14.My pov

8K 273 16
                                    

Mataku mengerjap berulang kali, aku merasakan tubuhku yang pegal apalagi selangkanganku yang perih sekali,aku baru sadar semalam aku baru melakukan hal yang tidak diperbolehkan ,dan itu dengan bos ku sendiri ,oh sial!

Suara pintu kamar mandi terbuka ,sabrina yang sedari tadi sudah bangun kembali menutup matanya sebagai penyamaran bahwa dia tidur.

"Morning sweety "kecupan mendarat di dahi ku,sabrina mengeriyitkan dahinya dan mulai membuka matanya.

"Ngak kerja?"tanya ku ,sebagai pengalihan pipi merahku.

"Ngak ,aku ingin menemani kau disini"ujar david dengan mudahnya ,ia segera memakai kaos oblongnya dan celana 3/4 dan kembali menghadap komputernya.

"Kurasa kau harus bekerja ,bekerjalah aku tidak apa apa"ujarku ,david mengalihkan pandanganya ke padaku ,aku hanya menengok kebelakang.

"Maaf untuk semalam ,aku terlalu keras"ujar david dengan nada rendah ,aku tau dia memang bajingan ,tapi kemarin rasanya sangat nikmat ,oh sial!kenapa pikiran mu sabrina!!

"Tidak apa apa "ujarku tersenyum dibalik selimut yang menyimbakku ,untung saja semalam dia sadar

Aku merasakan tubuhku terangkat ,dengan reflek aku melingkarkan tangan ku di leher david .

"Kau harus mandi sweet"ujarnya.

"Turunkan aku david aku bisa jalan sendiri ,turunkan aku"rontaku ,tangan ku memukul dada bidangnya tapi dia tak menganggapku resek emang.

"Aku sudah di dalam kamar mandi ,turunkan aku "ujarku,tanganku ini mencubit lengan kekar milik david ,tunggu dia sudah menyiapkan aku air hangat?oh perhatian sekali.

"Mandilah air hangat ,itu akan sedikit mengurangi rasa sakitmu sayang"ujarnya ,ia menurunkan ku kedalam bathtub yang berisi air hangat ,aku memberi senyuman tipis.

"Terimakasih"ujarku ,"seharusnya aku yang kebih berterimakasih padamu sweet"david mengacak rambutku dan mencium puncak rambutku dan meninggalkan aku dalam kamar mandi ,sebenarnya dia tak ingin meninggalkan ku di kamar mandi ,tapi aku memarahinya.

Air hangat ini membuat ku merasa lebih baikkan,masih terasa perih tapi tidak terlalu juga ,lagi lagi mengingat kejadian semalam ,benar benar memalukan ,mungkin tampang ku seperti orang yang kurang belaian ,oh sialan!aku malu..

Air yang semuanya hangat sudah menjadi dingin, aku beranjak dari bathtub perlahan, rasa perih itu masih terasa tapi sudah tidak berlebihan.

"Astaga!! Brina pake acara kaga bawa baju kenapa sih!"gerutu ku, aku mengambil handuk dan membelitkan ke tubuhku ,dan keluar mataku menjelajah seisi kamar, david tidak ada, aku berjalan perlahan dengan bantuan dinding menghampiri pintu yang terbuka dan menutupnya, serta menguncinya, aku tak mau kejadian kemarin terulang.

Aku mengambil celana hotpant tipis tribal serta sweeter rajut coklat yang panjangnya menutupi hotpants ku, nyeri itu benar benar menyiksaku ,aku berjalan perlahan mengambil hp dan novel yang aku beli kemarin serta kacamatanya juga.

Terduduk di kasur itu penuh perjuangan ,tanpa sadar aku merasakan spreinya sudah diganti ,tidak ada bercak darah di selimut putih itu.

Tidak ada notifikasi apapun dari ponselku bahkan mom dan dad tidak menelpon ku karna terlalu repot.

Aku memasang kacamataku dan mulai membaca halaman demi halaman novel yang kemarin ku beli di tempat arnold,sahabat david.

"Sweet,buka pintunya"ujar david dari luar ,aku yang lupa membuka kunci pintunya ,harus bersusah payah berjalan untuk membuka pengait kunci itu.

Pemandangan ku beralih pada david yang membawa kan teh hangat, aku tersenyum tipis ,rambut yang acak acakan membuatnya sangat tampan

"Kenapa kau menguncinya sweet?padahal aku tadi ingin membantumu keluar kamar mandi "ujarnya tersenyum jahil

[#1] sᴇᴄʀᴇᴛ ᴏғ ᴍʏ ғᴀᴋᴇ ɴᴇʀᴅʏ sᴇᴄᴇʀᴛᴀʀʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang