Pagi itu, saat baru keluar dari rumah. Kulihat Mudin dan Airin berdebat hebat hanya karna mereka memakai baju kaos yang sama. Yaitu baju kaos berwarna kuning dengan gambar power ranger, yang merupakan tokoh superhero favorite mereka.
Airin besikeras bahwa dia yang duluan memakai baju kaos tersebut dan begitu juga dengan Mudin. Dan kulihat Jumbran disamping Mudin, seperti tak perduli sambil bermain yoyo. Aku juga sebenarnya ingin bersikap tak perduli seperti Jumbran, karna menurutku, itu hal yang sangat tidak penting untuk diributkan.
"Sudah-sudah, masa karna baju aja ribut sih!?!" Ujarku berusaha menghentikan perdebatan konyol mereka.
"Baik-baik, aku yang mengalah! Aku juga malas berdebat dengan gadis ayam yang maunya menang sendiri!" Kata Mudin sambil melepas bajunya dan memasangnya lagi dengan terbalik, jadi gambar power rangernya tak kelihatan.
Melihat hal itu, Airin yang tadinya mau marah karna disebut gadis ayam malah jadi tersenyum manis.
Dan Jumbran yang dari tadi tak perduli sambil terus bermain yoyo malah jadi tertawa melihat ulah Mudin.Akupun tak kalah merasa geli dan tertawa melihat ulah Mudin, yang bisa membuat suasana tegang jadi suasana ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORY IN THE GRANDFATHER VILLAGE
Non-FictionIni adalah ceritaku tentang kenanganku, waktu kecil dikampung kakekku yang indah dan permai. Disana aku biasa membantu kakek memanen jeruk, bermain dengan sampan kecil untuk mencari buah manggrove/pohon bakau, bermain dihutan atau mencari anak burun...