Part.12

45 4 0
                                    

"Owh, aku menunggu disini saja deh! Kamu tahukan aku tak pandai memanjat" ujarku.

"Baiklah" ucap Mudin sembari memanjat pohon besar didepannya tersebut.

Tak berapa lama, dia sudah menghilang dibalik dahan-dahan pohon besar tersebut. Sekarang aku sendirian dibawah pohon itu, suasana tiba-tiba terasa hening dan dingin.

"Pada kemana para binatang dihutan ini? Tadi begitu kami masuk hutan, banyak suara binatang, tapi kenapa sekarang tak ada lagi" gumamku bingung.

Tiba-tiba semak yang berada disampingku, yang tak jauh dariku bergerak sendiri. Bulu kudukku pada berdiri. Sumpah aku takut sekali, karena perasaanku ada yang tak beres sekarang. Semak-semak itu terus bergerak seperti ada sesuatu yang sedang ingin keluar, entah apa itu?

Lagi-lagi aku terkejut pas semak-semak yang berada dibelangku juga bergerak-gerak. Aku yakin itu bukan karena angin, karena angin hampir tak ada, bahkan dedauan saja tak bergoyang. Lalu apa itu?

Aku teringat akan cerita Kakekku, bahwa dihutan ini ada mahluk bunian, sejenis makhluk halus yang bisa berubah jadi apapun yang dia mau, dengan maksud ingin membuat orang-orang yang berada dihutan ini tersesat dan masuk kealamnya.

Ketakutanku semakin menjadi-jadi saat semak-semak itu bergerak secara bersamaan. Lalu tiba-tiba semak-semak itu terdiam tak bergerak sedikitpun, aku melihat kesekelilingku dan mataku berhenti kearah semak yang ada disampingku itu. Sesuatu muncul dari semak itu, sesuatu yang membuatku kaget luar biasa.

MEMORY IN THE GRANDFATHER VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang