52. Maafkan aku.

6.6K 168 4
                                    

Keramaian mulai terlihat dari sudut sudut lorong yang bernuansa putih dan terdapat beberapa ruangan tersebut.

Seorang pria berkemeja yang ditekuk tiga perempat menjadi pusat tontonan dalam rumah sakit elite tersebut.

Seorang laki laki dan perempuan menunggu didepan ruangan yang cukup luas untuk dua pasien.

Brukk

"Kau pantas menerima pukulan itu! Bahkan menurutku itu sangat kurang untukkmu"ujar rafael dengan emosinya.

"Dimana sabrina dan anak anak?"ujar david dengan menatap lawan bicaranya.

"Anak-Anak sedang di kamar lotus 2 sedangkan istrimu di lotus 1"ujar laurent,david segera bergegas berjalan memasuki ruangan tersebut.

Terlihat 2 orang anaknya sedang bermain dengan gadget milik sabrina yang terus dallas genggam.

"Dady!"pekik ara dengan kencang dan gembira,david dengan senyum tipisnya mendekati kedua anaknya.

"Maafkan dady yang tidak ada disamping kalian,seharusnya dady menemani kalian disini"ujar david.
Ara tersenyum dan menggeleng.

"Tidak apa apa dad,semua nya yang sudah terjadi tidak usah diingat lagi"ujar gadis kecil itu,david mengacak rambut anaknya itu.

"Wah anak dady sudah pintar sekali berbicara,oiya dady membawakan coklat kesukaan kalian"ujar david yang mengeluarkan totebag lumayan besar diiringi sorakan Ara dan dallas.

"Kalian disini saja ya,dady ingin mencari momy mu" ujar david yang diiringi anggukan mereka

Dengan perlahan david membuka pintu ruangan lotus 1 atas nama sabrina sebagai pasiennya.

Nampak nya beberapa jam yang lalu sabrina baru saja melakukan operasinya terbukti bahwa dokter masih melihat keadaan istrinya itu.

"Dok bagaimana dengan istri saya?"tanyanya.

"Istri anda mengalami patah tulang rusuk yang cukup parah  dan beberapa luka tusuk yang berada pada perutnya"ujarnya.

"Dan untung saja patahan tersebut tidak menusuk pada jatungnya,jika sampai menusuk nyawa istri anda tidak akan selamat"ujarnya.

"Baiklah dok,terimakasih"ujar david.

"Baiklah saya  permisi"ujarnya,david mengangguk dan berjalan disisi tempat tidur yang terdapat bidadari yang tak berdaya diatas ranjang rumah sakit tersebut.

"Maafkan aku,aku terlalu bodoh dengan masih percaya dengan masalalu ku"ujar david yang menggenggam jemari sabrina.

"Aku mengerti mengapa mengingat masa lalu dimasa depan seperti menyampur sesuatu kedalam suatu hal yang sudah sempurna"ujar david mencium jemari mungil sabrina.

"Maafkan aku jika aku tidak ada bersamamu dan hanya memperdulikan masa laluku dan pekerjaan dibanding dirimu"ujarnya.

"Dan maafkan aku jika mencintai seorang manusia kulkas sepertiku membuatmu selalu merasakan sakitnya hati karna ulahku"ujar david.

"Kata kata yang sungguh manis didengar"ujar sabrina dengan suara lemas dan sedikit terbata bata.

"Kau sudah bangun?"ujar david terkejut dan sabrina hanya mengangguk.

"Maafkan aku yang masih mengingat masalalu ku di masa depanku bersamamu"ujar david.

"Aku memaafkanmu,kau juga harus memaafkan ku yang tidak bisa berdamai dengan masalalu ku"ujar sabrina lemah.

"Oh iya,dimana anak anak?bagaimana keadaan Ara?apa dia baik baik saja?"tanya sabrina.

"Dia baik baik saja mereka sedang asik memakan makanan yang ku bawa tadi"

"Syukurlah"ujar sabrina.

Sabrina menatap pintu ruangan nya dengan menarik napas yang lumayan dalam karena susahnya bernapas.

"Maafkan aku seharusnya kau tak pernah mencintai wanita berbahaya sepertiku"ujar sabrina.

"Hey bodoh,apa yang kamu katakan??"bantah david.

"Aku tau mencintaiku merupakan resiko terbesar yang pernah kau pilih untuk masa depanmu"ujar sabrina.

"Tapi dengan resiko itu saya bahagia"ujar david.

"Bahagia??adanya kau selalu was was bodoh"gerutu sabrina.

"Karena kebahagiaan saya hanyalah sederhana,menjagamu hingga akhir khayat saya dari segala macam bahaya yang mengancam kamu"ujarnya.

"Lalu apa yang kau suka dari wanita berdarah dingin sepertiku?wanita kejam sepertiku?"ujar sabrina.

"Kau tidak kejam,kau hanya berperilaku saat sesuatu mengancam dirimu dan orang yang kau sayang"ujar david.

"Aku heran kenapa kau lebih memilih aku dibanding masalalu mu itu yang jelas lebih segalanya dariku"ujar sabrina.

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika hati saya  memilih mu sebagai pendamping hidup saya?"tanya david.

"Tanyakan saja pada hatimu"ujar sabrina.

"Yaa...Sebenarnya saat itu hati saya masih memilih masa lalu saya"ujar david dengan senyuman miringnya.

"Tapii seorang ratu dan bidadari dihadapan saya ini adalah seseorang yang melebihi harta yang saya punya dan saya tidak dapat melepaskannya"ujar nya.

"Dan hanyalah kamu yang saya inginkan menjadi masa depan saya bukan menjadi masa lalu saya, saya cinta kamu"ujarnya.

"Tapi saya tidak"ujar sabrina.

"Ha??"ujar david kaget.

"Tidak salah"ujar sabrina sambil terkikik,david hanya memasang wajah datar dan memberikan karangan bunga yang indah untuk sabrina.

"Tidak salah"ujar sabrina sambil terkikik,david hanya memasang wajah datar dan memberikan karangan bunga yang indah untuk sabrina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih ini indah"ujar sabrina tersenyum.

"Sama sama,tapi tidak akan ada yang menandingi indahnya senyuman mu"ujar david mencubit pipi sabrina.

"Terimakasih sudah mau menerima ku apa adanya"ujar sabrina.

"Sama sama,dan terimakasih telah menerima ku apa adanya bukan ada apanya"ujar david dan mencium kening sabrina.

Okey syudah last part guys...hehehe thankyou yang udah setia baca :)

Btw ada nih kelanjutan cerita anaknya ntar kehidupan Si Ara kalo kalian mau post minggu depan yew..

Salam absurd❤

[#1] sᴇᴄʀᴇᴛ ᴏғ ᴍʏ ғᴀᴋᴇ ɴᴇʀᴅʏ sᴇᴄᴇʀᴛᴀʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang