Ujian Nasional sudah di depan mata, hari ini hari pertama mereka melaksanakan UN.
Setiap hari Briyan lebih giat dan semangat belajar.
Namun Nabilla berbanding terbalik dengan Briyan yang lebih rajin. Ia malah sangat malas untuk belajar. Kalau tidak di ceramahi Briyan abis-abisan, ia tidak akan belajar.Seperti saat ini. Briyan tengah fokus dan kusyuk pada bukunya . Sedangkan Nabilla hanya melihat bukunya dengan malas dan hanya mengetuk-ngetuk kan pensilnya di meja, dan kepalanya ia rebahkan di meja belajar nya.
Briyan yang melihat Nabilla seperti itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
"Nabilla belajar yang bener!!" Hardik Briyan dingin.Langsung saja Nabilla duduk dengan tegak dan mulai membaca bukunya.
Namun tak lama membaca bukunya Nabilla sudah merasa malas dan mengantuk."Buku pelajaran emang obat tidur termanjur." Gumam Nabilla sambil mendegus kesal.
"Kalau kamu niat ya nggak bakal ngantuk!" Ucap Briyan lagi-lagi mengagetkan Nabilla.
Nabilla membaca bukunya dengan sesekali menguap lebar dan mengucek-ucek matanya.
Pintu kamar mereka dikutuk dari luar.
Langsung saja Nabilla beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.Ternyata yang mengetuknya adalah mamanya dan Raffa.
Nabilla mengucap syukur karena kehadiran Raffa, karena ia bisa terhindar dari buku-buku itu."Mama ganggu kamu belajar ya." ucap Deta merasa tidak enak.
"Enggak kok ma enggak banget, emang kenapa?" Tanya Nabilla.
"Raffa dari tadi rewel terus gara-gara tidurnya kebangun, dan nyariin kamu." Ucap Deta.
"Yaudah, sini Raffanya ma." Ucap Nabilla mengambil alih Raffa dari gendongan mamanya.
"Yaudah mama kebawah dulu, ada tamu soalnya." Ucap Deta setelah itu ia beranjak meninggalkan kamar mereka.
"Raffa tidur ya." Ucap Nabilla membaringkan Raffa ke ranjangnya.
Namun Raffa semakin menangis kencang.Akhirnya Nabilla menggendong Raffa dan menimang-nimang nya.
"Raffa, kenapa sih sayang." Ucap Briyan menghampiri Raffa yang sedang menangis di gendongan Nabilla.
"Tolong kamu ambilin susunya, kali aja dia diem." Briyan langsung mengambilkan susu Raffa yang ada di ranjangnya.
Raffa langsung melahap dot susunya dan langsung diam, sampai ia tertidur lagi.
Briyan pun juga sudah kembali berkutat dengan bukunya."Bill tidurun aja Raffanya, emang kamu nggak pegel gendong terus?." Tanya Briyan.
"Kalau pegelnya jangan ditanya, pegel banget. Tapi Biar nyenyak dulu, biar nggak kebangun dan rewel lagi." Ucap Nabilla.
"Yaudah terserah kamu aja lah." Ucap Briyan.
Setelah di rasa Raffa sudah nyenyak, Nabilla merebahkan tubuh Raffa di ranjangnya. Dan Ia mencium kening Raffa.
Setelah itu ia kembali menuju meja belajarnya lagi, namun ia tidak membuka bukunya.
"Udah kalau kamu capek tidur aja." Suruh Briyan pada Nabilla yang terlihat lelah setelah menghadapi Raffa yang rewel.
Ia juga tidak bisa memaksa Nabilla yang terus-terusan belajar meski pun besok mereka sudah ujian. Karena ia juga tau kalau Nabilla juga capek ngurusin Raffa.
Nabilla langsung menoleh ke arah Briyan.
"Yang bener?!" Ucap Nabilla senang"Iya sayang. . Tapi inget, besok pagi-pagi aku bangunin dan belajar lagi." Ucap Briyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MARRIAGE (TERSEDIA DI GRAMEDIA)
Ficção AdolescenteSUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU perjodohan? well mungkin ini salah satu hal terkonyol bagi anak jaman sekarang. namun apa jadi nya kalau nyatanya masih ada orang tua yang masih mau menjodohkan anak mereka agar terhindar dari hal yang sangat tidak mereka...