Pelajaran pertama kelas XII IPA 2 diisi oleh Bu Nurma sebagai guru Biologi, hari ini mereka tidak belajar dikelas. Semua murid XII IPA 2 berkumpul di lab dengan sudah rapih memakai jas labnya masing-masing.
Bu Nurma sedang menjelaskan materi yang akan mereka pelajari. Setelah selesai menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan Bu Nurma meminta para muridnya untuk membentuk sebuah kelompok. Masing masing kelompok terdiri dari empat orang, dan ada dua kelompok yang beranggotakan lima orang. Aster dan Nadia sudah membentuk kelompiknya sendiri.
"Baik anak-anak sudah dapat kelompok semua?" tanya Bu Nurma dari depan.
Para murid saling mengecek apa teman sekelasnya masih ada yang belum mendapatkan kelompok. "Bu, Gita sama Laura belum dapet kelompok," ujar Ami salah satu teman sekelas Aster.
"Baik, Gita masuk kelompok pertama, Laura masuk kelompok kedua," ujar Bu Nurma.
"Kelompok kita udah pas Bu, takutnya dia gak bisa diajak diskusi dengan kita-kita," ujar Nadia menolak Laura yang dimasukkan kedalam kelompoknya.
"Kalau begitu bantu dia agar bisa berdiskusi dengan kalian," ujar Bu Nurma seperti tidak menerima penolakan dari Nadia.
Nadia hanya mendengus sebal, diliriknya Laura yang berjalan mendekat dengan sinis. "Udah Nad," ujar Aster menenangkan Nadia.
Selama mengerjakan tugas yang diberikan Bu Nurma Laura hanya diam. Yang lainnya sibuk berdiskusi mengenai jawaban serta mencocokannya dengan percobaan yang mereka lakukan.
Setelah tugasnya selesai Nadia melempar buku yang berisi tugas kelompok mereka kedepan Laura yang sedari tadi hanya diam. "Tugas lo yang cuma numpang nama, kumpul kedepan," ujar Nadia dengan judes. Aster menghela napasnya dia menatap Laura yang mengambil buku dihadapannya dan berjalan sambil memberikan tatapan sinisnya kepada Nadia.
"Kalian ada masalah sama Laura?" tanya Vinky salah satu anggota kelompok mereka.
"Gak ada," jawab Nadia sambil melepas jas Labnya.
"Terus kenapa? Bukannya kalian sahabatan?" tanya Vinky bingung.
"Dia bukan sahabat gue," ujar Nadia singkat dan langsung berjalan keluar lab.
***
Jam istirahat Aster gunakan untuk mendengarkan curhatan Nadia tentang Laura. Sepertinya Nadia benar-benar marah dengan Laura, dia bahkan tak mendengarkan nasihat Aster untuk memaafkan Laura. Aster berfikir mungkin antara mereka dan Laura terjadi salah paham sehingga Laura bersikap seperti itu kepada mereka.
"Kita sahabatan udah lama Nad, gak ada salahnya kan kalau kita minta maaf duluan, walaupun kita gak tau masalahnya apa," ujar Aster.
"Laura itu udah keterlaluan As, gue gak akan bisa maafin dia apalagi minta maaf sama dia."
Aster jadi bingung sendiri, disatu sisi dia memeng sangat kesal dengan Laura sama seperti Nadia. Namun Aster sadar Laura pernah menjadi orang yang paling mengerti dirinya, pasti ada alasan dibalik perubahan sikap Laura kepadanya.
"Balik kekelas yuk," ujar Nadia menarik tangan Aster.
"Duluan, gue masih mau disini."
Nadia hanya mengangguk lalu meninggalkan Aster yang masih ingin ditaman. Tak lama dari kepergian Nadia Aster melihat seseorang berjalan mendekatinya. Saat orang itu sudah dekat dengannya barulah Aster sadar siapa orang itu. Samudera dengan senyum yang mengembang diwajahnya menghampiri Aster yang sedang duduk sendiri dibangku taman.
"Tumben banget lo sendiri? Nadia mana?" tanya Samudera yang duduk disamping Aster.
Aster hanya diam tak menyahuti pertanyaan Samudera. Harusnya Samudera sadar dengan sikap penolakan yang Aster berikan. Namun buka Samudera namanya bila dia langsung menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double A (COMPLETE)
Teen FictionGue selalu mencintai lo dengan sabar. Sebagian cerita di private, jangan lupa follow sebelum membaca 😉 #910 in teenfiction (03/04/2018) #710 in teenfiction (11/04/2018) #405 in teenfiction (24/04/2018) #401 in teenfiction (09/08/2018) #104 in teenf...