Selamat membaca~
-----------------
"Apa dihati kamu masih ada aku?" Tanya Sydney sambil terus menatap kedua bola mata (Namakamu).
"Eh," Gadis ini langsung mengalihkan pandangannya kmdari Sydney dan mengambil tangannya yang di genggam oleh Sydney tadi.
"Kenapa? Apa posisi aku udah ada yang gantiin?" Sydney mengerutkan keningnya melihat reaksi yang ditunjukkan (Namakamu) tadi.
"Hm," (Namakamu) menggigit bibir bawahnya, ia tak tahu harus menjawab apa, ia tak mengerti dengan perasaannya sendiri.
"Please kasih aku kesempatan kedua, aku janji gak bakalan sia-siain kamu, aku janji gak bakalan ninggalin kamu lagi (Namakamu),"
Sydney menatap (Namakamu) dengan penuh harapan sedangkan gadis itu hanya menundukkan kepalanya.
"Aku gak tau harus ngomong apa Syd,"
"Permisi,"
Ucapan (Namakamu) terpotong karena pelayan datang membawakan pesanan mereka. "Kita makan dulu aja ya," Ajak Sydney dan mendapat anggukan dari (Namakamu).
Suasana hening seketika, kedua nya sibuk menikmati makanan yang mereka pesan tanpa ingin berbicara satu sama lain.
Saat makan ini, (Namakamu) sempat beberapa kali melirik Sydney. Ia tengah menyusun kata-kata untuk mengungkapkan isi hatinya dan menjawab pertanyaan dari Sydney tadi. Apapun itu ia harus keluarkan dengan sejujurnya.
Acara makan itu pun telah selesai, Sydney menatap (Namakamu) sambil tersenyum, "Gak biasanya kamu diam saat makan gini," Ucap Sydney membuka percakapan mereka.
"Hm aku ngerasa canggung aja Syd, kan kita udah lama gak kek gini." Ucap (Namakamu) sambil tersenyum paksa.
"Hm iya juga sih (Nama)," Jawab Sydney menyetujui, (Namakamu) hanya menganggukan kepalanya.
"Jadi yang tadi gimana?" Tanya Sydney.
(Namakamu) menggigit bibir bawahnya, "Yang tadi mana?" Tanya (Namakamu) pura-pura tak tahu.
Sydney tersenyum manis, "Baiklah jadi aku harus mengulang kata-kataku tadi, aku pengen kita kayak dulu lagi, aku janji gak bakalan sia-siain kamu, aku sayang sama kamu."
Sydney menggenggam kedua tangan (Namakamu) dan menatap (Namakamu) penuh harapan. (Namakamu) menundukkan kepalanya, tak berani menatap kedua bola mata Sydney.
"Maaf Syd," Jawab (Namakamu) lemah, Sydney melotot tak percaya.
"Maksud kamu?" Tanya Sydney meminta penjelasan dari (Namakamu).
(Namakamu) mengangkat kepalanya, mengumpulkan keberanian untuk menatap Sydney.
"Aku gak bisa kayak dulu lagi Syd, butuh waktu lama buat aku ngelupain kamu, butuh waktu lama buat aku ngilangin rasa itu Syd."
"Tapi aku gak bermaksud nyakitin kamu (Namakamu), aku sayang sama kamu." Sydney mengelus kedua pipi (Namakamu).
(Namakamu) segera menepis tangan Sydney, "Maafin aku Syd, aku udah gak sayang lagi sama kamu. Rasa itu telah hilang bersamaan hilangnya kamu dihadapanku." Jawab (Namakamu) berusaha menahan air matanya, ia yakin dengan pilihan nya ini.
"Maafin aku Syd,"
Air mata itu meluncur dengan indah di pipi (Namakamu), gadis itu segera pergi meninggalkan Sydney namun pria itu menahan nya.
"Maafin aku," Ucap Sydney menatap (Namakamu) penuh rasa kecewa.
--------oOo-------
"Weish kenapa lo Syd? Gak semangat banget idup lo hari ini."