11. David Pov.

8.6K 319 7
                                    

Aku mengerjapkan beberapa kali mataku, merasakan ada panas yang memasuki mataku, merentangkan tubuhku dan segera duduk.

Semalam aku benar benar mimpi Indah, aku benar benar menang banyak dari sabrina, ngomong ngomong dengan sabrina, aku salah menebak sabrina bukan merupakan orang yang gampang menangis, apalagi perilaku jesselyn yang menyebalkan kemarin.

Billy. Nama itu terlintas di benakku, aku melihat Billy yang sedang dekat dengan sabrina, bahkan aku tau apartemen itu milik billy tapi untung saja ia tinggal di mansionya sendiri, lalu mengapa aku begitu khawatir? Aku berubah menjadi posesive? Oh tidak! Jangan sampai sabrina menjauhiku karna itu.

Aku berjalan menuju kamar mandi ku dan membersihkan seluruh tubuhku, setelah mandi aku berjalan ke walk in closet, mengambil setelan jas hitam dan dasi biru —kadang aku berfikir enak sekali papah disiapkan semuanya oleh mamah. Aku kapan? Makanya kawin!!

Setelah merasa siap dan merasa tampan, pasti tentunya aku selalu terlihat tampan -pd banget si lo?!!-menyemprotkan parfum maskulin yang membuat wanita klepek klepek -lu pikir ikan klepek klepek-.

Aku menuruni tangga mendapati mom dan dad yang sedang duduk di meja makan dengan menu sarapan hari ini nasi goreng, pas sekali aku sangat ingin nasi goreng ditambah dengan telur mata sapi yang setengah matang,—eitss.. Jangan bilang kalian mengataiku, begini juga makanan ku bukan roti mulu kali, emang kura kura apa?

"Morning mom"ujarku, mom tersenyum menatapku begitu juga dad.

"Morning honey"ujar mom, aku duduk disamping mom sedangkan dady disisi lain.

Etika makan sedang dilakukan sekarang, suasana meja makan sangat sepi, dentingan sendok berbunyi menyantap nasi goreng yang sangat lezat ini.

"Ngomong ngomong ini momy atau bi mara yang masak? "Tanya ku.

"Momy dong yang masak "ujar mom membanggakan dirinya sendiri.

Aku hanya mengangguk paham dan kembali melahap nasi goreng yang mom masakkan hingga habis.

"Apa kau mencintai sabrina? "Ujar Clark, kali ini dia angkat bicara, aku mengerutkan dahiku, mengapa ia seperti itu(?)

Aku mengangguk.

"Kau harus menjaganya,dan jangan pernah tinggalkan dia dengan wanita lain, hilangkan sikap playboy mu "ujar Clark menceramahiku, aku mengangguk paham dan segera pamit.

Aku mencium pipi mom dan mencium punggung tangan dad.

"Berangkat mom dad "ujarku.

"Hati hati sayang"

Aku masuk ke mobil koesenigsegg agera R hitam milikku yang sudah disiapkan pak tono ,sebelum berangkat aku menelfon sabrina terlebih dahulu, mengingat aku harus mengabarinya dulu, kalau tidak ia akan marah.

"Halo sweet,dimana? "

"A-aku di apartemen "suara sabrina terdengar sangat ricuh disana.

"Kau sedang dimana? Ramai sekali kelihatanya? "Tanya ku.
"Aku di apartemen david "ujarnya,ruangan itu sekejap terdengar sepi.

"Baiklah, aku akan datang menjemputmu 5 menit lagi"ujar ku.

"Ya baiklah"

Tutt..tutt..

Aku memasukkan kembali hpku kedalam saku jasku dan segera menuju apartemen gadisku berada —meskipun aku dengannya belum ada hubungan, aku berani mengakuinya bahwa dia gadisku, ketimbang pacaran?ujung ujung nya putus, kalo begini kan dibilang ada hubungan bilang gak ada, tapi langsung nikah bwakk..

[#1] sᴇᴄʀᴇᴛ ᴏғ ᴍʏ ғᴀᴋᴇ ɴᴇʀᴅʏ sᴇᴄᴇʀᴛᴀʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang