Maaf jika masih ada banyak typo
.
.
.
.
.Suasana benar-benar hening, hanya suara angin berhembus yang mendominasi. Lima insan ini terfokus pada buku-buku yang ada di depan mereka. Sesekali mengeram pelan karena tidak dapat memecahkan masalah.
"Sungguh, aku lelah" Jongin orang yang pertama membuka suara setelah keheninvan yang cukup lama.
"Benar, aku juga. Bagaimanapun kita tidak bisa terfokus untuk belajar terus-menerus. Kita juga butuh sedikit waktu luang untuk beristirahat." Baekhyun-entah sejak kapan ia bergabung menjadi komplotan Sehun-berkata bijak. Jarang sekali ia bisa berkata bijak seperti itu. Perlu acungan jempol untuknya karena pendapat dirinya masuk akal.
Yang lain mengangguk setuju. "Bagaimana kalau kita pergi makan di luar sebentar saja. Sekalian jalan-jalan untuk merilekskan diri." Kini Jongin memberi usulannya.
"Bagus. Tapi bagaimana kalau eomma marah?" Yoona menyanggah ide dari teman kulit agak gelapnya karena ia jujur saja masih agak takut.
"Tak apa. Kita coba untuk meminta ijin dengan Im ahjumma dulu, lagi pula beliau pasti mengerti." Sehun memberi usul dan diangguki setuju oleh lainnya.
Mereka belajar bersama ini adalah hal yang sangat langka untuk ditemukan. Pasalnya, mereka sulit sekali untuk membuat anak-anak itu mau belajar serius. Padahal ujian akhir semakin dekat. Maka dari itu, Nyonya Im selaku ibu yang baik didukung oleh para ibu lainnya membuat kesekatan bahwa mereka akan liburan di Pulau Jeju selama seminggu asal nilai mereka naik pada ujian kali ini. Sekaligus bisa membuat mereka di kelas bersama kalau bisa. Sang anak pun menyetujuinya. Dan berakhirlah mereka di rumah Yoona sekarang, dengan cemilan berbagai macam jenis. Berharap itu dapat membantu.
"Cha, ini minuman untuk anak-anakku yang rajin belajar. Jangan berfikir terlalu keras, nanti berasap kepala kalian" Nyonya Im bercanda membuat anak-anak iru mempoutkan bibirnya
"Kalau begitu, ijinkan kami keluar ya, eomma?"
"Memangnya mau keluar kemana? Bukankah kalian belajar?"
"Kami butuh refreshing agar kepala kami tidak berasap seperti yang eomma katakan" Binggo!!! Yoona memang pandai bermain kata-kata
"Oh..baiklah. Tapi besok harus belajar lagi, bagaimana?"
Semua menganggukkan kepalanya semangat. Yang besok yang dipikir besok. Yang sekarang mari lakukan.
.
.
.
.
.
.
.
.
."sekarang bagaimana?" Baekhyun membuka percakapan setelah keluar dari rumah Yoona. Ia sedikit merasa bebas.
"Aku akan berkencan tentu saja" Jongin menjawab dengan nada kelewat ceria. Lalu siapa pacar Jongin? Mereka seperti ketinggalan berita utama saja.
"Siapa Jong? Kenapa tidak memberi tahu kami? Kau oikir kami apa?" Sehun bertanya menuntut tanpa henti. Ia merasa dicurangi selama menjadi sahabat Jongin. Iakan selalu bercerita. Tapi kenapa Jongin malah main sembunyi-sembunyian segala. Teman pahit
"Jung Sojung" Jongin menjawab dengan santai. Malah diakhiri dengan senyumannya. Astaga..tak tau malu"APA?!" Seru mereka bersamaan
'Sinetron'-batin Jongin
"Bagaimana bisa kau menaklukan si putri es itu?" Yifan yang sedari tadi diam yang biasanya hiper itu menanggapi dengan suara lumayan keras
Jangan tanya kenapa ia bisa seakrab ini dengan Sehun dan teman-temannya, semua dapat berubah seiring berjalannya waktu.
"Itulah Kim Jongin. Jangan ragukan kemampuanku dalam menaklukan hati seorang Krystal" Jongin berbangga diri
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Falling In Love With My Neighbour (END)
FanficCerita sederhana kisah kasih 2 sahabat DON'T FORGET VOMMENT