Part 4

1.9K 231 6
                                    

Typo(s) menyebar
Maaf ya

Lets Enjoy

"Yoona!!" Seseorang memanggil Yoona dari arah tempat parkir sekolah. Ketika Yoona melihat ke arah sumbur suara, ia mendapati Kris, sunbaenya sudah siap dengan motor dan helmnya. Segera, Yoona pergi untuk menghampirinya

Ketika Yoona sampai, ia tidak asing dengan motor dan helm yang sunbaenya miliki. Ia merasa pernah melihat benda itu sebelumnya

"Bagaimana? Jadi aku antar pulang?" Kris bertanya dengan senyuman lembutnya

"Iya sunbae. Sehun bilang ia ada janji dengan Baekhyun Hyung"
Seketika Kris tersenyum semakin lebar mendengar hal tersebut. Seolah ia mendapatkan kesempatan besar. Ya, Kris tidak bisa menolak pesona hobaenya yang satu ini. Ia terpesona. Jadi kalau dipikir-pikir, mereka berdua saling terpesona

"Baiklah. Kajja. Tapi sebelum itu pakai helm ini. Keselamatan yang terpenting"
Kris memakaikan helm cadangan yang selalu ia bawa kepada Yoona dengan telaten. Entah kenapa ia gugup. Ini sebenarnya bukan pertama kalinya. Namun rasanya berbeda. Dilain sisi, Yoona pun sama gugupnya ketika Kris memasangkan helm padanya. Padahal ia bisa sendiri kalau hanya melakukan itu. Tali dalam hati ia menjerit senang akan perlakuan istimewa ini

"Nah, sudah selesai"
"Ah, satu lagi, jangan panggil aku sunbae, tapi panggil aku oppa ya? Aku ingin kita lebih akrab saja"

"Ne..sub- ah..maksudku, ne oppa" Dirinya menundukkan kepala karena ia benar-benar malu sekarang. Ia belum terbiasa dengan panggilan itu. Rasanya wajahnya terbakar.

"Nah, pegangan pada pinggangku" Kris benar-benar pengatur. Tapi itulah dia. Maksud terselubungnya tidak ada habisnya

"T-tapi itu-tidak..aku tidak apa-apa..sungguh" Yoona salah tingkah kalau begini

"Harus. Nanti kalau jatuh bagaimana?" Kris tetap teguh pada keinginannya

"B-baiklah" Yoona kemudian melingkarkan kedua tangannya ke pinggang sang sinbae dengan perasaan gugup setengah mati. Ia merasa ini sangat tidak baik. Ia hanya melakukannya dengan Sehun. Tapi Sehun adalah sahabatnya sendiri. Jadi ia sudah terbiasa, namun dengan Kris yang notabennya baru dekat beberapa jam, ia benar-benar salah tingkah

"Nah sekarang ayo pergi"
Bersamaan dengan itu melesatlah dua orang yang sedari tadi sudah menjadi perhatian banyak siswa karena mengira mereka pasangan. Kalaupun bukan, mereka akan serasi apabila dipasangkan. Sedangkan Sehun, yang dari awal dirinya masih betah melihat adegan-adegan yang tersaji tidak jauh di depan matanya hingga hilang dari jangkauan matanya hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia pun pulang dengan keadaan lesu. Sungguh, hari ini adalah hari yang sangat buruk dari awal
..
..
..
..

"Kaul tinggal di daerah ini juga?" Kris yang sedari tadi mengantar Yoona sambil menanyakan rute tempat Yoona tinggal. Dan entah mengapa Kris merasa mereka tinggal dekat karena daerah tinggal mereka sama.

"Iya. Kalau tidak mana mungkin aku menunjukkan alamat ini Oppa"

"Haha..benar juga. Aku juga tinggal di daerah ini. Dan rute rumahmu sama dengan rumahku."
"Atau jangan-jangan kita bertetangga?"
Kris menebak-nebak dengan asal

"Mungkin saja. Hahaha"

"Oh oppa oppa kita sampai. Berhenti" Yoona dengan tiba-tiba menyuruh agar Kris berhenti dengan menepuk-nepuk punggung sang pembonceng. Dengan segera Kris pun berhenti mendadak. Seketika ia bingung kenapa mereka harus berhenti disini. Atau apakah..

"Oppa, terima kasih mau mengantarkan aku pulang"

Yoona tiba-tiba muncul di samping Kris dengan senyuman manisnya. Dia akhirnya sadar akan satu hal

"Yoona-ya, kau tetanggaku" Kris mengucapkan kalimat itu dengan mimik datar dan pandangan yang sulit dijelaskan. Sedangkan Yoona masih bingung dengan kata-kata Kris. Tapi tak lama berselang, dirinya membuka mulut lebar tanda terkejut.

"Kris oppa tetanggaku?!"
"J-jadi kau yang pindah kemarin?!"
"Omo!!"
Yoona terus melontarkan kalimat-kalimat keterkejutannya. Dia merasa kata-kata tentang 'dunia itu sempit' benar adanya. Buktinya ia mengalaminya. Benar-benar sulit dipercaya. Orang yang ia kagumi bertetangga dengannya? Seperti fangirl yang berharap idolanya tinggal bertetangga dengannya. Ia mengalaminya sekarang.

Sedangkan Kris menatap Yoona yang menatapnya intens. Ia risih sebenarnya, tapi ini menyenangkan.

"Ehem" dirinya berdehem cukup keras agar dapat menyadarkan wanita tetangga barunya. Sungguh manis dan lucu

"E-eh...iya..iya?? Ada apa??"

"Tidak. Masuklah. Sepertinya akan turun hujan"

"Oh.., ne. Aku masuk dulu Oppa. Sampai jumpa"

"Oh ya, kapan-kapan mainlah ke rumahku oppa"

"Tentu. Kau juga"

Setelah Yoona benar-benar menghilang di balik pintu rumahnya, dia tersenyum kecil. Sepertinya langkahnya benar-benar dimudahkan. Apalagi pandangan Yoona terhadapnya kurang lebih sama sepertinya. Pandangan memuja dan kagum.
..
..
..
Other side

Sehun masih duduk termenung di halte bus tempat ia menunggu bus lewat. Ia tau dirinya cukup terlambat menunggu karena entah mengapa pikiran dan hatinya kacau melihat kejadian tadi. Ia tidak mengerti mengapa ia bisa seperti ini. Yoona itu sahabatnya, ia seharusnya bahagia dengan kedekatan Yoona dan Kris sunbae, namun seolah-olah hatinya menentang untuk menyetujuinya.

Kemudian ia melirik sekitar, sepi. Apa ia terlalu lama di sekolah hingga sepi? Entahlah yang ia inginkan hanya tidak ingin melihat kedekatan mereka berdua ketika ia sampai di rumah. Namun tak disangka hari cepat berlalu

Ia tak mau menunggu bus sampai. Karna ia tak mau membuat orangtuanya sekaligus Yoona khawatir kalau ia boleh berharap seperti sebelumnya. Akhirnya Sehun memutuskan pulang dengan jalan kaki walau rumahnya cukup jauh. Tetapi nasib berkata lain untuknya, hujan tiba-tiba turun dengan tidak main-main. Hujan lebat seketika mengguyur tubuhnya yang hanya dilapisi seragam basah seketika. Ia benar-benar meruntuk dalam hati. Kenapa ia benar-benar sial hari ini. Tak mungkin ia kembali ke halte bus, dan tidak ada toko yang dapat disinggahi untuk berteduh. Ia tak punya pilihan lain selain menerobos lebatnya hujan. Satu hal yang ia takuti, tubuh ringkihnya dapatkah bertahan dengan dinginnya air hujan. Berdoalah agar ia tidak demam nanti malam

..
..
..
..
"Apa Sehun belum pulang? Ini sudah petang dan di luar hujan deras" Sang ayah menanyakan kabar anak semata wayangnya yang belum pulang hingga petang menjelang karena ia khawatir, biasanya ia kan pulang tepat waktu. Kalaupun telat pasti menghubungi orangtuanya

"Belum sayang, aku takut" Sang istri tak kalah cemas menunggu anaknya di depan pintu utama

"Semoga ia tidak kenapa-kenapa. Apa kau sudah tanya Yoona? Dia biasanya kan bersamanya"

"Sudah. Tapi sama saja. Ia juga kurang tau. Mereka pulang tidak bersama. Yoona bilang Sehun pergi pulang dengan sunbaenya"

"Oh begitu. Masuklah. Di luar dingin sayang"

"Tidak aku ingin me-"
Jawaban sang istri terputus ketika melihat pintu gerbang terbuka yang menampakkan sosok yang ia tunggu-tunggu sedari tadi. Namun pandangan matanya melebar melihat anaknya memeluk erat tubuh kurusnya

"Omo!!! Sehun!!! Cepat masuk nak!! Kau bisa jatuh sakit"
Sang Ibu meneriaki anaknya yang berjalan sangat lambat dengan menundukkan kepalanya. Terlihat sekali kalau dirinya lelah dan kedinginan.

Ketika sang anak tiba di hadapannya, dirinya kembali dikejutkan dengan wajah Sehun yang begitu pucat dan badan yang menggigil. Dan tak hanya itu dirinya kembali dikejutkan dengan anaknya yang tumbang tepat di hadapannya. Seketika ia memeluk anaknya dengan khawatir.

"Sayang, cepat kemari!!! Sehun dia..dia..pingsan!!"
Sang ibu tak dapat membendung rasa khawatirnya dengan segera memanggil sang suami

"Sehun?!! Omo!!"

TBC

Keep vote and comment guys

Btw dramanya Yoona eonni tadi malam udah keluar pada udah nonton belum? Aku belum ㅠ ㅠ

Hehe... Sekian cuap-cuapnya

I'm Falling In Love With My Neighbour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang