part 12b

1.8K 226 17
                                    

salju pertama...

Lebih tepatnya hujan salju pertama atau first snow

Ketika mereka melangkah menuju rumah untuk segera pulang mengistirahatkan badan, langkah mereka terhenti. Menikmati anugrah Tuhan yang sangat dinantikan banyak orang walau membuat tubuh menggigil hingga menusuk kulut hingga ke tulang. Tapi momen ini jarang disaksikan semua mata ketika datangnya salju pertama karena datangnya tak dapat diprediksi dengan tepat. Dan mereka-Yoona dan Sehun- menikmatinya datangnya salju pertama dengan khitmat dan senyum tulus yang mengembang

Tangannya menengadah ke atas datangnya butiran salju, Yoona menikmatinya tanpa beban, seolah masalahnya lenyap begitu saja. Tanpa peduli akan suhu yang makin turun.

"Indah sekali..ini salju pertama yang aku lihat setelah sekian lama" Yoona bermonolog ria menikmati salju yang terperangkap dalam telapak tangannya.

Sehun selalu mengawasinya secara intens. Mengabaikan kulut sensitifnya terhadap dingin. Ia masih menunggu dengan jarak jauh namun tetap aman. Ketika Yoona mulai melangkah, iapun mulai melangkah. Namun matanya mulai menyadari butiran salju mulai banyak berjatuhan dari langit hingga menutupi rambut hitam kelam mereka. Sehun ingat, dirinya sekarang membawa payung lipat yang selalu ditaruh oleh sang ibu untuk berjaga-jaga.

Lekas ia keluarkan benda itu dan membukanya. Dengan itu ia dapat melindungi dirinya dari salju yang membekukan badan. Namun ketika matanya menghadap ke depan, ia melihat Yoona. Mulai menggigil kedinginan karena salju dan ia tak sepertinya, menggunakan payung.

Kalau keadaan normal, maka ia akan mengejarnya dan berbagi payung juga kehangatan. Namun, mereka tidak dalam kondisi normal. Ia bimbang apakah ia harus melakukan hal serupa.

Tapi, sebagai seorang laki-laki, apalagi sahabat sejati, ia harus mengesampingkan ego bukan? Tak akan tega melihat orang yang kau sayangi atau kau cintai dalam keadaan seperti itu.

Dengan keyakinan teguh, ia langkahkan kakinya secepat mungkin untuk menjangkau Yoona.

"Huh...dingin sekali. Aku harus sampai rumah secepatnya. Ah, andai saja ada Sehun" Yoona mengeluh sambil berjalan cepat supaya ia dapat menyesap secangkir coklat hangatnya nanti

"Ya...ini aku kalau kau mencariku." Suara itu!!!!

Sontak dirinya menoleh ke arah sumber suara, tepatnya pada samping tubuhnya yang kini sudah berdiri orang yang ia inginkan. Sehun tersenyum ramah padanya.

"Se-Sehun?"

"Ya? Kau kedinginan?" Sehun tanpa memperdulikan tatapan Yoona yang terus terarah untuknya dengan intens. Ia lebih memilih merapatkan diri sambil memeluk Yoona untuk membuat tubuh mereka menghangat. "Yoongie, lihat jalan jangan melihatku seperti itu. Aku tahu aku semakin tampan" Sehun benar-benar mengalihkan situasi yang ada. Ia mengerti, bahkan sangat mengerti apa yang ada dalam pikiran gadis itu. Namun ia memilih mengabaikannya dan berjalan dengan cepat karena ia sungguh kedinginan walau memakai jaket berlapis.

"Se-Sehun, kau..kau kenapa seperti ini?" Yoona masih bingung dengan keadaan ini. Semuanya begitu rumit dan membuatnya ingin mencecar Sehun dengan berbagai pertanyaan, namun yang keluar dalam mulutnya hanya kata-kata itu.

Sehun menghela nafas, ia lebih memilih menatap balik Yoona, "Kita bicarakan nanti saja oke? Aku kedinginan bukankah kau juga? Aku tidak bisa mengabaikanmu itu yang perlu kau tahu terlebih dahulu. Kau mengerti?"

Yoona mengangguk, ia seolah terbius oleh Sehun dalam sekejap saja.

"Nah, kalau begitu ayo kita segera pulang dan minum coklat hangat..!!" Seru Sehun dengan riang, melupakan pembicaraan serius barusan

I'm Falling In Love With My Neighbour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang