51.Last Fight

3.2K 139 4
                                    

Dengan perlahan sabrina mengendap endap menuju gudang bawah tanahnya,dengan perlahan ia menuruni tangga dan bamm..

Sabrina melihat kedua anaknya dan kedua pembantunya disekap di gudang bawah tanah miliknya.

Dengan sekuat tenaganya sabrina berlari mendekati mereka yang disekap dalam bak berisi air es

"Tunggu mom akan menyelamatkan kalian"sabrina mengeluarkan pisau yang iya bawa untuk memotong tali yang mengikat mereka.

Dalam beberapa saat ia berhasil membuka ikatan itu,diangkatnya dallas dari bak tersebut dan disusul ara.

"Ara kau berdarah"sabrina segera menyobek kemeja nya dan meminta ara untuk menekan nya kuat kuat.

"Kalian tunggu disini"ucap sabrina dengan meminta mereka bersembunyi dibalik barang barang tua,setelah aba aba aman darinya ia menggendong ara dan menggandeng dallas disampingnya.

Sabrina Pov
    Melihat Ara yang terkena tembakan memang tidak terlalu dalam tapi rasanya begitu menyayat hati berani beraninya mereka menyakiti keluargaku,aku harus segera membawa mereka berdua pergi.

"Wow wow cantik kau mau kemana"gelagak tawa seseorang terdengar ditelingaku,aku menoleh melihat seseorang berhodie hitam duduk santai di kursi halaman.

Aku menatap dia lekat,tapi tanpa kusadari di sisi kiri melayangkan pisaunya ke tubuhku otomatis aku terjatuh dan hampir menimpa Ara yang ku gendong.

"Wow kau terlalu lemah,kenapa kau hanya memiliki kekuatan segitu saja"aku tak memperdulikan omongan dia yang aku perdulikan hanyalah anak anakku.

"Dallas bawa Ara ke dalam mobil sekarang!!"perintahku,nampak dallas yang menggelengkan kepala

"Aku tidak ingin meninggalkan momy dengan para penjahat itu"celoteh dallas.

"Dallas sayang momy kan?sekarang masuk kemobil!"bentakku mereka langsung saja berlari keluar rumah.

"Tangkap dia dan kita jadikan santapan malam ini"ucap lelaki itu.

Aku bangkit dan membersihkan darah di sudut bibirku yang robek.

"Langkahi dulu mayat ku!" Gretak ku disusul 2 laki laki bertubuh besar menghampiriku membawa masing masing senjatanya.

Maafkan aku jika aku membunuh mereka berdua tidak berperasaan aku mematahkan tangan mereka dan menendang bagian "masa depan" salah satunya.

Disusul lagi 3 pria bertubuh besar mengeroyok tubuh kecilku diantara mereka putaran 360° jadi pilihan ku kali ini,3 pria itu tumbang.

Dorr..

Kurasakan ada peluru yang bersarang dibagian tulang rusuk ku hingga aku terlempar kebelakang sedangkan laki laki itu tertawa.

"Uhh! Criss apa yang kau inginkan dariku???"ucapku,ini benar benar sakit rasanya.

Laki laki itu mendekatiku dia menekan rahang ku erat hingga aku terangkat

"Aku hanya ingin membalaskan dendam ku kepada mu beberapa tahun yang lalu sayang"ucapnya,aku mendorong tubuhnya dengan kakiku hingga dia terpental kebelakang.

"Jika kau membutuhkan ku tidak dengan cara menyakiti anak anakku juga,kita 1 lawan 1 tanpa menggunakan senjata!"ucapku,ia hanya tertawa sengit.

"Siapa yang takut??"ucapnya,aku dengan tenang mengatur emosiku pukulan ku langsung bersarang di pipinya dan bagian hidungnya sehingga hidung nya patah

"Ahhh sialan!! Kau masih saja seperti itu syg"ujar criss aku melihat ditanggannya dia mengeluarkan pisau lipat,aku segera menempisnya dan pisau itu terlempar lumayan jauh dari tubuhnya.

[#1] sᴇᴄʀᴇᴛ ᴏғ ᴍʏ ғᴀᴋᴇ ɴᴇʀᴅʏ sᴇᴄᴇʀᴛᴀʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang