Typo(s) mohon dimaklumi
Happy readingSudah terhitung sejak kejadian hingga melumat bibir satu sama lain, mereka kini dalam kondisi canggung. Kenapa canggung? Karena siapa lagi biang keladinya kalau bukan ibunya sendiri-Nyonya Im-yang dengan 'suka rela' menghentikan aksi mereka sebelum berlanjut ke babak yang lebih lanjut.
"Jadi...boleh Eomma tahu sesuatu?" Nyonya Im bertanya dengan nada santai cenderung riang, ingat beliau ibu masa kini. Mengintrogasi kedua anak adam ini dengan santainya di ruang keluarga tanpa mengindahkan kedua anak di depannya yang duduk dengan canggung.
"Se-sebenarnya begini emm..kami sudah menjalin hubungan ahjumma" Sehun masih dengan kecanggungannya menjelaskan perihal kejadian tidak terduga sesaat lalu. Membasahi bibir beberapa kali menjadi kebiasaannya ketiga gugup. Menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah ini. Jangan sampai kedua orangtuanya tahu. Ia pasti takkan selamat bila itu terjadi
"Lalu?" Nyonya Im meminta penjelasan lebih
"Lalu..kami ingin eomma merestui kami tentu saja" Kini Yoona yang menjawab rasa penasaran Ibunya. Kini kecanggungannya entah sirna kemana karena ia ingat ibunya tipikal seperti apa. Tidak kalah dari ibu-ibu jaman kini yang suka dengan tren terbaru. Jadi ia tidak terlalu ambil pusing sekarang. Ia yakin ibunya pasti iya-iya saja, terlebih itu Sehun. Ibunya sudah senang bukan main
Nyonya Im mengangguk, "Ah..begitukah? Kalin pikir aku akan memberi kalian restu setelah apa yang kalian perbuat barusan hm?" Ia masih mencoba berakting walau jelas sekali itu payah.
"Eomma..aku tahu apa yang ada dalam pikiran eomma. Jadi jangan berbelit dan membuatnya menjadi rumit" Yoona mencecar ibunya tanpa pikir panjang. "Sehun dan aku sudah lelah omma" Kini ia tampak seperti gadis manja yang merengek
Sedangkan Sehun, ia hanya menjadi penonton sepertinya. Disuguhi drama live ibu anak kapan lagi. Sesekali ia menampilkan ekspresi terkejut dan selebihnya datar. Sehun sekali
"Baiklah..baiklah. Eomma mengalah. Aku memberi restu pada kalian. Ya.. walaupun sebenarnya aku sudah memberi restu kalian jauh-jauh hari" Nyonya menatap pasangan kekasih baru itu itu dengan wajah dibuat semisterius mungkin. Untuk menarik rasa penasaran dua insan tersebut
Kening Yoona berkerut seperti berfikir, ia sudah masuk ke dalam teka-teki eommanya, "Maksud Eomma?"
"Maksud Eomma, begini. Kau masih ingat tentang acara perjodohanmu waktu makan malam itu?"
Yoona mengangguk
"Nah..kau sama sekali tidak bertanya siapa calon pasanganmu. Kau langsung menolak mentah-mentah. Padahal tidak tahu apa-apa"
Yoona mulai mengerti jalan pikiran ibunya. Ya..dia paham sekarang apa yang terjadi. Sedikit menyesal tapi ia juga lega
"kau mengerti sekarang? Nyonya Im melanjutkan dengan tatapan serius sekarang
"Ya..aku mengerti" Yoona mengangguk-anggukkan kepalanya
"Aku tidak mengerti ngomong-ngomong" Sehun akhirnya membuka suara setelah cukup lama mendengarkan secara silih berganti apa yang dibicarakan oleh kedua wanita berbeda umur ini. Ia merasa sangat bodoh tidak tahu apapun
Kini nyonya Im beralih menatap Sehun, "Apa kedua orangtuamu tidak memberi tahumu tentang perjodohan, Hun-ah?"
Sehun menggeleng sebagai jawaban
"Ah..haruskah aku menjelaskannya lagi? Aku jadi lelah sekali rasanya" Nyonya Im mendramatisir keadaan dengan memegang kepalannya. Berlebihan
"Tolonglah ahjumma. Aku seperti orang bodoh tidak tahu apapun. Jadi aku mohon berbagi cerita kepadaku ya ya ya??" Sehun sekarang melancarkan aegyonya yang membuat nyonya Im hampir memekik histeris karena Sehun selain tampan juga sangat imut dan manis
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Falling In Love With My Neighbour (END)
FanfictionCerita sederhana kisah kasih 2 sahabat DON'T FORGET VOMMENT