Cukup lama Arthur bisa mengelak serangan lawannya sampai serangan dikaki Arthur membuat dia terjatuh. Beberapa pukulan sukses mendarat di wajah Arthur sampai suara sirine polisi menghentikan mereka. Belum sempat mereka kabur para polisi itu sudah menangkap mereka.
Salah satu dari mereka diketahui membawa narkoba disakunya. Jadi Arthur serta beberapa orang yang memukulinya tadi digiring menuju kantor polisi.
Pagi harinya Kaila dikejutkan dengan sebuah surat panggilan dari kepolisian. Perasaannya sudah tak karuan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Mas Tiyo yang ikut mengantarnya juga tak kalah khawatirnya dengan Kaila.
Sesampainya disana Kaila langsung bergegas masuk kedalam kantor polisi. Dia melihat Arthur bersama beberapa orang didalam sana. Kaila terkejut bukan main bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi disana.
Seorang petugas kepolisian menghampiri Kalia dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kaila dan Mas Tiyo benar-benar terkejut dengan apa yang dijelaskan oleh petugas kepolisian tersebut.
Kaila tidak menyangka jika Arthur akan berurusan dengan barang seperti itu. Kaila menatap Arthur dengan tatapan kecewanya.
"Namun kami belum bisa memastikan siapa saja yang positif menggunakan narkoba, karena hasil lab belum keluar. Jadi untuk sementara dan untuk keperluan penyelidikan kami, Saudara Arthur belum bisa ikut pulang bersama kalian," ujar polisi itu.
"Bisa saya ngomong sama Arthur sebentar?" tanya Mas Tiyo yang dijawab anggukan oleh petugas itu.
"Silahkan hanya lima menit saja," ujar petugas itu mempersilahkan Mas Tiyo.
"Arthur, Mas kecewa sama kamu." Terlihat sekali goresan kekecewaan dari mata Mas Tiyo yang menatap Arthur. "Selama ini Mas percaya sama kamu, tapi kamu malah berbuat seperti ini."
"Mas percaya sama Arthur. Arthur gak make barang kayak gitu," ujar Arthur mencoba meyakinkan Mas Tiyo.
"Kalau kamu gak make barang haram itu, kenapa sekarang kamu ada disini?" tanya Mas Tiyo dengan emosi. Arthur tak bisa berkata apa-apa sepertinya Arthur harus berusaha keras untuk meyakinkan Mas Tiyo yang sudah Arthur anggap sebagai pengganti ayahnya itu.
"Mas harus bilang apa sama panitia pertandingan kamu, kamu bisa di diskualifikasi dari pertandingan kalau kamu terbukti bersalah," ujar Mas Tiyo.
"Arthur gak ngegunain itu Mas," ujar Arthur setengah kesal karena Mas Tiyo yang tak kunjung mempercayainya.
Mas Tiyo tidak lagi menjawab perkataan Arthur dia berjalan keluar diikuti Kaila yang sebelumnya menatap Arthur dengan sendu tak kalah kecewa dengan apa yang dia dengar dari petugas kepolisian tadi. Dia merasa gagal menjaga Arthur yang sudah seperti adiknya itu. Arthur mengacak rambutnya prustasi bingung harus melakukan apa.
Sementara dilain tempat Aster sedang terkejut ketika mendengat kabar Arthur yang ditangkap polisi kemarin malam dari Bio. Ya Kaila memberi tahu Bio dan yang lainnya setelah dia mendapatkan surat panggilan dari kepolisian.
Aster terkejut bukan main, bukankah kemarin Arthur baru saja menemuinya, dan melihat dia bersama Samudera. Apa karena itu Arthur menggunakan barang haram itu, apa karena dirinya? Tapi Aster yakin, Arthur tidak akan melakukan itu. Tetapi tetap saja dia merasa khawatir kepada Arthur, bagaimana jika dia memang terbukti menggunakannya? Tidak. Aster percaya dengan Arthur, dia tidak akan melakukan hal sebodoh itu.
Harusnya Aster ada bersama Arthur saat ini, dia pasti sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya. Namun rasanya setelah kejadian kemarin Aster tak akan bisa lagi begitu dekat dengan Arthur. Dia harus berhenti peduli padanya agar Aster bisa dengan mudah terbiasa tanpa Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double A (COMPLETE)
Teen FictionGue selalu mencintai lo dengan sabar. Sebagian cerita di private, jangan lupa follow sebelum membaca 😉 #910 in teenfiction (03/04/2018) #710 in teenfiction (11/04/2018) #405 in teenfiction (24/04/2018) #401 in teenfiction (09/08/2018) #104 in teenf...