3. Malam Ini, Kita Ulang Lagi

7.4K 231 5
                                    

Malam itu, setelah mengantar Matthew ke rumah Daddy dan Mama, aku pamit sama Daddy untuk pergi bersama Jeff ke Kuta. Baru jam setengah 11, malam masih panjang. Daddy tidak begitu kenal Jeff, tapi akhirnya aku dibolehkan pergi setelah Matthew menjelaskan beberapa hal kepada Daddy. Daddy hanya sempat dengar satu dua hal tentang Jeff selagi aku masih tinggal di Jakarta.

Jeff nawarin untuk nyetir malam itu. Aku bilang nggak karena ribet untuk ngasih petunjuk. Ini baru kedua kalinya Jeff datang ke Bali.

Suasana lagi gelap, hanya sedikit lampu di jalan kecil itu yang menyala. Hampir saja aku kehilangan fokus saat Jeff memanggilku dengan tiba-tiba.

"Cass..."

"Eh? Iya?"

Jeff tertawa kecil.

"I love to surprise you," ia mencubit pelan lenganku. Jeff yang sekarang sama dengan Jeff yang dulu. Masih suka becanda denganku. Masih suka memberiku kejutan.

Apa yang aku miliki dengan Jeff dulu? Iya, aku sempat terpikir untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman dengannya. Jeff juga pernah menyatakan rasa sayangnya terhadapku. Kita sering pergi berdua. Pergi dekat maupun jauh dari rumah. Jeff pernah mengajakku pergi ke Gunung Bromo di Malang, Gunung Rinjani di Lombok bersama teman-temannya, dan kami pergi hanya berdua saja ke Pulau Komodo untuk 5 hari. Dia senang berpetualang, senang menjelajahi hutan dan naik pegunungan. Semua terlihat jelas dari bentuk fisiknya yang bidang, tegap dan kekar.

Gak ada yang disembunyikan dari diri Jeff ke aku. Hanya saja aku yang telat mengetahui bahwa Jeff tidak cocok denganku dari segi umur. Matthew hanya berpesan bahwa ia takut Jeff tidak seperti yang aku bayangkan nantinya, meskipun dia tau, Jeff adalah sahabatnya. Jeff telat memasuki bangku kuliah 3 tahun karena suara hatinya yang bertolak belakang dengan keinginan orangtuanya. Ketika Matthew berumur 30 tahun, Jeff sudah berumur 33 tahun.

"Pacar kamu tinggal dimana?" tanya Jeff.

"Di Jakarta."

"Ah, Jakarta."

"Iya, banyak kenangan."

Jeff senyum. Manis banget dia.

"How long? Kamu dengan dia."

"2 tahun."

"I see. Why don't you bring him here? Introduce him to me."

Aku ketawa.

"Kenapa mau kenalan?"

"Mau tau seperti apa dia."

"Kamu masih protektif."

"Aku sayang kamu, Cassandra."

Aku terenyuh. Beneran.

"Iya. Nanti aku ajak kesini ya. Kamu sampai kapan disini?"

"Lama. Mau tinggal sama kamu."

"Eh? Kok ngawur?"

Kali ini aku benar-benar memandangnya dengan 100% kebingungan.

"Apa arti ngawur? Aku belum belajar."

"Crazy enough to say those words."

"Oh, maaf. Aku mau dekat dengan kamu aja. Tidak sepenuhnya berarti tinggal sama kamu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jeff" - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang