A U T H O R
Saat keluar dari tempat siaran. Semua karyawan melihati Amel. Dia sangat malu .. Ini semua karna Brilly.
" Mel kesini lah " panggil atasannya
" mampus dah .. " gumamnya sambil berjalan menuju orang yg memanggilnya
" kamu duduklah. Kita akan memotret mu, untuk mensosialisasikan miss music "
" oke " Amel langsung berpose dan ckrek ..
Siangnya saat di perjalanan ke bandara. Di pom bensin, dia bertemu dengan seseorang.
Tet .. Ada yg mengklakson nya
" Brilly? Kau disini? " tanya Amel
" iya. Mau ke bandara? " jawab Brilly masih didalam mobil
Mereka berbincang sejenak sambil beriringan mobil. Merasa hal itu salah, mereka pun menghentikan perilaku itu. Dan berganti berbincang dalam telepon.
Sesampainya di Bandara, Amel mematikan telepon. Kata terakhir yg di ucapkan Brilly adalah jangan melupakan ku. Aku juga masih mencintaimu.
Ada yg menunggu Amel. Dialah yang akan mengatur semua barang Amel. Jadi Amel hanya tinggal naik pesawat. Enak banget tuh anak. Jadi ngiri 😉
B R I L L Y
Setelah bertelfon ria dgn Amel, aku pergi ke KP. Disana pada sibuk seperti biasa. Saat aku menuju mejaku, ternyata ada Poppy yg sedang berbincang dgn Johan.
" Johan sini " perintah ku
" Brilly dia " ucapan Johan aku potong
" sudah sini cepat " gertakku
Johan segera menuju kepadaku. Aku membisikkan sesuatu pada Johan.
Dia menyelingkuhiku. Usir dia
" tapi, kata nya .. " ucapan nya kembali kupotong
" aku akan menceritakan nanti. Setelah dia kau usir. Cepatlah " aku mendorong nya
Setelah mengusir cewek brengsek itu. Meski terlihat sulit. Haha .. Aku menceritakan semua pada Johan. Dari kemarin hingga tadi saat bertemu Amel.
" oh .. Gitu. Jadi, Amel sudah berangkat ke Korea? " tanya Johan
" he em. Dia meninggalkan ku 2 kali. Dan itu selalu keluar negeri "
" sabar .. Sabar ... " ejeknya
" Johan dan Brilly di panggil kepala " ucap salah satu polisi
Kita pun langsung pergi ke ruang kepala. Disana kita disuruh duduk sambil berbincang
" kalian ada tawaran pekerjaan menjadi Detektif di Korea " ucap pak kepala
Benarkah? Aku sungguh tak percaya. Ke Korea? Tentu aku menerima nya begitu pun dengan Johan
Tapi kita berangkat 2 hari kemudian. Padahal aku gak sabar mau pergi ke Korea. Detektif?
A M E L
Sudah 5 hari ini aku di Korea. Tapi, belum mulai kerja. Aku langsung bertemu dengan Kang Yeul. Dia membantu ku mencari tempat tinggal, dan banyak lagi.
Aku belum boleh mengurus pekerjaan dalam seminggu. Dia ingin kita menghabiskan waktu dulu. Kebetulan pemilik sekolah nya adalah Papa nya Yeul.
So aku nurut aja. Hari ini aku pindah ke rumah baru. Sebelumnya aku tinggal sekamar dengan Yeul. Dan sekarang gak bakal nebeng lagi ...
Selesai beres-beres rumah baru yang dibantu dengan Yeul. Aku je ATM, kak Deff langsung kirim. Setelah aku kasih tau kalo aku pindah ke Korea.
Dari dulu aku pengen banget jadi guru musik di Korea. Sejak nonton drama korea yang judulnya Dream High. Hahaha konyol banget ...
" Mel kita sekalian cari barang buat ngisi rumah mu? " pertanyaan Yeul membuat ku sadar dari lamunan ini
" bagaimana kau bisa tau? Apa kau bisa membaca pikiran? Baru aku tinggal sebentar udah dapet ilmu baru kamu ini " candaku
" haha .. Bisa aja .. Kita berangkat sekarang? "
Kita langsung mencari shofa, ranjang, dll. Semua akan datang besok siang. Aku sekalian beli kasur lantai da selimut buat nanti malam.
" nanti tidurlah dirumahku lagi " ajak Yeul
" aniyo .. Aku ingin segera meniduri rumah baruku " jawabku alasan. Aku sungkan dgn orang rumahnya
" oke. Tapi, kita sekarang mesti nonton. T I T I K ayo .... " Yeul menarik ku
Tiba-tiba dia ditelepon mamanya. Karna kakaknya kembali dari Australia. Dia mau pulang, hahaha ... Untung belum beli tiket.
Setelah mengantar nya kedepan mall. Aku menuju parkiran untuk meletakkan belanjaan. Dan pulang, tapi aku menabrak seseorang dengan kasur lantaiku ini.
" ups .. Maaf maaf ... " ucapku padanya
" Amel? Akhirnya kita bertemu. Mari aku bantu "
" Brilly? Ini sungguh kau? Kenapa kau ada disini? " aku tak percaya hingga bawaanku yg berat ini menjatuhi kaki kita berdua
" ah ... Sakit Am .. " ucap Brilly
Aku juga kesakitan bril ... Kita pun sama-sama mengakat barang-barang ini. Setelah itu pergi dari situ, dan mencari tempat yang cocok untuk ngobrol
Sampai lah disebuah cafe. Disana dia cerita dari Poppy yg menjadi alasan waktu di radio lalu. Sampai penawaran detektif dan ada disini.
" Sudah siang, aku disini dari pagi. Ikutlah ke rumah baruku "
" oke. C'mon "
Sesampainya dirumah, kita seperi gelandangan dalam ruangan besar yg kosong. Tak lama ada tukang yang bakal nge cat dan memasang almari di dapur.
Kita hanya melihat lihat. Setelah beberapa jam, dan hari mulai sore. Brilly pamit pulang. Tak lama setelah Brilly pergi. Yeul datang bersama kakaknya. Kakaknya perempuan, sangat cantik.
Aku hanya membukakan karpet sambil membuat kan kopi jahe. Ala jawa-jawa gitu. Mereka suka.
" Maaf kotor kak " ucapku pada kakak Yeul
" tak apa namanya juga rumah baru " jawabnya
Yeul masih melihat pekerjaan para tukang yang baru saja kelar. Setelah membayar mereka, mereka pamit.
Ting tung .. Ada tamu? Siapa? Yeul membukakan, ternyata kakak laki-laki mereka berdua yg seorang detektif.
Dia membawa beberapa kasur lantai, bantal dan selimut
" apa ini? " tanyaku tanpa sadar
" aku membatalkan pengiriman barang selain ranjang dari besok menjadi lusa haha .. Maaf " ucap Yeul
Aku hanya menghela nafas
" lalu kak Lee? " tanyaku
" tenang, aku memvawa 2 anggota detektif baru dari Indonesia sepertimu Amel. Mereka baik dan sopan yang menarik perhatian ku. Guys masuk lah " ucap kak Lee
" Brilly? Johan? Kalian? " aku shock
" kamu mengenal mereka? " tanya kak Lee
Kita berbincang hingga malam. Ternyata mereka kebih suka berbahasa Indonesia. Ternyata hanya Yeul yg dulu tidak bisa bahasa Indonesia.
Dan mereka update banget lagu-lagu Indonesia. Keren keren. Kita juga bernyanyi. Rasanya kaya kemah gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Happy? (complete)
Romance_COMPLETE_ " apa??!! "Ucapnya " kenapa? " " aku harus pulang " wajahnya sungguh pucat Aku segera membawanya pulang Sesampainya dirumahnya Sudah banyak orang disana. Aku ikut masuk, ternyata hal ini yg membuatnya sedih " bersabarlah " aku berusaha me...