinata dan Sasuke melanjutkan makan dengan canggung, tetapi Sakura sepertinya sangat senang.

"Oh ia Sasuke-kun, apa bisa kita pergi lebih cepat? Ada proposal yang harus kuberikan padamu pagi ini." Sakura terus mendominasi percakapan, sedangkan Hinata dan Sasuke hanya diam.

Setelah sarapan selesai, Sakura membawa tas dan jas milik Sasuke ke mobilnya Sasuke. Sakura terlihat sangat senang karena dapat pergi bekerja bersama Sasuke.

"Hinata, aku berangkat sekarang." Sasuke berkata sambil menghela nafas dan memutar bola matanya dengan malas.

"Hati-hati Sasu-kun." Hinata menunduk sambil cemberut.

"Kamu kesal?"

"Ng- nggak, gih sana pergi, Sakura nungguin kamu tuh." Hinata mencoba untuk berbohong, tetapi Sasuke tidak dapat dibohongi. Sasuke mengecup dahi Hinata untuk menenangkannya. Ini pertama kalinya Sasuke melakukannya tanpa pura-pura.

Dan baru kali ini pula Hinata merasakan dadanya panas karena cemburu, Hinata hampir menangis di hadapan Sasuke tetapi berhasil dia tahan.

.

.

.

Tbc...
Semoga chap ini gak mengecewakan ya...

Tolong jangan bosen ya kalau aku minta vote sama comment kalian, soalnya jadi semangat aku buat lanjutin ceritanya

Makasih ya...
See you next chap... 😚😚😊😊

SasuHina...Matchmaking [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang