Part.6

97 4 0
                                    

Keesokan harinya, disiang yang terik dan panas kami semua berkumpul diteras depan rumah Kakekku, untuk menikmati kelapa muda yang dipetik Kakek dan Ayah dikebun. Betapa indahnya suasana siang itu, walaupun cuaca tampak panas tapi angin segar bertiup sepoi-sepoi membuat kami tak menghiraukan cuaca panas tersebut.

"Nak, kamu tahu kakekmu ini dulu pernah ikut perang lho, waktu indonesia masih dijajah belanda" ungkap Ayah tiba-tiba, mungkin karena sudah habis topik pembicaraan masa kini, lalu ayahku mencoba membahas cerita masa lalu.

"Benar kah itu, Kek?" Ujarku kepada kakekku yang tersenyum kecil sambil mengangguk.

Lalu Kakekku bercerita, dia pernah ikut berjuang saat indonesia masih dijajah belanda. Kata Kakekku, dia pernah ditangkap dan ditahan oleh prajurit belanda disebuah penjara yang penuh oleh pejuang indonesia. Hal yang paling mengerikan adalah makanan dipenjara tersebut adalah daging manusia, Kakekku mengetahui hal tersebut karna setiap hari selalu ada tahanan yang hilang entah kemana. Lalu Kakekku dan dua temannya menyelidiki hal tersebut, dan kagetnya mereka pas lagi kena giliran masak. Mereka menemukan bungkusan besar didalam lemari dapur yang isinya seorang manusia yang sudah dipotong-potong tangan dan kakinya.

Kakekku dan kedua temannya bertanya kepada kepala koki didapur tersebut. "Apakah daging yang kita makan setiap hari itu daging manusia?" Ujar kakekku

Kepala koki tersebut membenarkan dan berkata "Kalian pikir orang-orang belanda itu mau rugi dengan memberi kalian daging hewan?!?"

Mendengar hal tersebut, Kakekku dan kedua temannya berpikir dan mencari cara untuk keluar dari penjara tersebut, sebelum tubuh mereka dimasak dan dijadikan makanan untuk para tahanan yang lainnya.

Lalu mereka menemukan cara untuk melarikan diri, yaitu dengan membakar tempat sampah dekat kamar mandi, disaat semua orang lagi makan malam diaula penjara. Saat api membesar para penjaga dan tahanan lain berhamburan kesana kemari. Melihat hal tersebut Kakekku dan kedua temannya berlari kedapur dan berusaha keluar lewat fentelasi udara didapur yang cukup untuk satu orang dewasa lewat, tapi mereka harus merusak kawat kecil yang menutupinya. Setelah berhasil menghancurkan kawat tersebut, Kakekku dan kedua temannya keluar satu persatu.

Akhirnya meraka bisa keluar dari penjara tersebut. Sebenarnya Kakekku sudah memberi tahu para tahanan lainnya tentang daging manusia tersebut dan mengajak mereka untuk ikut melarikan diri, namun mereka tidak percaya dan memilih menunggu dibebaskan oleh tentara Indonesia.

MEMORY IN THE GRANDFATHER VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang