------------
(Namakamu) sendiri tak tahu ia ingin kemana, ia hanya ingin menghirup udara segar diluar sana, menatap bintang dan menghilangkan rasa lelah nya.
Ia menatap keluar tempat audisi, banyak peserta yang juga tengah duduk diluar menunggu hasil. Kaki (Namakamu) melangkah mendekati sebuah air mancur yang tak jauh dari situ.
"Aw," Langkah (Namakamu) terhenti saat ada yang menarik tangannya ke belakang dann itu membuat (Namakamu) langsung berada di pelukan orang itu.
(Namakamu) berusaha keluar dari pelukan lelaki yang tak dikenalnya ini namun tenaga nya tak cukup kuat untuk melakukan hal itu.
"Aku kangen kamu,"
'Jleb'
Tubuh (Namakamu) seakan bergetar ketika mendengar suara khas itu, suara yang sangat ia rindukan, suara yang sempat menemaninya.
(Namakamu) masih terdiam didalam pelukan lelaki itu, dia sudah tidak memberontak lagi saat mendengar suara itu karena dia sudah tau siapa pria yang memeluknya kini.
'Aku juga kangen kamu,' Jerit batin (Namakamu), ingin sekali ia membalas pelukan itu namun entah mengapa ia enggan melakukannya.
Lelaki itu akhirnya melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi (Namakamu), menatap bola mata coklat mungil milik (Namakamu).
"Maaf aku pergi gak bilang sama kamu," Lelaki itu menatap nanar (Namakamu).
(Namakamu) tak dapat menahan air matanya, ia menundukkan kepala saat air mata itu keluar dari pelupuk matanya. "Kamu jahat syd,"
Syd? Ya Sydney Tahar Noah, lelaki yang telah bersamanya selama 3 tahun kemudian menghilang begitu saja tanpa memberi kabar kepada (Namakamu).
"Maaf, jangan nangis (Namakamu)." Sydney mengangkat kepala (Namakamu) dan langsung menghapus air mata gadis itu.
"Aku juga kangen sama kamu," (Namakamu) tak bisa menahannya lagi, ia langsung memeluk erat Sydney, kekasih yang sangat ia rindukan.
Sydney membalas pelukan (Namakamu) dan membiarkan (Namakamu) menangis dipelukannya. Sydney pergi ke Paris untuk menemani ayah nya berobat dan saat itu ia tidak bisa memberitahu (Namakamu) karena ia sudah berjanji tidak akan meninggalkannya.
Selama 1 tahun belakangan ini (Namakamu) mencoba untuk melupakan Sydney yang telah pergi meninggalkan nya dan disaat (Namakamu) telah melupakannya, ia kembali lagi.
"Aku minta maaf (Namakamu), aku sayang sama kamu." Sydney mengecup lembut puncak kepala (Namakamu).
.
"Kapan kamu balik?" (Namakamu) membuka pembicaraan ketika keduanya tengah duduk dibangku panjang di dekat air mancur.
"Hm maaf ya (Namakamu), aku udah balik sebulan yang lalu tapi aku belum berani menemui kamu."
(Namakamu) hanya berdehem pelan dan terus menatap lurus kedepan, ia tak ingin menanya kenapa dulu ia ditinggalkan karena Bastian telah memberitahu semuanya kepada nya.
"Kamu ikut audisi ini juga?" Tanya Sydney sambil menatap gadis disampingnya ini.
(Namakamu) menganggukan kepalanya, "Kamu juga kan?" Tanya (Namakamu) balik.
"Iya aku sama grup aku juga ikut audisi ini, semoga kita menang ya." Ucap Sydney, (Namakamu) menoleh menatapnya. Pria itu tersenyum, senyuman yang sangat (Namakamu) rindukan.
(Namakamu) kembali mengalihkan pandangannya, menatap air mancur dihadapan mereka. Canggung sekali rasanya ketika telah lama tidak bertemu kemudian bertemu kembali, semuanya terasa berbeda.