Sudah lima menit yang lalu Anna, Petra, Kiera, Gilang dan Elsa berdiri di depan toilet Putri menunggu Poppi.
"Gila si Poppi boker lama banget," gerutu Gilang.
"Mencret kali."
"Ato susah keluar e'ek nya." Nah, si Petra juga ikut-ikutan.
"Duh biasanya kalo mencret gitu anunya suka panas," ujar Gilang.
"Iya kayak ada anu-anunya gitu," kata Kiera.
"Anjing! lo pada jorok amat sih, ngomongin begituan," dengus Elsa yang masih sedikit waras.
"Sensi amat sih lo, El."
"Najis, lo pada gak jijik apa ngomongin itu."
"Kagak," jawab mereka serempak.
1 menit
2 menit
3 menit
7 menit
"Aahhh... lega," desahan lega membuat kelimanya tersadar. Poppi keluar dari toilet sambil memegang perutnya.
"Lama lo anjir!" sembur mereka.
"Mules anjir, semalem gue makan ayam penyet banyak banget."
"Gak nanya anjir," koor kelimanya membuat Poppi kesal.
"Udeh ngapa dah, mendingan kita ke kantin langsung perut gue udeh laper nih," ujar Gilang.
Mereka pun langsung pergi ke kantin yang ntah kenapa sekarang menjadi lebih ramai dari biasanya. Tapi mereka beruntung masih dapat tempat duduk. "Kok rame banget sih, ada yang ultah, ya?" tanya Elsa.
"Ada anak baru di kelas X-1, cowok, jogan, tajir, pinter," jelas Anna.
"Oh, cuma anak baru," koor mereka.
Gilang sibuk dengan game-nya, Petra dan Elsa memesan makanan, Anna sibuk mengunyah permennya, Poppi asyik melihat kerumunan yang di tengah-tengahnya 'si anak baru', sedangkan Kiera sibuk memperhatikan cowok yang sedang tertawa bersama ketiga temannya seolah tidak ada yang baru di kantin (hot news; anak baru)
"Gue pengen liat muka si anak baru njir, tuh cewek-cewek ngalangin mulu ih," gerutu Poppi membuat mereka yang ada di meja itu menoleh.
"Lo ikutan desek-desekan aja, Pi ke sono," kata Gilang.
"BENER JUGA! gue ke sana dulu yhaw bubay!" secepat kilat Poppi masuk ke dalam kerumunan.
"Si sableng," decak Anna.
Elsa dan Petra datang mebawa dua nampan berisi makanan pesanan mereka.
"Alig-alig! Gue udah liat muka si anak baru itu, ganteng banget njir!" seru Elsa heboh, saking hebohnya botol minuman yang di sampingnya hampir saja jatuh kalau saja Kiera tidak menahannya.
"Selow aja kali mbak." Sindiran itu membuat Elsa nyengir kuda.
"Serius anjir, ganteng banget!" Elsa menggebrak meja.
Gilang melotot tidak terima, batagornya jatuh ke lantai kantin yang dingin. "Eh, maap-maap, gue terlalu seneng, nih."
"Lo kalo mau–"
"Guys-guys, gue dapet nomornya!" Poppi keluar dari kerumunan sambil berlari ke arah Gilang dkk.
"Gue udah kenalan sama Willis!" Poppi duduk kembali ke tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-boyfriend Nosy ✓ [TAHAP REVISI]
Ficção Adolescente"Mau lo apa sih? Datang memberikan harapan lalu pergi layaknya tukang antar galon." Kiera melipat tangannya di depan dada. "Gak mau apa-apa. Lo aja yang baperan. Udah tau gue cuma iseng doang malah dimasukin ke hati." Bian menyenderkan punggungnya...