9

126 6 0
                                    

Selamat membaca~

_____________

Tak berselang lama mereka tiba di pekarangan rumah Brandon, rumah yang cukup besar dan mewah karena mengingat Brandon ini adalah anak orang kaya.

"Ayo!" Ucap Brandon dan segera keluar dari dalam mobil, begitu pun dengan (Namakamu).

(Namakamu) melangkah mendekati Brandon dan masuk bersamaan, ini kali pertamanya (Namakamu) menginjakan kakinya dirumah Brandon.

"Kok sepi Bran, orang tua kamu mana?" Tanya (Namakamu) sambil menatap setiap sudut rumah Brandon.

"Orang tua aku lagi gak dirumah, biasalah kerja." Jawab Brandon santai, pria itu terus berjalan menaiki anak tangga dan (Namakamu) hanya bisa mengikutinya saja.

"Terus sekarang cuman ada kita berdua dirumah ini? Pembantu kamu emangnya gak ada?" Tanya (Namakamu) mulai risih, perasaan tak enak menghampirinya.

"Pembantu? Ada sih tapi dia gak tinggal disini, dia tinggal dirumah samping, kalo waktu kerja baru dia bakalan kesini." Jawab Brandon sambil terus berjalan didepan (Namakamu).

(Namakamu) hanya menganggukan kepalanya dan terus mengikuti Brandon yang entah akan membawanya kemana.

"Oh iya, kamu tunggu disini aja dulu ya, aku mau ke kamar bentar." Ucap Brandon dan langsung masuk kedalam kamar sedangkan (Namakamu) menunggunya diluar.

(Namakamu) menatap liar setiap sudut rumah Brandon ini, rumah yang sangat besar, (Namakamu) mengintip Brandon dari luar dan terlihat sedikit bahwa pria itu tengah menelepon seseorang.

(Namakamu) terkesiap saat Brandon menutup teleponnya, (Namakamu) langsung bersikap seolah tidak melihat apa yang Brandon lakukan.

"Udah yuk!" Brandon meraih tangan (Namakamu) dan membawanya kembali turun. Ia terus menarik tangan (Namakamu) lembut dan membawanya kesudut rumahnya ini.

"Sebelum itu, kamu aku tutup matanya dulu yaa." Pinta Brandon,

(Namakamu) mengerutkan keningnya, "Kok ditutup matanya? Emang kita mau kemana? Ntar kalo nabrak gimana?" Tanya (Namakamu) bingung.

"Engga bakalan kok, kan ada aku yang bakalan jaga kamu. Udah kamu turutin aja kemauanku," Ucap Brandon dan langsung menutup kedua mata (Namakamu) dengan tangannya.

Brandon menuntun (Namakamu) untuk terus berjalan tentunya dengan hati-hati.

"Kita mau kemana sih sebenarnya? Masih jauh ya? Mata aku udah sakit nih," Protes (Namakamu) sambil menghentikan langkahnya.

"Udah kamu jalan aja, bentar lagi kok." Jawab Brandon dan kembali menuntun (Namakamu) menuju pintu:

"Kita udah sampai," Ucap Brandon namun belum melepaskan tangannya dari mata (Namakamu).

"Gimana aku mau liat Brandon," Ucap (Namakamu) kesal karena Brandon tidak juga melepaskan tangannya dari mata (Namakamu).

"Eh oh iya yaa," Brandon mulai melepaskan tangannya pelan. "Surprise!!!" Ucap Brandon saat merasa (Namakamu) telah melihat dihadapanny itu.

"Waah indah banget bran," Ucap (Namakamu) sambil membungkam mulutnya sendiri tak percaya.

Brandon meraih tangan (Namakamu) dan menuntun gadis itu menuju kursi yang dikelilingi oleh lilin yang indah itu

[LookPict] *anggap aja itu di bikinnya di kolam brenang ya*

Senyuman manis itu masih bertengger diwajah (Namakamu), menatap surprise yang diberikan Brandon.

Brandon menarik kursi untuk (Namakamu) dan mempersilahkan gadis itu untuk duduk, (Namakamu) sungguh dibuat terbang untuk semua ini.

Brandon ikut duduk dihadapan (Namakamu), pria itu langsung menggenggam erat tangan (Namakamu) dan menatap kedua bola mata coklat indah milik (Namakamu).

Dance Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang