Part 8

1.9K 227 14
                                    

Tok tok tok

Ting tong

Terdengar bunyi ketokan pintu dan bel dalam waktu yang berdekatan. Seperti orang yang tak sabar untuk sekedar menunggu

clek

"Anyeong ahjumma" orang yang mengetuk dan menekan bel itu membuka suara disertai dengan senyuman yang bisa dibilang sangat lebar dan mata bulat cerah. Siapapun yang memandangnya pasti suka terhadapnya.

"Oh ne.. Anda siapa? Dan mencari siapa?" Nyonya Oh bingung dengan siapa yang datang sepagi ini. Bayangkan saja ini baru jam setengah 6 pagi dan sudah ada tamu muncul di depan rumahnya. Apalagi ia membawa 2 koper yang cukup besar dan tas punggung yang besar pula. Apa orang ini nyasar di rumahnya?

"Ah..ahjumma tidak mengingatku? Aku sedih sekali..." Orang itu menghilangkan senyum cerahnya dan digantikan dengan wajah yang dibuat semurung mungkin.

"Ah, mianhae. Ahjumma memang tidak tau. Kau temannya Sehun?" mendengar hal itu, orang itu memasang muka kesal. Semudah itukah ia dilupakan? Ia kan tampan dan mempesona..ahjummanya ini mungkin sudah mulai menua pikirnya

"Haah...ahjumma dengar, ahjumma benar-benar tidak ingat denganku? Wajahku? Ah..mungkin telingaku ahjumma" Orang itu menunjukkan bagian yang menarik darinya yang mungkin dapat membuat ahjummanya ini ingat dengannya

"Sebentar, telinga itu...mungkinkah...CHANYEOL?!! Apakah kau Park Chanyeol?!"

"Ne ahjumma, ini aku"
Seketika Nyonya Oh langsung menerjang tubuh orang yang sangat ia kenali dulu dengan memeluknya, anak dari kakaknya yang tinggal di Chicago bersama sang istri dan tentu saja buah hati mereka Chanyeol yang sekarang sudah tumbuh sangat tampan dan mempesona.

"Aigoo..mianhae Chanyeol-ah, Ahjumma benar-benar tidak tau kalau ini kau. Dulu kau masih gendut dan pipimu begitu tembam. Apalagi kau dulu sudah memakai kaca mata. Ahjumma benar-benar pangling melihatmu berubah ketika dewasa. Sangat mempesona sekarang" Nyonya Oh menyampaikan dengan panjang lebar dan senyum yang selalu terpatri di wajahnya.

"Ah..ahjumma memang pandai memuji, aku memang tampan dan mempesona ahjumma. Banyak wanita yang mengincarku" Chanyeol memang tidak tau malu, dipuji sekali malah minta lebih

"Kau ini ada-ada saja. Ah, kenapa tiba-tiba datang ke sini? Apalagi membawa barang sebanyak ini. Kau ingin tinggal di sini?"

"Ini semua karena Sehun. Dia meminta sesuatu padaku. Jadi aku ke sini sambil mengisi waktu libur. Tak apakan ahjumma?"

"Tentu saja. Kau bisa tinggal di sini selama yang kau mau"

"Ah, terima kasih banyak ahjumma" Chanyeol memeluk Nyonya Oh dengan senang. Rencananya akan dimulai dari sekarang
..
..
..
..

"Hunie~" Chanyeol memasuki kamar sepupunya dengan tanpa permisi dengan suara yang cukup keras. Namun, karena dasar sang sepupu masih terlelap ia tak merasa tertanggu dengan suara itu.

"Hunie~ bangun!! Mau sampai kapan kau tertidur?!" Chanyeol memulai aksinya membangunkan sang pangeran dari tidur tampannya

"....." tak ada jawaban menyahut

Chanyeol tidak kehilangan akal, ia naik ke ranjang yang bisa dibilang cukup besar itu dengan pelan-pelan dan menidurkan dirinya disamping Sehun sambil memeluk tubuh itu dan menelusukkan kepalanya di bahu sang pemilik.

"Hunie~buka matamu dan lihatlah aku~ aku rindu padamu Hunie~ Yoongie ingin Hunie..cepat bangun hmm..." Chanyeol rasanya ingin muntah kala mengatakan hal yang sangat aneh itu. Jijik lebih tepatnya..

"Sebentar Yoongie, Hunie masih mengantuk. Hunie tidur dulu ya" Sehun mengatakan itu dengan sangat lirih seperti gumaman tapi terselip nada manja di dalamnya membuat Chanyeol harus menahan tawa sekuat tenaga. Sehun masih sama saja seperti anak kecil pikirnya

I'm Falling In Love With My Neighbour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang