Part 14

1.8K 188 8
                                    


Mereka sampai di stan-stan makanan. Banyak makanan bisa orang-orang pilih sesuka hati dengan harga yang terjangkau. Semua mata yang memandang sudah pasti tergiur dengan deretan makanan yang tersaji dengan bentuk, rasa, dan harum dari asapnya. Itu sangat menggiurkan.

Terlihat Yoona sangat berbinar melihat deretan stan makanan itu. Berlari ke sana kemari(dengan menggandeng tangan Sehun) melihat makanan yang menarik perhatiannya. Dia sangat ingin segera mencicipinya namun bingung ingin memilih yang mana. Karena tidak mungkin perutnya yang kecil dapat menampung semua makanan dalam satu waktu ini.

"Kau bingung ingin yang mana?" Sehun membuka suara bertanya setelah diseret oleh Yoona pontang-panting seperti orang linglung.

Sehun bingung sebenarnya, badan Yoona kecil tapi nafsu makannya sangat besar dan lagi ia tak bertambah gemuk, seperti dirinya mungkin. Apalagi Yoona tak pernah mempermasalahkan berat badan. Wanita yang pikirannya fleksibel.

Yoona masih menengok ke kanan dan ke kiri secara bergantian, "Hunnie, aku bingung. Yang mana dulu yang perlu kita coba?"

"Bagaimana kalau dari ujung saja kita melihat-lihat lalu kita kunjungi yang kau suka tapi satu porsi saja belinya agar muat diperutmu." Sehun mencoba memberi saran kepada Yoona dengan sabar.

Yoona mengangguk-angguk tanda ia setuju dengan pemikiran Sehun, "Nah, kalau begitu ayo" Lagi dan lagi, sang wanita yang menarik tangan sang pria.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Wah...kenyangnya..." Yoona mengelus perutnya yang lumayan menggembung karena makanan yang ia konsumsi dalam satu malam saja. Entah berapa kali ia bersendawa. Sementara Sehun hampir saja memuntahkan makanannya kalau saja Yoona masih terus menjejalinya makanan-makanan itu. Sudah cukup Sehun makan begitu banyak untuk satu malam ini. Lambungnya tak sekuat milik Yoona.

"Terima kasih untuk malam ini Hun-ah" Yoona tersenyum dan

Chu~

Yoona mencium Sehun di pipi sekilas dan tersenyum malu. Sehun tersenyum ketika mendapatkan ciuman terima kasih Yoona untuknya. Yoongie-nya memang sangat manis. Kemudian-

Chu chu chu chu~

Empat kali ciuman ia daratkan kepada Yoona dengan cepat di dahi, kedua pipi, dan yang paling terakhir tentu saja bibir tipis Yoona yang sangat menggoda dan lezat -bekas makanan- itu.

Setelah mendapatkan ciuman 4x balasan dari Sehun-nya. Yoona tak tau harus berkata dan berbuat apa. Ia benar-benar tersipu malu, wajahnya merah merona tak karuan. Memang bukan yang pertama kalinya, namun cukup untuk membuat Yoona salah tingkah.

"Eh...sama-sama Yoongie~" Sehun tersenyum disaat mengucapkan itu. Tak tahan untuk tak tersenyum lebih lebar karena Yoona yang masih tersipu malu.

"Ayo..udara malam tidak baik. Sebaiknya kita pulang sekarang." Sehun merapatkan diri ada Yoona dengan mengeratkan dekapannya di pinggang Yoona dengan sedikit memeluknya memberikan kehangatan. Dibalas anggukan kecil dari Yoona yang menikmati dekapan hangat kekasihnya

.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana hubungan kalian? Berjalan dengan lancar?" Tifanny yang kebetulan mampir ke rumah adik kesayangannya itu merasa ingin tahu sekali perkembangan kisah asmara Yoona. Tak tahan apabila melewatkan secuil berita yang penting maupun tidak penting itu.

I'm Falling In Love With My Neighbour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang