Eileen menatap keluar dari jendela kereta kudanya. Pemandangan jalan pusat kota sangat ramai. Beberapa waktu lalu Eileen disibukkan dengan pembuatan rancangannya dan dia tidak pernah berjalan-jalan di kota. Karenanya perjalanan ini terasa seperti hiburan.
Tidak! Eileen salah. Bagaimana perjalanan menuju neraka bisa menjadi hiburan? Eileen lupa yang menjadi tempat tujuannya kali ini adalah sarang Dewa Kematian 2 atau lebih tepatnya kediaman Duke Vernon Kleinston.
Eileen telah menerima surat dari Duke yang berkata kalau ia ingin membicarakan seputar rancangan Eileen secara langsung. Karena itulah mau tak mau Eileen harus menyeret dirinya sendiri kesana. Tapi Eileen sedikit bahagia karena ini pertanda kalau rancangannya cukup menarik minat Duke.
Sesampainya di Mansion Duke Kleinston, Eileen disambut oleh seorang pria tampan berambut coklat terang. Eileen tersenyum dan menyambut uluran tangan pria itu dan segera turun dari kereta.
"Duke telah menunggu Anda di Paviliun."
Eileen mengira mereka akan berbicara di ruangan kerja Duke. Sepanjang perjalanan menuju Paviliun Eileen merasa takjub dengan pemandangan sekitar. Mansion Duke Kleinston jelas lebih megah daripada miliknya. Bahkan taman belakangnya saja hampir dua kali lebih luas dari pada miliknya.
Dasar orang kaya!
Eileen sampai disebuah bangunan dimana Duke Kleinston telah menunggunya. Pria itu masih terlihat tampan dan tanpa ekspresi.
"Maaf membuat Anda menunggu, Duke." Eileen mengangkat gaunnya memberi salam ala bangsawan.
"Duduklah, Lady Eileen."
Begitu Eileen duduk seorang pelayan segera menuangkan teh ke cangkir di hadapannya. Jantung Eileen sebenarnya tidak bisa tenang sejak di dalam kereta. Ia lebih gugup daripada saat pertama kali ia pergi wawancara kerja di sebuah perusahaan.
Lain halnya dengan Duke Kleinston, pria itu tetap setenang lautan. Itu sudah jelas karena posisi mereka berbeda. Eileen disini adalah calon korban sedangkan Duke adalah pelaku. Eileen harus jaga sikap jika tidak mau kasus kematiannya terjadi lebih cepat.
"Aku sudah membaca rancangan buatan Lady Eileen dan aku pribadi menyukainya."
"Terimakasih atas pujian Anda, Duke." Eileen sedikit menundukkan tubuhnya.
"Tapi masalahnya adalah bangsawan lain. Aku tidak yakin apakah mereka akan menerima rancangan buatan Lady begitu saja."
Eileen sudah tahu masalah ini. Rancangan buatannya memang dapat menimbulkan konflik kepentingan. Sangat jelas bahwa bangsawan lain telah diam-diam membuat kesepakatan untuk mendukung rancangan seseorang dan membagi keuntungannya untuk mereka. Namun itu tidak masalah jika kualitas rancangannya jauh di atas yang lain.
"Jika rancangan ini terpilih, Lady perlu mempresentasikannya di hadapan Bangsawan lain dan meyakinkan mereka."
"A-aku?"
"Benar, Lady yang membuat rancangan ini jadi Anda yang perlu menjelaskannya. Tentu aku akan membantu jika Lady bersedia." Wajah Duke terlihat sedikit memerah namun luput dari pandangan Eileen.
"Tolong bantu aku, Duke."
Mereka melanjutkan diskusi itu. Bangsawan lain hanya menghabiskan waktu kurang dari sejam untuk berdiskusi seputar rancarangan mereka. Namun Eileen sudah hampir tiga jam disini. Dia tak menyangka Duke Kleinston cukup asik di ajak berdiskusi. Walau wajahnya tak banyak berekspresi tapi perkataannya sangatlah sopan.
"Lady Eileen, apa kau ingin berjalan-jalan sebelum pulang? Taman bunga di Mansion ini cukup indah dan ditanami banyak tanaman langka." Duke menggaruk belakang tengkuknya saat berbicara pada Eileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady Will Step Down [Hiatus]
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan] Terbangun di tubuh yang bukan miliknya tidak semengejutkan ketika ia mengetahui siapa pemilik asli tubuh itu. Eileen Sacheverell. Villain dari novel yang dibacanya menjelang kematian! Tragisnya, Eileen harus meregang nyawa d...