"WOY, KIERA, LO DIPANGGIL PAK KUSNADI NOH, DI KANTOR!" seru Yudish di depan kelas.
Wajah Kiera yang tadinya memerah karena terlalu banyak tertawa dengan Gilang sekarang menjadi putih pias.
Mampos gue!
"Mana tugas kamu?"
"Anu... Pak...."
"Anu apa?"
"Saya udah ngerangkum banyak, Pak, tapi waktu itu Bian ngambil buku saya terus dia buang ke selokan."
"APA?!"
Brugh!
Anjay, ni aki-aki bikin gue stroke aja! Sambil ngumpat Kiera melihat ke arah pak Kusnadi.
"Maaf Pak, saya gak sengaja gebrak meja hehe... bukunya berat banget," ujar Willis menyimpan buku-buku paket di depan wajah pak Kusnadi dengan tampang watados.
"Willis! Kamu bikin saya kaget aja. Kalau saya jantungan gimana?!" kata pak Kusnadi.
"Hehe... maaf, Pak."
"Maaf-maaf, gak sopan kamu."
"Gak sengaja, Pak."
"Ya sudah, sebagai hukuman kamu panggil Bian kelas X-1 sekarang."
"Yah, Pak, saya kan—"
"Sekarang, Willis!" Mendengar itu Willis langsung ngibrit ke luar untuk memanggil Bian.
-----
Kiera berdecak kesal saat lagu yang terputar di radio adalah lagu jadul, lalu tangannya terulur untuk mengganti lagu di radio, tapi Bian lebih dulu mencegahnya.
"Lagunya gak enak, ish!"
"Lo aja yang norak, ini lagu tuh lagi ngetrend sekarang," sahut Bian saat Kiera mengkritik lirik lagu tersebut.
"Dih, songong lo! Gue kan lebih suka lagu-lagu hollywood!"
"Dasar, kelihatan banget gak cinta tanah air sendiri," cibir Bian.
"Sirik aja, lo!"
"Dih, ngapain gue sirik sama lo, so ew!"
"Ya udah, gak usah komen-komen!"
"Terserah gue dong."
"Ya udah terserah gue juga dong."
Di mana-mana mereka selalu debat. By the way sekarang mereka lagi on the way ke rumah Kiera.
Jadi ternyata pak Kusnadi meminta Bian untuk membantu Kiera merangkum ulang pelajaran Geografi karena dia nyemplungin buku Kiera yang waktu itu. Kiera sempat menolak dan pura-pura strong daripada harus dibantu Bian, tapi kata pak Kusnadi, "Kamu itu bego atau gimana sih Kiera, jelas-jelas kalau kamu dibantu Bian nilai kamu akan bagus karena dia pintar, terus kamu juga gak akan capek-capek banget nulis karena ada Bian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-boyfriend Nosy ✓ [TAHAP REVISI]
Novela Juvenil"Mau lo apa sih? Datang memberikan harapan lalu pergi layaknya tukang antar galon." Kiera melipat tangannya di depan dada. "Gak mau apa-apa. Lo aja yang baperan. Udah tau gue cuma iseng doang malah dimasukin ke hati." Bian menyenderkan punggungnya...