13

47.6K 2.5K 4
                                    

A/n: Bad EYD? Sorry.

-

Setelah Aster berhenti menangis Nadia langsung turun kebawah berniat membelikan Aster minuman, namun Nadia menghentikan niatannya ketika dia melihat Arthur masih dibawah tangga sana. Menyadari kedatangan Nadia pria itu mendongak dan langsung menghampirinya.

"Dia gimana?" tanya Arthur kepada Nadia.

"Gue gak ngerti apa mau Samudera. Brengsek tu cowok," ujar Nadia sambil mengepalkan tangannya. Arthur hanya diam menatap Nadia yang sepertinya sangat kesal dengan apa yang Samudera lakukan.

"Ini, kasih ke Aster ya," ujar Arthur menyodorkan plastik yang berisi minuman dan makanan.

"Lo aja sana yang ngasihin," ujar Nadia menyuruh Arthur, namun sepertinya Arthur agak ragu untuk pergi keatas, "gakpapa, lo nemenin dia itu lebih baik. Gue mau balik kekelas aja," ujar Nadia sambil menepuk pundak Arthur.

Setelah Nadia pergi Arthur memberanikan diri untuk menemui Aster. Dilihatnya gadis itu sedang duduk sambil melamun.

"As, gue boleh duduk disini?" tanya Arthur sebelum duduk disamping Aster.

Aster yang tidak menyadari keberadaan Arthur sedikit terkejut melihat pria itu sudah berdiri disampingnya.

"Oh iya, ini..."

Aster meraih plastik yang Arthur berikan.

"Buat gue?" tanya Aster pelan yang dijawab anggukan oleh Arthur.

"Gue boleh duduk disini?" Pertanyaan Arthur hanya dibalas anggukan oleh Aster.

"Gue minta maaf," ujar gadis itu yang membuat Arthur bingung.

"Untuk apa?"

"Untuk apa yang udah Samudera lakuin ke lo, karena gue lo jadi ikut-ikut masuk kedalam masalah gue," ujar Aster sambil tertawa hambar.

"Santai kali As, lo lupa gue udah biasa kayak gini," ujar Arthur sambil tersenyum tulus kearah Aster. Ditatapnya wajah gadis itu, matanya terlihat sembab.

"Astaga, bel masuk udah bunyi ya?" tanya Aster tiba-tiba. "Turun yuk," ajak Aster namun ditahan oleh Arthur.

"Bolos sehari gak bakal buat lo gak lulus As," ujar Arthur tertawa kecil.

"Tapi kalau ketawan gimana?" tanya Aster khawatir.

"Guru gak ada yang mau meriksa ke atap sekolah, capek naik tangganya." Arthur mengucapkan itu dengan santai, pasti Aster sudah lupa jika Arthur rajanya buat bolos sekolah. Sudah pasti Arthur tahu dimana tempat yang aman dari patroli guru piket.

"Tapi-"

Arthur menunjukkan ponselnya kedepan Aster dilihatnya ada sebuah pesan masuk dari Nadia.

Nadia jazmyn: Bilang Aster dia udah gue izinin sama guru, pokoknya lo harus buat dia balik kayak biasanya. Awas lo macem-macem sama temen gue!

Terkadang Aster sering kesal dengan sikap Nadia yang sering semaunya, tetapi Aster sadar apa yang Nadia lakukan demi kebaikan Aster.

"Gimana?" ujar Arthur menatap Aster.

"Kita disini aja sampe jam pulang sekolah," ujar Aster sambil membenarkan posisi duduknya.

"Yah, gak asik lah."

"Terus?" tanya Aster bingung.

"Lo percaya sama gue gak?" tanya Arthur dengan tampang yang serius. Aster mengangguk sebagai jawabannya.

"Enggak kan lo baru jadi temen gue," ujar Aster.

"Yaudah lo disini aja sampe pulang gue mau cabut," ujar Arthur berniat pergi dari sana. Namun Aster dengan cepat menahannya. "Masa lo tega ninggalin gue sendiri." Aster menatap Arthur.

Double A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang