Tidak seperti di novel lainnya, keluarga kaisar di novel ini sangatlah harmonis. Tidak ada yang namanya perebutan tahta. Kaisar hanya mempunyai satu istri yang dicintainya dan ia menyayangi kedua anaknya.
Penulis sepertinya sengaja mengatur latar yang sederhana agar tidak menimbulkan konflik-konflik kecil yang tidak penting. Namun karena alasan ini pula ada beberapa pembaca yang menganggap novel ini kurang menarik.
Padahal menurut Eileen itu tak masalah. Memangnya semua keluarga kerajaan itu selalu bersaing? Saat ini ia berada di dunia novel dan dia merasa beruntung pengaturan cerita didalamnya tidak terlalu 'dramatis'. Eileen tidak bisa membayangkan betapa depresinya dia jika kemalangan akan datang berturut-turut padanya.
Momen-momen dimana Putra Mahkota menghabiskan waktu bersama keluarganya juga beberapa kali diceritakan di dalam novel. Karenanya Eileen cukup mengenal watak dari anggota keluarga kekaisaran.
"Putri Duke Sacheverell sudah lama tidak kelihatan berkunjung ke Istana. Biasanya paling tidak dia akan datang seminggu sekali. Apa terjadi sesuatu padanya, Lougan?"
Louise Alastair de Crux, Kaisar yang saat ini memimpin kekaisaran Cruxier bertanya pada putranya. Ia tahu anak perempuan Duke Sacheverell sangat menyukai putranya, begitupula seluruh penghuni istana juga mengetahuinya. Bahkan tukang kebun istana juga tahu.
"Dia mungkin tidak akan pernah ke Istana lagi." Lougan dengan cuek menyuapkan sepotong biskuit ke dalam mulutnya. Biskuit coklat itu adalah salah satu favoritnya dan dia biasanya tidak membolehkan orang lain memakannya.
"Astaga, apa terjadi sesuatu padanya? Apa kau mengusirnya lagi?"
Raut wajah permaisuri seketika khawatir. Eileen adalah anak dari Maylan, sahabat karibnya sejak dulu. Jika terjadi sesuatu padanya tentu saja Permaisuri akan cemas. Sejak ia menjadi Permaisuri, keduanya jadi jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. Ia terkadang jadi merasa bersalah pada sahabatnya itu.
"Dia bilang ingin berhenti menyukaiku."
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
Keheningan mengambil alih ruangan itu setelah Lougan mengucapkan kalimatnya. Kaisarlah yang pertama kali membuka mulut dengan suara tawanya yang terdengar sampai ke sudut ruangan.
"Candaanmu sungguh lucu. Bagaimana bisa gadis itu berhenti menyukaimu? Dia sudah mengungkapkan perasaannya sejak dia baru belajar bicara. Dia mungkin tidak akan menikahi orang lain jika itu bukan dirimu."
Lougan memutar bola matanya mendengar perkataan ayahnya, "Aku mengatakan yang sebenarnya. Kalian bisa bertanya langsung pada Duke."
"Kalau begitu apa Eileen tidak datang di pesta ulang tahunku nanti?" Putri Lezia bertanya pada orang tuanya. Pesta ulang tahunnya akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Tentu kehadiran Eileen sangat dinantikannya. Keduanya cukup dekat dari dulu.
"Tenang saja, Ayah pastikan Duke sekeluarga akan datang ke pestamu."
"Astaga. Bagaimana ini? Aku kehilangan satu-satunya calon menantuku." Permaisuri menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Ekspresinya memperlihatkan seolah-olah ia sangat terpukul dengan berita itu.
"Ibu, kakak sudah tidak punya harapan. Dia kehilangan satu-satunya gadis yang mau menikahinya. Apa kakak akan selamanya menjadi perjaka?"
Lougan memelototi adik perempuan, "Apa maksudmu? Kau pikir di dunia ini hanya dia yang menyukaiku? Aku ini lelaki tertampan yang paling diinginkan oleh para gadis di negeri ini." Lougan membusungkan dadanya bangga. Sungguh sikapnya sangat kekanak-kanakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady Will Step Down [Hiatus]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] Terbangun di tubuh yang bukan miliknya tidak semengejutkan ketika ia mengetahui siapa pemilik asli tubuh itu. Eileen Sacheverell. Villain dari novel yang dibacanya menjelang kematian! Tragisnya, Eileen harus meregang nyawa d...